23
3.2.2 Operasional dan Pengukuran
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel atau konstruk tersebut Nasir, 1999 : 152. Dalam
pengumpulan data, data dilihat dulu distribusinya, kalau distribusinya tidak normal maka data diolah menggunakan metode statistik non parametrik. Bila
data normal maka pengolahannya dengan menggunakan metode statistik parametrik Singgih S, 2001 : 219. Persepsi dapat diukur dengan
menggunakan skala bipolar dengan 7 buah titik Nasir, 1999 : 403. Bila jenis data interval rasio namun distribusinya tidak mengikuti distribusi
normal pengolahannya menggunakan statistik non parametrik Singgih S, 2001 : 86.
Dari uraian sebelumnya data peneliti yang cukup besar ≥ 100 maka
pengolahannya menggunakan metode statistik parametrik. Berdasarkan teori yang telah didapat dan dibahas dalam bab
sebelumnya maka dapat diperoleh diagram jalur yang digambarkan pada 3.1 model kerangka konseptual.
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sample 3.3.1 Populasi dan Besar Sample
Populasi dalam penelitian ini tidak memakai data populasi, tetapi memakai sampling. Besarnya sebesar 240 orang dari pengurus dan
pengusaha yang tergabung di Asosiasi Perajin Sepatu dan Sandal. Ini semua didasarkan pada minimal 5 x n sampai 10 x n jumlah data observasi.
Karena n dalam studi ini adalah 48 maka didapatkan sampel minimum sebesar 120 dan sampel maksimum sebesar 240. Peneliti menggunakan
teknik maximum likelihood estimation dengan sampel harus lebih besar atau sama dengan 100. Sampel yang diolah sebagai input data adalah 100
sampel sehingga asumsi SEM terpenuhi. Ghozali, 2004 : 21 3.3.2 Teknik Pengambilan Sample
Pemilihan sampel bersifat probabilitas karena elemen – elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang untuk terpilih menjadi sampel.
Sampel dipilih dari jawaban kuisioner yang lengkap dan valid. Kuisioner yang kembali dipilah – pilah yang lengkap dan memenuhi syarat diambil
sebagai data lalu dihitung apakah sudah lebih besar sama dengan 100
24
seratus sampel maka data dinyatakan cukup, apabila data yang memenuhi syarat kurang dari 100 seratus sampel, maka peneliti melakukan
pendekatan ulang, diharapkan pengurus dan pengusaha yang berkompeten di Asosiasi Pengrajin Sepatu dan Sandal Wedoro mau mengisi ulang kuisioner
baru dan bila sudah mencapai total sampel lebih besar sama dengan 100 seratus sampel dinyatakan cukup.
3.3.3 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer maka menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi
langsung, questioner, dan interview guide wawancara maka desain yang dibuat harus menjamin data yang efisien dengan alat dan teknik serta
karakteristik dari responden M. Nazir, 1999 : 108.
25
Gambar 3.1
Model Kerangka Konseptual Faktor-Faktor Yang Berpengaruh terhadap Kinerja Pemasaran
26
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan dua metode yaitu : 1.
Library Research Dalam studi kepustakaan dikumpulkan informasi yang terkait dengan
permasalahan dari literatur-literatur yang mempunyai hubungan langsung dengan permasalahan yang ada. Dari studi kepustakaan ini
akan diperoleh landasan-landasan metode untuk melakukan pengolahan data dan literature mengenai objek pengamatan serta acuan-acuan yang
akan dipergunakan dalam penelitian.
2. Field Research
Memperoleh data dengan cara melakukan atau mengadakan pengamatan langsung kelapangan untuk lebih memahami kondisi lapangan atau
perusahaan yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian. Sedangkan
untuk jenis data yang dikumpulkan untuk penelitian adalah data primer yaitu data riil yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan atau
pengukuran secara langsung terhadap suatu objek dari penelitian yang dilakukan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1.
Studi Survei Pendahuluan. Dalam studi pendahuluan dikembangkan suatu interview guide. Peneliti
mencoba menjajaki arah – arah yang memberi harapan. Dari hasil ini, peneliti baru dapat membangun hipotesa – hipotesa. Dalam studi
pendahuluan, peneliti bukan saja belum memperoleh pegangan tentang hal – hal apa yang perlu di interview, peneliti juga belum tahu jenis –
jenis responden mana yang akan digunakan untuk memperoleh keterangan. Hasil interview dan wawancara diatas, kemudian ditulis dan
dianalisa. Hasil analisa ini merupakan dasar logis dalam membuat daftar pertanyaan kuisioner M. Nazir, 1999 : 258.
2. Wawancara
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara M. Nazir,
1999 : 234.
3. Kuisioner
Pertanyaan – pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner cukup terperinci dan lengkap. Keterangan – keterangan yang diperoleh dengan mengisi
daftar pertanyaan, dapat dilihat dari segi siapa yang mengisi menulis isian kuisioner tersebut. Kuisioner berisi pertanyaan tentang fakta –
fakta yang dianggap dikuasai oleh responden. Fakta – fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan responden, dengan suatu keadaan ataupun
27
dengan orang–orang yang dikenal oleh responden sendiri. Kuisioner menggunakan skala perbedaan semantik karena dapat digunakan untuk
melihat bagaimana pandangan seseorang persepsi terhadap suatu konsep. Sifat bipolar yang dipilih haruslah relevan dengan konsep yang
ingin diteliti. Penempatan sifat bipolar tidak boleh monoton misalnya buruk sekali – baik sekali tetapi harus dibalik agar tidak terjadi tendensi
bias. Skor untuk seorang responden atau subjek adalah jumlah dari pasangan sifat bipolar yang digunakan sehingga skala perbedaan
semantik dapat dioperasikan secara matematis M. Nazir, 1999 : 245 - 246, 403.
Dalam studi ini konsep yang diteliti adalah Supplier, Manufaktur, Distributor, Customer, Kinerja Pemasaran dan keunggulan bersaing
berkelanjutan, di mana sifat bipolar yang relevan yaitu :
tidak selalu
buruk sekali
baik sekali pasif
sekali aktif sekali
Kuisioner ini diberikan kepada pengusaha dan pihak – pihak yang berkompeten Asosiasi Perajin Sepatu dan Sandal Wedoro dengan tujuan
untuk mencari persepsi Pengusaha terhadap faktor –faktor supply chain terhadap kenerja pemasaran yang berorientasi pada keungulan bersaing
berkelanjutan. Unit analisis penelitian ini adalah persepsi Pengusaha dan pihak-pihak yang berkompeten terhadap organisasi dan subyeknya
adalah Pengusaha dan pihak-pihak yang berkompeten, sedangkan obyeknya adalah organisasi.
3.5 MetodePengolahan Data 3.5.1