Analisa Hidrologi 2.3835 2.3835 PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

4.1 Analisa Hidrologi

Dalam perhitungan ini digunakan data curah hujan harian yang nantinya diolah menjadi debit untuk dipakai data dasar dalam perencanaan. Data curah hujan pada DAS Kali Wrati diperoleh dari 12 stasiun hujan, yaitu :  Stasiun Gempol  Stasiun Winong  Stasiun Kedung Cangkring  Stasiun Banyulegi  Stasiun Kepulungan  Stasiun Bareng  Stasiun Tanggul  Stasiun Jawi  Stasiun Kasri  Stasiun Randupitu  Stasiun Bekacak  Stasiun Bangil Kemudian dilakukan perhitungan tinggi hujan dan dirata-rata. Dan dari hujan rata- rata ini dihitung tinggi hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, dan 50 tahun.

4.2 Analisa Curah Hujan

Dalam menganalisa perhitungan curah hujan untuk suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata–rata diseluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan di suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau daerah yang dinyatakan dalam mm. Dalam perhitungan studi pengendalian banjir Kali Bangiltak dan Kali Wrati Kabupaten Pasuruan digunakan metode Polygon Thiessen untuk menentukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. besarnya curah hujan rata-rata ekuivalen mengingat beberapa faktor yang cocok untuk untuk DAS Kali Wrati Kabupaten Pasuruan diantaranya seperti : jaring-jaring pos stasiun penakar Hujan, luas DAS dan topografi DAS. Sehingga didapatkan Luas pengaruh stasiun hujan DAS Kali Wrati di wilayah studi ini.

4.2.1 Luas Pengaruh Polygon Thiessen

Pada DAS Kali Wrati terdapat 12 stasiun hujan yang berpengaruh dan tersebar pada DAS Kali Wrati. Adapun ke 12 stasiun hujannya adalah stasiun hujan Gempol, Winong, Kedung Cangkring, Banyulegi, Kepulungan, Bareng, Randupitu, Tanggul, Jawi, Kasri, Bekacak, dan Bangil. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan luasan pengaruh Thiessen DAS Kali Wrati pada Gambar 4.1. dan Tabel 4.1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1. Polygon Theissen DAS Wrati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Perhitungan prosentase luas daerah pengaruh stasiun hujan DAS Wrati dengan rumus : A Ai Wi  Luas DAS Kali Wrati = 69,25 km 2 Luas daerah pengaruh Stasiun Hujan Gempol = 9,35 km 2 14 , 69,25 9,35 Wi   Luas daerah pengaruh Stasiun Hujan Winong = 0,88 km 2 01 , 69,25 0,88 Wi   Perhitungan prosentase luas daerah pengaruh Stasiun Hujan DAS Wrati di atas ditabelkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Luas Pengaruh Poligon Thiessen DAS Wrati Nomor DAS Kali Wrati Stasiun Nama Stasiun Luas km² Bobot Theisen 1 Gempol 9.35 0.14 2 Winong 0.88 0.01 3 Kedung Cangkring 3.72 0.05 4 Banyulegi 16.47 0.24 5 kepulungan 5.11 0.07 6 Bareng 4.54 0.07 7 Randupitu 9.89 0.14 8 Tanggul 4.46 0.06 9 Jawi 0.53 0.01 10 Kasri 1.73 0.02 11 Bekacak 4.23 0.06 12 Bangil 8.34 0.12 Luas Total 69.25 km 2 Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Rata – Rata Daerah

Perhitungan curah hujan maksimum rata-rata DAS Wrati menggunakan persamaan, yaitu : Ri Wi R    Berdasarkan stasiun hujan Gempol pada tahun 1989, hujan harian maksimum terjadi pada tanggal 1 Desember 1989 dengan tinggi hujan yang terjadi sebesar 54 mm. Sedangkan pada tanggal kejadian yang sama yaitu 1 Desember 1989, pada daerah stasiun hujan yang lain, dengan tinggi hujan yang terjadi adalah sebagai berikut :  Stasiun hujan Winong, tinggi hujan yang terjadi sebesar 0 mm.  Stasiun hujan Kedung Cangkring, tinggi hujan yang terjadi sebesar 42 mm.  Stasiun hujan Banyulegi, tinggi hujan yang terjadi sebesar 105 mm.  Stasiun hujan Kepulungan, tinggi hujan yang terjadi sebesar 107 mm.  Stasiun hujan Bareng, tinggi hujan yang terjadi sebesar 0 mm.  Stasiun hujan Randupitu, tinggi hujan yang terjadi sebesar 83 mm.  Stasiun hujan Tanggul, tinggi hujan yang terjadi sebesar 0 mm.  Stasiun hujan Jawi, tinggi hujan yang terjadi sebesar 0 mm.  Stasiun hujan Kasri, tinggi hujan yang terjadi sebesar 114 mm.  Stasiun hujan Bangil, tinggi hujan yang terjadi sebesar 63 mm.  Stasiun hujan Bekacak, tinggi hujan yang terjadi sebesar 67 mm. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jadi curah hujan pada DAS Wrati, berdasarkan stasiun hujan Gempol sebesar : R = 54 x 0,14 + 0 x 0,01 + 42 x 0,05 + 105 x 0,24 + 107 x 0,07 + 0 x 0,07 + 83 x 0,14 + 0 x 0,06 + 0 x 0,01 + 114 x 0,02 + 63 x 0,06 + 67 x 0,12 = 7,29 + 0 + 2,26 + 24,97 + 7,90 + 0 + 11,85 + 0 + 0 + 2,85 + 7,59 +4,09 = 68,80 mm Tabel perhitungan curah hujan harian tiap tahun di DAS Wrati berdasarkan masing-masing stasiun hujan dapat dilihat pada lampiran. Dari data hasil perhitungan tabel curah hujan rata-rata tiap stasiun lampiran, diperoleh data curah hujan harian maksimum rata-rata tiap tahun di DAS Wrati dapat dilihat di Tabel 4.2. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2. Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rata-Rat Pada DAS Wr ati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2 Perhitungan Analisa Frekuensi

Untuk mendapatkan distribusi hujan dengan kala ulang tertentu, harus dianalisa dahulu data curah hujan yang ada dengan parameter statistik. Tujuan dari analisa frekuensi digunakan adalah untuk menentukan jenis distribusi yang sesuai dengan data tersebut. Hasil perhitungan analisa frekuensi curah hujan dapat dilihat dalam Tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Perhitungan Analisa Frekuensi Curah Hujan pada DAS Wrati R R-Rrata- rata R-Rrata² R- Rrata³ R-Rrata 4 No mm mm mm² mm³ mm 4 1 68.80 -13.71 187.96 -2576.86 35328.12 2 74.02 -8.49 72.08 -611.99 5195.86 3 67.79 -14.72 216.59 -3187.46 46909.29 4 94.04 11.53 132.98 1533.53 17684.44 5 77.53 -4.98 24.77 -123.29 613.61 6 112.17 29.66 879.66 26089.83 773799.32 7 64.33 -18.18 330.42 -6006.23 109178.24 8 83.45 0.95 0.90 0.85 0.81 9 78.22 -4.29 18.41 -79.01 339.03 10 93.34 10.84 117.40 1272.12 13783.93 11 82.19 -0.31 0.10 -0.03 0.01 12 91.86 9.35 87.46 817.90 7648.88 13 93.74 11.23 126.08 1415.65 15895.55 14 86.38 3.87 14.98 57.98 224.41 15 95.86 13.36 178.37 2382.14 31814.28 16 74.19 -8.32 69.21 -575.75 4789.79 17 69.06 -13.45 180.91 -2433.21 32726.98 18 80.40 -2.10 4.42 -9.29 19.52 19 80.40 -2.10 4.42 -9.29 19.54 20 82.38 -0.13 0.02 0.00 0.00 Jumlah = 1650.13 2647.13 17957.60 1095971.60 Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rrata-rata = 20 13 , 1650 = 82,51 mm Sx = 1 20 13 , 2647  = 11,80 Cs =   3 80 , 11 18 19 60 , 17957 20    = 0,639 Ck =   4 80 , 11 18 19 60 , 1095971 20    = 0,540 Dari hasil perhitungan diatas dapat ditentukan jenis sebaran yang dipilih sesuai dengan paramater-parameter yang ada,yaitu  Normal : Cs = 0 Ck = 3  Gumbel : Cs = 1,139 Ck = 5,402  Log Pearson Tipe III : yang tidak termasuk dalam syarat diatas atau bebas Dari hasil perhitungan analisa frekuensi curah hujan DAS Kali Wrati, dapat dilihat bahwa harga Cs, Ck yang menunjukkan ciri-ciri dari sebaran Distribusi Log Pearson Tipe III. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana

Dari hasil analisa frekuensi diatas dapat diketahui yang digunakan adalah metode Distribusi Log Pearson Type III dan untuk perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III DAS Kali Wrati dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III DAS Wrati R No. Tahun Tanggal Terjadi mm Log R Log R- LogRr 2 Log R- LogRr 3 1 1989 1 DESEMBER 68.80 1.8376 0.0056 -0.0004 2 1990 19 DESEMBER 74.02 1.8693 0.0019 -0.0001 3 1991 2 JANUARI 67.79 1.8312 0.0066 -0.0005 4 1992 22 JANUARI 94.04 1.9733 0.0037 0.0002 5 1993 2 MEI 77.53 1.8895 0.0005 0.0000 6 1994 4 MARET 112.17 2.0499 0.0189 0.0026 7 1995 20 JANUARI 64.33 1.8084 0.0108 -0.0011 8 1996 12-Apr 83.45 1.9215 0.0001 0.0000 9 1997 1 JANUARI 78.22 1.8933 0.0004 0.0000 10 1998 7 FEBRUARI 93.34 1.9701 0.0033 0.0002 11 1999 15-Apr 82.19 1.9148 0.0000 0.0000 12 2000 28 OKTOBER 91.86 1.9631 0.0026 0.0001 13 2001 18 FEBRUARI 93.74 1.9719 0.0035 0.0002 14 2002 28 MARET 86.38 1.9364 0.0006 0.0000 15 2003 19 FEBRUARI 95.86 1.9816 0.0048 0.0003 16 2004 5 MARET 74.19 1.8703 0.0018 -0.0001 17 2005 6 JANUARI 69.06 1.8392 0.0054 -0.0004 18 2006 13 FEBRUARI 80.40 1.9053 0.0001 0.0000 19 2007 16 MARET 80.40 1.9053 0.0001 0.0000 20 2008 18 NOPEMBER 82.38 1.9158 0.0000 0.0000 Jumlah = 1650.13 38.248 0.0705 0.00106 Rerata = 82.507 1.912 0.0035 0.000053 Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rerata = 1650.13 20 = 82,507 mm Perhitungan Standart Deviasi : S = 1 20 0705 ,  = 0,061 Koefisien skewness kepencengan Cs =   3 80 , 11 18 19 00106 , 20    = 0,274 Tabel 4.5 Perhitungan Curah Hujan DAS Wrati untuk beberapa periode Tr K Log R R tahun mm mm mm 2 -0.046 1.9096 81.210 5 0.826 1.9627 91.764 10 1.307 1.9920 98.174 25 1.841 2.0245 105.811 50 2.198 2.0463 111.238 Sumber : hasil analisa data Nilai k dari interpolasi antara nilai k dari Cs = -0,2 dan Cs = -0,3 Log R 2tahun = Log Rr + k x S = 1,912 + -0,046 x 0,061 = 1,9096 R 2tahun = 81,210 mm Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Uji Kesesuaian Distribusi

Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari sample data terhadap peluang yang dipilih, maka dalam penelitian ini menggunakan dua macam uji, yaitu secara horisontal dengan metode Smirnov Kolmogorov dan secara vertikal dengan metode Chi Kuadrat Chi – Square

4.3.1 Metode Smirnov-Kolmogorov

Hasil perhitungan Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Perhitungan Dmax pada Uji Smirnov-Kolmogorov DAS Wrati No. R mm Log R Snx K Pr Px Snx-Px 1 64.33 1.808 0.048 -1.71 0.839 0.161 0.113 2 67.79 1.831 0.095 -1.33 0.695 0.305 0.210 3 68.80 1.838 0.143 -1.23 0.655 0.345 0.202 4 69.06 1.839 0.190 -1.20 0.645 0.355 0.165 5 74.02 1.869 0.238 -0.71 0.627 0.373 0.135 6 74.19 1.870 0.286 -0.69 0.624 0.376 0.090 7 77.53 1.889 0.333 -0.38 0.564 0.436 0.103 8 78.22 1.893 0.381 -0.31 0.552 0.448 0.068 9 80.40 1.905 0.429 -0.12 0.514 0.486 0.058 10 80.40 1.905 0.476 -0.12 0.524 0.476 0.001 11 82.19 1.915 0.524 0.04 0.470 0.530 0.006 12 82.38 1.916 0.571 0.06 0.465 0.535 0.036 13 83.45 1.921 0.619 0.15 0.433 0.567 0.052 14 86.38 1.936 0.667 0.39 0.349 0.651 0.015 15 91.86 1.963 0.714 0.83 0.197 0.803 0.088 16 93.34 1.970 0.762 0.95 0.158 0.842 0.080 17 93.74 1.972 0.810 0.98 0.169 0.831 0.022 18 94.04 1.973 0.857 1.00 0.134 0.866 0.008 19 95.86 1.982 0.905 1.14 0.119 0.881 0.024 20 112.17 2.050 0.952 2.26 -0.007 1.007 0.054 D max 0.210 Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Log Rr = 1,912 S = 0,061 Cs = 0,274 Sn x =   1  n m dimana : m = nomer urut, n = jumlah nomer urut =   1 20 1  = 0,048 k = Log R – Log Rr S = 1.808 - 1,912 0,061 = - 1,71 Pr = Tabel Distribusi Normal Px = 1 – Pr Dari tabel Nilai Kritis untuk Uji Smirnov Kolmogorof, dengan n = 20 Untuk a = 5 ; Dcr = 0,29 Untuk a = 1 ; Dcr = 0,36 Karena Dcr hitung Dcr tabel maka distribusi dapat diterima Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.2 Metode Chi – Khuadrat Chi - Square Test

Hasil perhitungan Smirnov Kolmogorov dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Uji Chi Square DAS Wrati Kelas P K K x S Log R Batas Kelas Rt 1 80.000 -0.852 -0.052 1.860 72.522 2 60.000 -0.314 -0.019 1.893 78.204 3 40.000 0.245 0.015 1.927 84.586 4 20.000 0.826 0.050 1.963 91.764 Sumber : hasil analisa data Keterangan : Banyaknya kelas = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 20 = 5,293 = 5 Kelas 1, P = 45 x 100 = 80 Log Rr = 1,912 S = 0,061 Log R = Log Rr x k x S = 1,912 x - 0,052 = 1,860 Batas kelas Rt = 10 Log R = 10 1,852 = 72,522 Jumlah data dalam beberapa kelas dapat dilihat pada Tabel 4.8. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.8 Batas kelas Uji Chi Square DAS Wrati Kelas Batas Kelas Ej Oj Oj-Ej 2 Ej 1 0,000 - 72.522 4.00 4 0.000 2 72.522 - 78.204 4.00 3 0.250 3 78.204 - 84.586 4.00 6 1.000 4 84.586 - 91.764 4.00 1 2.250 5 91.764 - 0.000 4.00 6 1.000 S 20 4.500 Keterangan : Didapatkan : R2 = 4.500 X 2 Dengan derajat kebebasan = k - R – 1 = 2.000 Dari tabel Chi Square a = 5 → R 2 = 5.99 Dari tabel Chi Square a = 1 → R 2 = 9.21 Karena R 2 hitung R 2 tabel maka distribusi dapat diterima

4.4 Analisa Debit Banjir Rencana

Perhitungan debit banjir rencana di DAS Wrati di bagi dalam 3 Sub DAS yaitu : Sub DAS I, Sub DAS II, Sub DAS III. Sub DAS I memiliki luas 25,03 km 2 ; Sub DAS II memiliki luas 51,44 km 2 ; sedangkan Sub DAS III memiliki luas 69,25 km 2 . Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan luasan pengaruh Thiessen tiap Sub DAS Wrati pada Gambar 4.2 dan Tabel 4.9. Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.2. Luasan pe ngaruh Thi essen Poligon tiap Sub DAS Wrati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Warna merah jambu merupakan daerah Sub DAS I yang memiliki luas 25,03 km 2 . Warna biru muda merupakan daerah Sub DAS II yang memiliki luas 51,44 km 2 . Warna kuning merupakan daerah Sub DAS III yang memiliki luas 69,25 km 2 . Tabel 4.9 Luasan Pengaruh Thiessen Poligon Tiap Sub DAS Wrati Nomor SUB DAS I SUB DAS II SUB DAS III Stasiun Nama Stasiun Luas km² Bobot Theisen Luas km² Bobot Theisen Luas km² Bobot Theisen 1 Gempol 9.35 0.37 9.35 0.18 9.35 0.14 2 Winong - - 0.88 0.02 0.88 0.01 3 Kedung Cangkring 3.72 0.15 3.72 0.07 3.72 0.05 4 Banyulegi 3.79 0.15 13.43 0.26 16.47 0.24 5 kepulungan 4.48 0.18 5.11 0.10 5.11 0.07 6 bareng 1.29 0.05 4.54 0.09 4.54 0.07 7 Randupitu 2.40 0.10 9.89 0.19 9.89 0.14 8 Tanggul - - 2.26 0.04 4.46 0.06 9 Jawi - - 0.53 0.01 0.53 0.01 10 Kasri - - 1.73 0.03 1.73 0.02 11 Bekacak - - - 4.23 0.06 12 Bangil - - - 8.34 0.12 Total 25.03 51.44 69.25 Sumber : hasil analisa data

4.4.1 Penggunaan Lahan

Tata guna lahan yang digunakan didasarkan pada tata guna lahan kondisi eksisting sesuai kenyataan yang ada yang diperoleh dari Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pasuruan dan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Sidoarjo. Tata guna lahan eksisting di Das Kali Wrati, gambarnya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Setiap jenis penggunaan lahan mempunyai koefisien pengaliran yang didasarkan pada fungsi peruntukan dan kepadatan bangunan. Untuk daerah aliran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dimana penggunaan lahannya bervariasi, maka nilai koefisien pengalirannya merupakan gabungan dari variasi penggunaan lahan tersebut. Besar nilai koefisien pengaliran berdasarkan penggunaan lahan eksisting masing-masing Sub DAS dapat dilihat pada Tabel 4.10. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.10 Nilai Koefisien Pengaliran Gabungan berdas arkan Tata Guna Laha n Eksisting Di DAS Wr ati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.3. Tata Guna Lahan Lahan Rencana di DAS Wrati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4.2 Distribusi Hujan Dan Curah Hujan Efektif

Berdasarkan pencatatan dari Dinas pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan dan BPSAW Gembong Pekalen di Pasuruan serta dengan mempertimbangan hujan di wilayah yang lain di Kabupaten Pasuruan selain Tretes, maka konsentrasi hujan besar umumnya terjadi selama 4 jam. Dengan pertimbangan tersebut di atas maka perhitungan distribusi hujan dilakukan dengan persamaan dari Dr. Mononobe dengan hujan terpusat terjadi selama 4 empat jam, maka dapat dihitung rasio nisbah hujan jam-jaman dan selanjutnya bisa diketahui curah hujan efektifnya dengan mengalikan curah hujan rencana dengan nilai koefisien pengalirannya. Dengan lama hujan terpusat 4 empat jam, maka dapat dihitung besarnya rata-rata hujan Rt untuk masing – masing waktu. Perhitungan Nisbah Hujan Jam- jaman dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Perhitungan Nisbah Hujan Jam-jaman T jam t jam Rt Rasio Dist 4 1 0,630 0,630 4 2 0,397 0,164 4 3 0,303 0,115 4 4 0,250 0,091 Sumber : hasil analisa data Perhitungan curah hujan rata sampai jam ke-t Rt = 3 2 4 4 24        t R Dimana R24 = 1 t = 1 Rt = 3 2 1 4 4 1        Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. = 0,630 t = 2 Rt = 3 2 2 4 4 1        = 0,397 t = 3 Rt = 3 2 3 4 4 1        = 0,303 t = 4 Rt = 3 2 4 4 4 1        = 0,250 Perhitungan rasio distribusi curah hujan rata sampai jam ke-t Rt’ = t . Rt – { t – 1 . R t-1 } t = 1 Rt’ = 0,630 t = 2 Rt’ = 2 . 0,397 – { 2 – 1 . 0,630} = 0,164 t = 3 Rt’ = 3 . 0,303 – { 3 – 1 . 0,397} = 0,115 t = 4 Rt’ = 4 . 0,250 – { 4 – 1 . 0,303} = 0,091 Dari hasil perhitungan curah hujan efektif, selanjutnya dapat dihitung pula sebaran curah hujan efektif jam-jaman dengan menggunakan rumus Dr. Mononobe. Hasil perhitungan sebaran curah hujan efektif untuk setiap Sub DAS Wrati ditunjukkan pada Tabel 4.12. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber : Hasil Analisa data Sumber : Hasil Analisa data Sumber : Hasil Analisa data Tabel 4.12 Perhitungan Curah Hujan Efektif dan Distribusi Hujan Sub DAS I Wrati R Koef. R Periode Rencana Pengaliran Efektif Ulang Eksisting R C - eks Reff R24 0.630 0.164 0.115 0.091 2 81.210 0.680 56.105 35.344 9.187 6.444 5.130 5 91.764 0.680 62.847 39.591 10.291 7.219 5.747 10 98.174 0.680 66.378 41.816 10.869 7.624 6.070 25 105.811 0.680 69.816 43.982 11.432 8.019 6.384 50 111.238 0.680 72.559 45.709 11.881 8.334 6.635 R1 R2 R3 R4 Distribusi Hujan Tabel 4.13 Perhitungan Curah Hujan Efektif dan Distribusi Hujan Sub DAS II Wrati R Koef. R Periode Rencana Pengaliran Efektif Ulang Eksisting R C - eks Reff R24 0.630 0.164 0.115 0.091 2 81.210 0.670 55.280 34.824 9.051 6.349 5.055 5 91.764 0.670 61.923 39.009 10.139 7.112 5.662 10 98.174 0.670 65.402 41.201 10.709 7.512 5.980 25 105.811 0.670 68.790 43.335 11.264 7.901 6.290 50 111.238 0.670 71.492 45.037 11.706 8.212 6.537 Distribusi Hujan R1 R2 R3 R4 Tabel 4.14 Perhitungan Curah Hujan Efektif dan Distribusi Hujan Sub DAS III Wrati R Koef. R Periode Rencana Pengaliran Efektif Ulang Eksisting R C - eks Reff R24 0.630 0.164 0.115 0.091 2 81.210 0.640 52.804 33.265 8.646 6.065 4.828 5 91.764 0.640 59.150 37.262 9.685 6.794 5.409 10 98.174 0.640 62.474 39.356 10.229 7.176 5.713 25 105.811 0.640 65.709 41.394 10.759 7.547 6.008 50 111.238 0.640 68.291 43.020 11.182 7.844 6.244 R1 R2 R3 R4 Distribusi Hujan 4.5 Hidograf Satuan Sintetik Nakayasu Perhitungan hidograf rencana DAS Wrati menggunakan Metode Syntetic Unit Hidograf Nakayasu dengan bentuk kurva yang disajikan pada gambar, dan menggunakan persamaan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Q max =   3 , . 3 , . 6 , 3 . . T Tp R A C o  Dimana :  Untuk daerah pengaliran biasa Harga α = 2  Untuk bagian naik hidograf yang lambat dan bagian yang turun dengan cepat harga α = 1,5  Untuk bagian naik hidograf yang cepat dan bagian yang turun dengan lambat harga α = 3 Dalam perhitungan hidrograf debit banjir rencana DAS Wrati ada tiga sub DAS , dengan uraian di bawah ini.  Perhitungan Sub DAS I Wrati : Luas sub DAS I A = 25,03 Km 2 Koefisien eksisting C = 0,68 Curah hujan satuan R o = 1 mm L sub DAS I = 11,64 Km Untuk panjang sungai L 15 km, Tg = 0,21 x L 0,7 L 15 km, Tg = 0,4 + 0,058 x L Tg = 0,21 x 11,64 0,7 = 1,170 jam Tr = 0,8 x 1,1705 = 0,936 jam Tp = 1,170 + 0,8 x 0,936 = 1,920 jam α = 2 T 0,3 = α x Tg = 2 x 1,1705 = 2,341jam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Qmax = 3 , T Tp 3 , Ro A 6 , 3 1     = 2,384 m 3 dt  Untuk lengkung naik : t ≤ Tp t ≤ 1,920 jam  Untuk lengkung turun I : Tp ≤ t ≤ Tp + T 0,3 1,920 ≤ t ≤ 1,920 + 2,341 1,920 jam ≤ t ≤ 4,261  Untuk lengkung turun II : Tp + T 0,3 ≤ t ≤ Tp + T 0,3 + 1,5 T 0,3 1,920 + 2,341 ≤ t ≤ 1,920 + 2,341 + 1,5 x 2,341 4,261 jam ≤ t ≤ 7,772  Untuk lengkung turun III : t ≥ Tp + T 0,3 + 1,5 T 0,3 t ≥ 1,920 + 2,341 + 1,5 x 2,341 t ≥ 7,772 jam Dari persamaan diatas, maka hasil waktu lengkung hidrograf setelah dimasukkan dalam persamaan hidrograf satuan Nakayasu dapat dilihat pada Tabel 4.15. sedangkan tabel Unit Hidrograf Banjir dapat dilihat pada Tabel 4.16, dan tabel hidrograf banjir Q 2 , Q 5, Q 10, Q 25, Q 50 Sub DAS I Wrati dapat dilihat pada Tabel 4.17, Tabel 4.18, Tabel 4.19, Tabel 4.20, dan Tabel 4.21. Tabel hidrograf banjir Q 2 Q 5 Q 10 Q 25 Q 50 Sub DAS I Wrati dapat dilihat pada Tabel 4.22. Sedangkan gambar hidrograf banjir Sub DAS I Wrati dapat dilihat pada Gambar 4.4. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.15. Waktu Lengkung Hidrograf Nakayasu sub DAS I Wrati Kondisi Eksisting Awal jam Akhir jam No Karakteristik Notasi Notasi Nilai Notasi Nilai t 1 Lengkung Naik Q do 0.000 Tp 1.920 2 Lengkung Turun Tahap 1 Q d1 Tp 1.920 Tp + T0.3 4.261 3 Lengkung Turun Tahap 2 Q d2 Tp + T0.3 4.261 Tp + 2.5 T0.3 7.772 4 Lengkung Turun Tahap 3 Q d3 Tp + 2.5 T0.3 7.772 24 24.000 Sumber : hasil analisa data Unit Hidograf Satuan Sintetik Nakayasu Q p = 2,384 m 3 det tr = ,936 jam Tp = 1,920 jam T 0,3 = 2,341 jam Tp + T 0,3 = 4,261 jam Tp + 1,5T 0,3 = 5,432 jam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.16 Unit Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sub DAS I Wrati T Notasi Rumus Qa jam 0.00 1.00 Q do Qp . tTp 2.4 0.4983

1.92 2.3835

2.00 1.2527 3.00 0.7490 4.00 Q d1 Qp . 0.3 t-TpT0.3 0.4479 5.00 0.5550 6.00 0.3939 7.00 0.2796 8.00 0.2023 9.00 Q d2 Qp . 0.3 t - Tp + 0.5T0.31.5.T0.3 0.1564 10.00 0.1210 11.00 0.0935 12.00 0.0723 13.00 0.0559 14.00 0.0433 15.00 0.0334 16.00 Q d3 Qp . 0.3 t-Tp + 1.5T0.32 . T0.3 0.0259 17.00 0.0200 18.00 0.0155 19.00 0.0120 20.00 0.0092 21.00 0.0071 22.00 0.0055 23.00 0.0043 24.00 0.0033 Sumber : Hasil Perhitungan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.17 Hidrograf Banjir Q 2 Sub DAS I Wrati T Qt R1 R2 R3 R4 Q jam m3dt 34.788 9.042 6.343 5.050 m3dtk 0.00 1.00 0.4983 17.334 17.334

1.92 2.3835

82.919 82.919 2.00 1.2527 43.579 21.552 65.132 3.00 0.7490 26.057 11.327 15.119 52.503 4.00 0.4479 15.580 6.773 7.946 12.036 42.335 5.00 0.5550 19.307 4.050 4.751 6.326 34.433 6.00 0.3939 13.703 5.018 2.841 3.782 25.344 7.00 0.2796 9.725 3.562 3.520 2.262 19.069 8.00 0.2023 7.038 2.528 2.498 2.802 14.867 9.00 0.1564 5.443 1.829 1.773 1.989 11.034 10.00 0.1210 4.209 1.415 1.283 1.412 8.318 11.00 0.0935 3.254 1.094 0.992 1.022 6.362 12.00 0.0723 2.516 0.846 0.767 0.790 4.920 13.00 0.0559 1.946 0.654 0.593 0.611 3.804 14.00 0.0433 1.505 0.506 0.459 0.472 2.942 15.00 0.0334 1.163 0.391 0.355 0.365 2.275 16.00 0.0259 0.900 0.302 0.274 0.282 1.759 17.00 0.0200 0.696 0.234 0.212 0.218 1.360 18.00 0.0155 0.538 0.181 0.164 0.169 1.052 19.00 0.0120 0.416 0.140 0.127 0.131 0.813 20.00 0.0092 0.322 0.108 0.098 0.101 0.629 21.00 0.0071 0.249 0.084 0.076 0.078 0.486 22.00 0.0055 0.192 0.065 0.059 0.060 0.376 23.00 0.0043 0.149 0.050 0.045 0.047 0.291 24.00 0.0033 0.115 0.039 0.035 0.036 0.225 Sumber : hasil analisa data Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.18 Hidrograf Banjir Q 5 Sub DAS I Wrati T Qt R1 R2 R3 R4 Q jam m3dt 39.309 10.217 7.167 5.706 m3dtk 0.00 1.00 0.4983 19.587 19.587

1.92 2.3835