3.1.2 Data Geografis Dan Topografi
Letak geografis sungai Kali Wrati berada pada 113,80º BT dan 07º20’ LS. Panjang Kali Wrati adalah 11 km yang diukur dari hulu yaitu di Kecamatan Gempol
sampai muara Kali Kedunglarangan dan mempunyai luas DAS 78,70 Km
2
. Daerah aliran Kali Wrati di sebelah utara dibatasi oleh daerah aliran Kali Porong, di sebelah
timur dibatasi oleh Selat Madura, disebelah selatan dibatasi daerah aliran Kali Kedunglarangan.
3.1.3 Pengukuran Memanjang dan Melintang
Data pengukuran diperlukan untuk mendapatkan kondisi geometri dan kontur sungai. Pengukuran memanjang dan melintang dilakukan disepanjang Kali Wrati dan
Bangiltak dengan jarak antara titik atau patok yang berbeda-beda.
3.1.4 Data Debit Rencana
Data debit rencana untuk menganalisa debit banjir rencana maksimum dengan periode ulang 10 tahun dengan metode Nakayasu. Debit rencana ini nantinya
digunakan untuk menghitung kemampuan penampang sungai Kali Wrati dan Kali Bangiltak, digunakan untuk pembuatan Normalisasi Kali Wrati dan Kali Bangiltak.
3.2 Langkah – langkah Pengerjaan
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut dan Gambar diagram alur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada
gambar 3.3 : 1.
Studi literatur. 2.
Pengumpulan data-data, data yang digunakan diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur dan PT. Cipta Surya Wahana.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Jumlah data yang digunakan mulai tahun 1989 samapai dengan tahun 2008
20 tahun. 4.
Data yang diambil atau digunakan adalah Data curah hujan jam-jaman otomatis diperoleh dari 12 stasiun hujan, yaitu Stasiun Gempol, Stasiun
Winong, Stasiun Kedung Cangkring, Stasiun Banyu Legi, Stasiun Kepulungan, Stasiun Bareng, Stasiun Randupitu, Stasiun Tanggul, Stasiun
Jawi, Stasiun Kasri, Stasiun Bangil, Stasiun Bekacak. 5.
Curah hujan rata-rata dengan menggunakan metode Thiessen Poligon. 6.
Analisa frekuensi dengan menggunakan distribusi Log Person Type III. 7.
Langkah selanjutnya adalah uji kesesuaian ditribusi frekunsi yang dilakukan dengan cara yaitu uji Smirnov-Kolmogorov dan uji Chi Square.
8. Menghitung debit banjir rencana berdasarkan metode Nakayasu.
9. Menganalisa data-data yang ada dengan bantuan software HEC-RAS 4.0.
10. Merencanakan sistem pengendalian banjir dengan data debit yang telah
dianalisa dengan menggunakan software HEC-RAS 4.0. 11.
Apabila pengujian model tersebut menghasilkan bentuk perubahan dasar yang sesuai dengan kondisi yang ada, maka perumusan model dapat
digunakan. Sebaliknya jika pemodelan menyimpang dari kondisi yang ada, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pemodelan lagi.
12. Setelah mendapatkan pemodelan yang sesuai, maka untuk mengecek
kekokohan model tersebut dengan cara mengaplikasikan model tersebut di Kali Wrati dan Bangiltak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Langkah - langkah pelaksanaan penelitian ini secara sistimatis :
tidak
tidak
Gambar. 3.3. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data : -
Data curah hujan 1989-2008 -
Data geografis dan topografi -
Pengukuran memanjang dan melintang
- Data debit rencana
Curah hujan rata-rata menggunakan cara Theissen Poligon
Curah hujan rencana menggunakan Distribusi Log Pearson III
Uji kesesuaian distribusi frekuensi menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dan uji Chi Square
Debit rencana menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu
Cek kapasitas kali pada kondisi existing dengan program HEC-RAS 4.0
Perbaikan kali MULAI
Selesai Kondisi muka air
Cek kapasitas kali pada saat perbaikan dengan program HEC-RAS 4.0
Kondisi muka air
Normalisasi kali yang sesuai banjir
banjir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
4.1 Analisa Hidrologi
Dalam perhitungan ini digunakan data curah hujan harian yang nantinya diolah menjadi debit untuk dipakai data dasar dalam perencanaan. Data curah hujan
pada DAS Kali Wrati diperoleh dari 12 stasiun hujan, yaitu :
Stasiun Gempol
Stasiun Winong
Stasiun Kedung Cangkring
Stasiun Banyulegi
Stasiun Kepulungan
Stasiun Bareng
Stasiun Tanggul
Stasiun Jawi
Stasiun Kasri
Stasiun Randupitu
Stasiun Bekacak
Stasiun Bangil Kemudian dilakukan perhitungan tinggi hujan dan dirata-rata. Dan dari hujan rata-
rata ini dihitung tinggi hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, dan 50 tahun.
4.2 Analisa Curah Hujan
Dalam menganalisa perhitungan curah hujan untuk suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata–rata
diseluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan di suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau daerah yang dinyatakan dalam mm.
Dalam perhitungan studi pengendalian banjir Kali Bangiltak dan Kali Wrati Kabupaten Pasuruan digunakan metode Polygon Thiessen untuk menentukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.