Asumsi-asumsi Dasar yang Digunakan SEM

28 Berbagai alat analisis yang selama ini kita kenal untuk penelitian multidimensi adalah: 1. Analisis faktor Eksploratori 2. Analisis Regresi berganda 3. Analisis Diskriminan Teknik – teknik tersebut hanya dapat menganalisis satu hubungan pada satu waktu atau hanya dapat menguji satu variable dependen melalui beberapa variabel independen. Padahal dalam kenyataannya, kita dihadapkan pada lebih dari satu variabel dependen yang harus saling berhubungan. Struktur Equation Model SEM adalah sekumpulan teknik – teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “ rumit “ secara simultan. Masing – masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk faktor konstruk yang dibangun dari beberapa variabel indikator dan vaeriabel – variabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian. a. SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit” secara simultan. b. Hubungan yang rumit ini dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. c. Masing-masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk faktor konstruk yang dibangun dari beberapa variabel indikator dan variabel – variabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian. d. Indikator atau observed variable digambarkan dengan bentuk persegi sedangkan konstrukfaktorlatent variabelunobserved variable digambarkan dengan bentuk oval atau elips. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah dan konstruk endogen adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Di dalam SEM analisa regresi ditunjukkan dengan garis anak panah satu arah yang menunjukkan adanya hubungan kausal dimana yang ditunjuk oleh anak panah merupakan variabel dependen dan analisa korelasi ditunjukkan dengan garis anak panah dua arah.

3.5.1.2. Asumsi-asumsi Dasar yang Digunakan SEM

Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut: 29 a. Ukuran Sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 100 seratus dan selanjutnya menggunakan perbandingan 7 tujuh observasi untuk setiap estimated parameter. Untuk itu mengembangkan model dengan 48 parameter, karena teknik estimasinya menggunakan maximum likelihood minimum sampel yang harus digunakan adalah sebanyak 100 seratus sampel. b. Normalitas atau Linearitas Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diperoleh lebih lanjut untuk pemodelan SEM ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariat dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. c. Outlier Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. Dapat diadakan treatment khusus pada outliers ini asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. Outlier pada dasarnya dapat muncul dalam empat kategori : 1. Pertama, outlier muncul karena kesalahan prosedur seperti kesalahan dalam memasukkan data atau kesalahan dalam mengkoding data. Misalnya, nilai 7 diketik 70 sehingga jauh berbeda dengan nilai-nilai lainnya dalam sebuah rentang jawaban responden antara 1 – 10. Bila hal semacam ini lolos supervisi pengetikan data untuk pengolahan melalui komputer, maka angka 70 dapat menjadi sebuah nilai ekstrim. 2. Kedua, outlier dapat saja muncul karena keadaan yang benar – benar khusus yang memungkinkan profil datanya lain daripada yang lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim itu. 3. Ketiga, outlier dapat muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui apa penyebab atau tidak ada penjelasan mengenai sebab-sebab munculnya nilai ekstrim itu. Contohnya, sama dengan survai pendapat mengenai, dimana datanya menunjukkan hanya ada 1 satu orang wanita yang sangat senang. Jawaban ini akan menjadi outliers, dimana peneliti tidak tahu penyebab munculnya nilai ekstrim itu. 30 4. Keempat, outlier dapat muncul dalam range nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim. Inilah yang disebut dengan multivariate outliers. d. Multicollinearity dan Singularity Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil extremely small memberi indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas. Pada umumnya program-program komputer SEM telah menyediakan fasilitas “warning” setiap kali terdapat indikasi multikolinearitas atau singularitas. Bila muncul pesan itu, telitilah ulang data yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kombinasi linear dari variabel yang dianalisis. Perlakuan data data treatment yang dapat diambil adalah keluarkan variabel yang menyebabkan singularitas itu. Bila singularitas dan multikolinearitas ditemukan dalam data yang dikeluarkan itu, salah satu treatment yang dapat diambil adalah dengan menciptakan “composite variables”, lalu gunakan composite variable itu dalam analisis selanjutnya Ferdinand, 2002 : 51 – 54.

3.5.1.3. Perbedaan SEM dengan Alat Multivariat yang Lain