Macam-macam Bentuk Pecahan Mengurutkan Pecahan

3 e. Invers a × 1 a = 1 a × a = 1 dengan “ 1 a ” adalah invers dari a terhadap perkalian. f. Distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan a + b × c = a × c + b × c a – b × c = a × c – b × c Ø Sifat operasi pembagian pada bilangan bulat. a : b = a × 1 b Sifat yang berlaku adalah sifat distributif ter- hadap penjumlahan dan pengurangan, yaitu: a + b : c = a : c + b : c a – b : c = a : c – b : c C. KPK DAN FPB

1. KPK Kelipatan Persekutuan Terkecil 2. FPB Faktor Persekutuan Terbesar

Contoh: Tentukan KPK dan FPB dari 12 dan 40 Faktorisasi dari bilangan 12 dan 40 dapat di- tuliskan: 2 12 2 2 3 2 3 = × × = × dan 3 40 2 2 2 5 2 5 = × × × = × l KPK dari 12 dan 40: 2 3 × 3 × 5 = 120. l FPB dari 12 dan 40: 2 2 = 4. D. BILANGAN PECAHAN Contoh: Bilangan 3 4 , dengan 3 tiga sebagai pembilang dan 4 empat sebagai penyebut.

1. Macam-macam Bentuk Pecahan

a. Pecahan biasa. Contoh: 1 2 4 , , 4 3 9 , dll. b. Pecahan campuran. Contoh: 1 4 2 , 4 4 5 . c. Pecahan desimal. Contoh: 0,5; 0,75; dll. d. Persen atau per seratus. Contoh: 25 , 47 ,75, dll. e. Permil 00 atau per seribu. Contoh: 5 00 , 20 00 , 860 00 , dll.

2. Operasi pada Bilangan Pecahan a. Penjumlahan

l Jika penyebut dua pecahan sama: a b a b , c c c c + + = ≠ Contoh: 1 2 1 2 3 7 7 7 7 + + = = l Jika penyebut dua pecahan berbeda: Cara 1: menggunakan perkalian silang. a d b c a c ; b,d b d b d × + × + = ≠ × Di unduh dari : Bukupaket.com 4 Cara 2: menyamakan penyebutnya. Contoh: 1 5 .... 8 12 + = Cara 1: menggunakan perkalian silang. 1 5 1 12 5 8 12 40 52 13 8 12 8 12 96 96 24 × + × + + = = = = × Cara 2: menyamakan penyebutnya. KPK dari 8 dan 12 adalah 24. 1 5 3 10 13 8 12 24 24 + + = = Sifat penjumlahan bilangan pecahan sama seperti sifat penjumlahan pada bilangan bulat. l Komutatif a c c a b d d b + = + l Asosiatif a c e a c e b d f b d f     + + = + +        

b. Pengurangan

l Jika penyebut kedua pecahan sama a b a b , c c c c − − = ≠ l Jika penyebut dua pecahan berbeda Cara 1: menggunakan perkalian si- lang. a d b c a c ; b,d b d b d × − × − = ≠ × Cara 2: menyamakan penyebutnya. Sifat pengurangan bilangan pecahan sama seperti sifat pengurangan pada bilangan bulat.

c. Perkalian

a c a c = ; b,d b d b d × × ≠ ×

d. Pembagian

a c a : c : ; b, c, d b d b : d = ≠ atau a c a d : ; b, c, d b d b c × = ≠ ×

3. Mengurutkan Pecahan

l Menyamakan penyebut Semakin besar nilai pembilangnya, maka pecahan tersebut akan bernilai semakin besar dan berlaku sebaliknya. l Menyamakan pembilang Semakin kecil nilai penyebutnya, maka pecahan tersebut bernilai semakin besar dan berlaku sebaliknya. Contoh: Perhatikan kelompok pecahan berikut. 15 15 15 15 , , , 43 51 42 49 Jika diurut dari pecahan terkecil ke pecahan terbesar menjadi: 15 15 15 15 , , , 51 49 43 42 . Di unduh dari : Bukupaket.com 5 E. PEMANGKATAN m m m m n m n m m n n m m m n m mn a b a b a a a a a a a a b b a a + − × = × × = =   =     = Catatan: a = 1, 0 a = 0 = tidak terdeinisikan m m a a − = , m genap, m m a a − = − , m ganjil, m m 1 a a − = F. PENARIKAN AKAR p p p p p p q p q p c c a b = a b a a = b b a = a a = a × × G. BENTUK BAKU 1. Bilangan lebih dari 10. n a 10 × 2. Bilangan antara 0 dan 1. n a 10 − × dengan 1 a 10 ≤ ≤ , n bilangan asli. Contoh: l 3,750 = 3,75 × 10 3 l 0,00432 = 4,32 × 10 –3 2 Bentuk Aljabar A. PENGERTIAN Ø Variabel adalah suatu besaran matematika yang nilainya dapat berubah-ubah. Ø Koeisien adalah suatu nilai yang dilengkapi dengan variabel. Ø Konstanta adalah suatu nilai yang tetap tidak bergantung pada variabel. Contoh: 1. a 3 = a × a × a pqr = p × q × r 2. 2 2 x y 2xy 10xy 15 + + + + Bentuk aljabar tersebut terdiri dari: l variabel: x dan y, l konstanta: 15, l koeisien dari x 2 adalah 1, koeisien dari 2xy adalah 2, dan koeisien dari 10xy adalah 10, l derajat bentuk aljabar adalah derajat yang tebesar yaitu 2, l suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel sama dan de- rajat sama, yaitu: 2xy dan 10xy, x 2 dan y 2 bukan merupakan suku sejenis karena variabelnya berbeda. Di unduh dari : Bukupaket.com 6 B. OPERASI BENTUK ALJABAR

1. Penjumlahan dan Pengurangan Suku Sejenis