18
telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuannya adalah dengan mengetahui operasionalnya.
Kinerja Pemasaran merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator – indikator Kinerja Pemasaran :
Kinerja suatu pemasaran Indrajit, 2002 : 18 diukur dalam hal : a.
Kepuasan pelanggan Pelanggan akan merasa puas apabila keinginan atau harapan atas suatu
produk sesuai dengan kenyataan yang diperoleh. b.
Motivasi Kerja Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
c. Sistem Informasi
Salah satu kunci keberhasilan kinerja perusahaan adalah pengadaan system informasi terpadu dan transparan dari setiap faktor – faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
d. Volume penjualan
Besarnya penjualan menjadi tolak ukur juga di dalam menilai kondisi perusahaan.
e. Pertumbuhan pelanggan
Prosentase perubahan naik-turun jumlah pelanggan selama 1 satu periode selanjutnya.
f. Pertumbuhan penjualan
Prosentase perubahan naik-turun jumlah penjualan selama 1 satu periode selanjutnya.
2.4. Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Keunggulan daya saing berkelanjutan sustainable competitive advantage yakni posisi suatu perusahaan dimana kinerjanya melebihi
kinerja saingan dalam kurun waktu yang panjang. SCA merupakan suatu topik pada tingkat strategis dimana diperhatikan posisi perusahaan secara
keseluruhan dan tidak terbatas pada posisi fungsional Pawitra, 1993 : 43.
Menurut Hall Ferdinand, 2002 : 154 keunggulan bersaing berkelanjutan adalah sustansibilitas pendukung dari atribut-atribut kunci
19
sebuah produk dan durabilitas daya tahan daripada superioritas keunggulan sumber daya intangible tidak berwujud atas apa yang
dimiliki pesaing.
Gagasan keunggulan bersaing artinya bahwa suatu perusahaan yang sukses akan mengambil posisi yang unik yang membedakan dirinya dari
para pesaing. Peniruan dari para pesaing menunjukkan kurangnya keunggulan bersaing dan hampir memastikan bahwa kinerjanya akan
sedang-sedang saja. Terlebih lagi, para pesaing jarang berdiam diri, sehingga tidak mengherankan bahwa peniruan akan menyebabkan para manajer
merasa terjebak dalam suatu permainan mengejar sesuatu yang tidak berujung Lamb, 2001 : 337.
Day dan wensley mengemukakan bahwa keunggulan bersaing seharusnya dipandang sebagai suatu proses dinamis daripada sebagai hasil
akhir. Prosesnya terlihat pada gambar dibawah ini yang terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi dan prestasi hasil akhir serta investasi laba
untuk mempertahankan keunggulan. Berikut tiap elemen diterangkan, termasuk peranannya dalam proses keunggulan bersaing itu.
Menurut Gitosudarmo 1999 : 133 keunggulan bersaing merupakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pengusaha di atas sumber daya yang
dimiliki oleh para pesaingnya. Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah
kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan satu atau beberapa keunggulan kompetitif competitive advantage yang didefinisikan sebagai
berikut :
Competitive advantage is a position of enduring superiority over competitors in terms of customer
preference. Sumber dari keunggulan kompetitif tersebut terletak pertama – tama
pada kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumen dari para pesaingnya.
Seperti diketahui, bahwa kompetisi antar perusahaan berkisar pada 4 empat elemen atau factor penting, yaitu :
1. Harga
Perusahaan harus peka terhadap perubahan harga yang ada dari para pesaing, agar tetap dapat mengalahkan para pesaing yang ada.
20
2. Mutu
Perusahaan harus dapat menjaga mutu barang yang dijual untuk dapat bersaing dengan para pesaing yang ada.
3. Layanan
Layanan yang baik dari perusahaan dapat memberikan nilai lebih dari para pesaing dimata konsumen.
4. Produk
Perusahaan harus membuat produk yang baik sehingga dapat menarik konsumen
2.5. Pengaruh Kinerja P emasaran Terhadap K eunggulan B ersaing Berkelanjutan