74
Gambar 6.2. Vegetasi pada area gedung Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
b. Pemilihan dan penempatan tanaman sebagai elemen ruang luar memperhatikan karakter, jenis, dan bentuk ketahanannya. Dalam
Perancangan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik ini landsekap didominasi dengan pohon trembesi yang tahan terhadap
segala kondisi.
c. Memberi pengikat atau penyatu antar tiap massa bangunan melalui elemen yang memberi efek menutupi, melingkupi dan menciptakan
sebuah ruang terbuka di bawahnya koridor, yaitu selasar. Kesan atau efek meruang yang dihadirkan elemen tersebut pada obyek perancangan,
merupakan aturan tidak langsung yang menggiring feel pengguna untuk tetap merasa dan berada di dalam satu kesatuan wilayah.
d. Open space dibuat dengan tujuan sebagai ruang untuk komunikasi atau bagi pengunjung.
6.1.1. Aplikasi Pola Tatanan Massa
Pola penataan massa secara keseluruhan berdasarkan atas pembagian daerah atau zoning. Berdasarkan zoning tersebut maka pola tatanan massa pada
bangunan berupa pola tatanan linier, yaitu pola tatanan yang berurutan atau menerus mulai dari entrance hingga menuju berbagai area. Pola penataan ini juga
berdasarkan tema rancangan. Pusat atau inti dari massa-massa bangunan yang ada berada pada area
tengah yang merupakan pusat orientasi dari seluruh massa-massa yang ada. Pola penataan setiap massa pada site memakai prinsip statis.
75 Zona Publik
Zona Servce Zona semi publik
Gambar 6.3: Pola Tatanan Massa Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
76
6.2.1 Aplikasi Pola Sirkulasi
Pola sirkulasi pada perancangan bangunan ini menggunakan pola linier, dimana area masjid dan kantin merupakan pusat atau inti dari massa bangunan
lainnya yang merupakan pusat kegiatan. Obyek rancangan memiliki satu bangunan penerima utama, namun dari bangunan penerima tersebut canteen and
store pengguna dapat memilih alur sirkulasinya sendiri menuju ke tempat fasilitas pelayanan dokumen ataukah langsung menuju area administrasi yang
mereka pilih. Dimana sikuen awal dimulai dari pintu masuk ME menuju ke kantor pengelola hingga ke massa bangunan yang terjadi secara menerus dan
berurutan. Penataan pola sirkulasi demikian bertujuan untuk memudahkan pencapaian pada massa bangunan yang dituju bagi pengguna, mengingat
pengguna bangunan ini adalah para pengurus dokumen. Sebagai pengarah sirkulasi atau sikuen jalan dengan memberikan tanda-tanda seperti pohon-pohon,
lampu-lampu, dan sclupture . Untuk sirkulasi kendaraan juga menggunakan pola sirkulasi linier satu arah,
dimana antara pintu masuk dan keluar memiliki letak yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk keamanan dan menjaga tingkat kepadatan kendaran pada salah
satu sisi site.. Sedangkan untuk sirkulasi pejalan kaki menggunkan jalur sirkulasi yang sama. perbedaan ketinggian dengan jalur sirkulasi kendaraan bermotor,
dimaksudkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pejalan kaki.
6.2. Aplikasi Bangunan 6.2.1. Aplikasi Bentuk