Analisa Aksesibilitas Analisa Iklim

56 site kondisi tanah relatif datar dengan kemiringan 0-1 hal ini tidak lepas dengan lokasi yang terletak pada garis pantai

4.2.1. Analisa Aksesibilitas

Wilayah Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gresik memiliki tingkat aksesibilitas yang berbeda-beda terhadap pusat kota. Pengaruh perbedaan ini adalah terhadap kemudahan tingkat pelayanan penduduk terhadap fasilitas publik, dan pusat pelayanan ekonomi Perdagangan dan Jasa. Beberapa fakta yang menentukan tingkat aksesibilitas kecamatan terhadap pusat kota adalah jarak kecamatan terhadap pusat kota, jumlah prasarana transportasi yang melayani berupa terminal formal ataupun terminal bayangan, jumlah sarana transportasi yang ada berupa angkutan umum, serta rute atau trayek yang melayani. Persoalan jarak merupakan faktor alamiah yang tidak dapat diubah. Akan tetapi, ukuran aksesibilitas dapat ditingkatkan dengan memperbaiki tingkat kemudahan capaian terhadap masing-masing kecamatanm, pada perancangan Terminal Petikemas Pelabuhan Gresik ini dapat memberikan dampak lebih baik terhadap moda angkutan Kabupaten Gresik, Dengan Gambar 4.6 : Lokasi site Sumber: Master Plan Pengembangan Pelabuhan Gresik, PELINDO III 57 memperbaiki waktu tempuh di pusat kota. Hal ini perlu adanya peningkatan kondisi Prasarana jalan, angkutan umum, dan rute yang melayani pusat kota. Dari tabel diatas sebetulnya terlihat bahwa dari aspek transportasi terjadi kesenjangan antar kecamatan. Fasilitas transportasi mengumpul di pusat kota, terutama Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas. Kecamatan Lainnya berdasarkan tingkat aksesibilitas memiliki kategori rendah bahkan ada yang mencapai tingkatan sangat rendah.

4.2.2. Analisa Iklim

Alur sirkulasi arah angin serta analisa kondisi Iklim sangat berpengaruh bagi sebuah Perencanaan Pelabuhan, Hal ini tidak lepas dari tingkat hembusan angin yang berdampak pada tinggi rendahnya sebuah ombak lautan yang cukup memberikan dampak pada optimalisasi fungsi sebuah pelabuhan. ` Gambar 4.7 : Jalur Sirkulasi angin pada bulan Januari- Februari Sumber:Bossen P,P vd Zee , 2002 Gambar 4.8 : Jalur Sirkulasi angin pada bulan Juli – Agustus Sumber:Bossen P,P vd Zee, 2002 58 Pada angin musim keadaannya bekerja tetap setiap tahun, yaitu disebabkan adanya musim dingin dan musim panas pada bagian daratan besar di bumi akibat letak bumi terhadap matahari yang bergerak secara siklus Periodik sepanjang tahun. Angin musim ini terdapat di Indonesia. Pada saat benua Australia musim panas, maka pada daratan di Asia terjadi musim dingin Bulan Januari. Jadi lapisan udara di Asia memiliki tekanan lebih, sedangkan lapisan udara didaratan Australia seolah-olah menghisap udara di sekelilingnya, bahkan sampai melewati equator tempat angin Pasat Timur Laut bertiup. Sifat menghisap yang sangat keras ini menyebabkan Pasat Timur Laut dibelokkan hampir 90 o , Sehingga mengarah menjadi Angin Barat Laut dan pada lintang 20 o menjadi angin barat Lihat Gambar 4.5. Demikian akan terjadi sebaliknya , bila didaratan Asia mengalami musim panas, di Australia akan mengalami musi dingin bulan Juli, lihat Gambar 4.6, Yaitu angin Barat Tenggara menjadi angin Barat Daya. Pengaruh Angin Musim ini meliputi daerah yang luas dan waktu panjang, Khususnya pada beberapa lokasi daerah di Indonesia yang menimbulkan musim Hujan dan Musim Kemarau.

4.2.3. Analisa Lingkungan Sekitar