Debit Rencana Daerah dengan drainase alamiah yang relatif bagus akan membutuhkan

  3 , p 0,3T 6 , 3 T R A C Q p  

2.7 Debit Rencana Daerah dengan drainase alamiah yang relatif bagus akan membutuhkan

perlindungan yang lebih sedikit dari pada daerah yang rendah dan bertindak sebagai kolam penampungan bagi aliran dari daerah anak sungai yang lain. Dalam perencanaan sistem drainase diperlukan debit rencana untuk mendimensi bangunan yang ada dalam prencanaan tersebut, seperti normalisasi dan sudetan. Debit ini biasanya merupakan debit maksimum dari suatu banjir rencana akibat hujan pada daerah aliran. Untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan akan digunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Penggunaan berbagai metode ini disesuaikan dengan ketersediaan data curah hujan, iklim, jenis tanah, karakteristik daerah, luas daerah dan sebagainya. Debit rencana dihitung dengan menggunakan pendekatan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dengan langkah – langkah sebagai berikut. Nakayasu menurunkan rumus hidrograf satuan sintetik berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada beberapa sungai di Jepang. Besarnya nilai debit puncak hidrograf satuan dihitung dengan rumus : ………………………………….2.25 dengan, Qp = Debit puncak banjir m 3 det C = Koefisien pengaliran, tergantung penggunaan lahannya A = Luas daerah aliran sungai km 2 R = Hujan satuan mm Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tp = Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir jam T 0.3 = Waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai menjadi 30 dari debit puncak jam Nakayasu membagi bentuk hidrograf satuan dalam dua bagian, yaitu lengkung naik dan lengkung turun. Pada bagian lengkung naik, besarnya nilai hidrograf satuan dihitung dengan persamaan : Qa= Qp . t Tp 2,4 ….........……………………………………2.26 dengan, Qa = limpasan sebelum mencapai debit puncak dan dinyatakan dalam m 3 detik. Pada bagian lengkung turun yang terdiri dari tiga bagian, hitungan limpasan permukaannya adalah: 1. Untuk Qd 0,30.Qp, Qd= Qp . 0,30 t − Tp T 0,3 …………………..………….2.27 2. Untuk 0,30.Qp Qd 0,30 2 Qp, Qd = Qp . 0,3 t − Tp+ 0,5. T 0,3 1,5. T 0,3 …………………...2.28 3. Untuk 0,30 2 Qp Qd, Qd = Qp . 0,3 t − Tp+ 1,5T 0,3 2 .T 0,3 ……….....……………2.29 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dengan, Q p = Debit puncak m 3 det t = Satuan waktu jam Menurut Nakayasu, waktu naik hidrograf bergantung dari waktu konsentrasi, dan dihitung dengan persamaan : Tp= tg+ 0,8. tr …………………………………………………2.30 dengan, tg = Waktu konsentrasi jam tr = Satuan waktu hujan diambil 1 jam Waktu konsentrasi dipengaruhi oleh panjang sungai utama L : Jika L 15 km : tg= 0, 21 . L 0, 70 Jika L 15 km : tg= 0,4 + 0, 058 . L Waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai debit menjadi 30 dari debit puncak hidrograf satuan dihitung tg α = T . 0,3 , dimana α adalah koefisien yang bergantung pada karakteristik DAS. Gambar Hidrograf Nakayasu dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Unit Hidrograf Nakayasu 0,8 Tr Tg Tr T 0,3 1,5 0,3 D e b it M 3 d t Waktu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.8 Analisa Kapasitas Sungai