Indek Erosivitas Hujan. KEPEKAAN TANAH DAN TENAGA EKSOGEN.

34 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” diperlakukan pada dua 2 kemiringan yaitu kemiringan standar 9 persen dan kemiringan 17 persen. Peralatan yang digunakan untuk variasi kemiringan yang sekaligus sebagai pemanpung laju infiltrasi. Kombinasi variasi hujan dan kemiringan pada contoh tanah tertera dalam Tebel 4.1. Tabel 4.1. Kombinasi Variasi Hujan dan Kemiringan pada Contoh Tanah Jenis Slope Variasi Tinggi Hujan mm Tanah 1 2 3 4 5 6 7 8 Andosol 9 9.1.A 9.2.A 9.3.A 9.4.A 9.5.A 9.6.A 9.7.A 9.8.A 17 17.1.A 17.2.A 17.3.A 17.4.A 17.5.A 17.6.A 17.7.A 17.8.A Latosol 9 9.1.L 9.2.L 9.3.L 9.4.L 9.5.L 9.6.L 9.7.L 9.8.L 17 17.1.L 17.2.L 17.3.L 17.4.L 17.5.L 17.6.L 17.7.L 17.8.L Mediteran 9 9.1.M 9.2.M 9.3.M 9.4.M 9.5.M 9.6.M 9.7.M 9.8.M 17 17.1.M 17.2.M 17.3.M 17.4.M 17.5.M 17.6.M 17.7.M 17.8.M Regosol 9 9.1.R 9.2.R 9.3.R 9.4.R 9.5.R 9.6.R 9.7.R 9.8.R 17 17.1.R 17.2.R 17.3.R 17.4.R 17.5.R 17.6.R 17.7.R 17.8.R

4.2. Indek Erosivitas Hujan.

Erodibilitas mencerminkan tingkat kepekaan tanah pada erosi. Proses erosi air dipengaruhi oleh sifat-sifat hujan, utamanya intensitas hujan. Besarnya pengaruh hujan terhadap erosi dinya-takan dalam indek erosivitas hujan yang dihitung berdasarkan intensitas hujan periodik dan intensitas hujan maksimum dalam waktu 30 menit. Indek erosivitas hujan dalam studi ini dihitung berdasarkan tinggi hujan harian maksimum, karena tidak tersedianya data intensitas hujan periodik di lokasi contoh tanah. Guna keperluan tersebut, indek erosivitas dihitung dengan persamaan 3 dan 11, Bols 1978. Hasil perhitungan indek erosivitas hujan tertera dalam Tabel 4.2. “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” 35 Tabel 4.2. Data Tinggi Hujan Harian, Hujan Simulasi dan Perhitungan Indeks Erosivitas Hujan Harian dan Indek Erosivitas Hujan Simulasi. No Lokasi Tinggi Hujan mm Bulan 1 2 3 4 5 8 10 11 12 1 Pujon Alami 68 31 47 61 18 27 34 26 E.A 104.1 22.0 50.1 84.0 7.5 16.7 26.4 15.5 Simulasi 67 31 46 61 18 28 34 25 E.S 101.1 22.04 48.0 84.0 7.5 18.0 26.4 14.4 Selisih -3.0 0.0 -2.1 0.0 0.0 +2.3 0.0 -1.1 2 Pacet Alami 147.0 67.0 51.0 77.0 28.0 48.0 96.0 40.0 E.A 476.2 101.1 58.9 33.2 18.0 53.3 206.1 36.4 Simulasi 146.0 66.0 51.0 77.0 28.0 49.0 96.0 40.0 E.S 472.8 98.2 58.9 133.2 18.0 54.4 206.1 36.4 Selisih -6.4 -2.9 0.0 0.0 0.0 +1.1 0.0 0.0 3 Ponco- kusumo Alami 78.0 54.0 73.0 47.0 30.0 59.0 84.0 31.0 E.A 136.6 66.0 119.8 50.1 20.6 78.6 158.2 22.0 Simulasi 78.0 54.0 73.0 47.0 29.0 61.0 83.0 31.0 E.S 136.6 66.0 119.8 50.1 19.3 84.0 154.4 22.0 Selisih 0.0 0.0 0.0 -1.3 +4.6 -3.7 0.0 E.A = Erosivitas Hujan Alami, E.S = Erosivitas hujan Simulasi. Dari Tabel di atas terlihat bahwa ketiga lokasi contoh tanah, indek erosi-vitas hujan simulasi dan indek erosivitas hujan alami ada perbedaan. Hal ini disebabkan karena sulitnya menepatkan posisi kran simulator yang pengatur debit nossel sama persis dengan tinggi hujan harian alami di lapangan. Indek erosivitas harian menunjukkan besarnya energi kinetik hujan yang menyebabkan erosi. Dari hasil analisis varian Tabel 4.3., terlihat bahwa erosivitas hujan harian berpengaruh nyata pada besarnya erosi di plot standar 9 , maupun plot standar 17 . 36 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” Tabel 4.3. Hasil Analisis Varian Faktor Erosivitas Hujan pada Erosi Tanah Andosol, Slope 9 Andosol, Slope 17 SK db JK KT F. hit F. tab SK db JK KT F. hit F. tab Erosivitas 7 1,563 0,223 6,346 2,21 Erosivitas 7 1,553 0,222 6,542 2,21 Error 57 2,005 0,035 Error 57 1,933 0,034 Total 64 3,568 Total 64 3,486 Latosol, Slope 9 Latosol, Slope 17 SK db JK KT F. hit F. tab SK db JK KT F. hit F. tab Erosivitas 7 83,7 11,96 4,933 2,21 Erosivitas 7 817,7 116,8 10,02 2,21 Error 57 138,2 2,424 Error 57 664,8 11,66 Total 64 221,9 Total 64 1482 Mediteran, Slope 9 Mediteran, Slope 17 SK db JK KT F. hit F. tab SK db JK KT F. hit F. tab Erosivitas 7 68,65 9,807 3,443 2,21 Erosivitas 7 988,1 141,2 4,774 2,21 Error 57 162,4 2,849 Error 57 1685,2 29,56 Total 64 231 Total 64 2673 Regosol, Slope 9 Regosol, Slope 17 SK db JK KT F. hit F. tab SK db JK KT F. hit F. tab Erosivitas 7 45,43 6,490 9,523 2,21 Erosivitas 7 742,8 106,1 8,419 2,21 Error 57 38,85 0,682 Error 57 718,4 12,6 Total 64 84,28 Total 64 1461,2 Analysis of Variance didasarkan pada Completely Randomized Design SK = Sumber keragaman Db = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah

4.3. Limpasan Permukaan