Bahan Alat yang Digunakan

24 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” Apabila perilaku alat kurang bisa menggambarkan kondisi yang terjadi di alam, maka dilakukan modifikasi-modifikasi sehingga sesuai atau mendekati kondisi yang sebenarnya. Bersamaan dengan hal tersebut di atas, juga dilakukan percobaan-percobaan pada contoh tanah untuk mengetahui pola pengalirannya dan menjajaki karakteristik tanah tersebut. Pekerjaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran riil kejadian- kejadian hujan di alam dan gambaran transformasi hujan ke debit. Pengujian keakuratan alat simulator hujan dilakukan dengan pencatatan debit masuk di “flowmeter”, debit keluar di “flowmeter”, dan pengukuran volume hujan yang keluar dari nossel. Volume hujan buatan yang keluar dari nossel disamakan dengan volume hujan alami yang terjadi di alam yang jatuh pada petak standard. Mengingat perlunya keakuratan data yang diharapkan maka sangat ditentukan oleh alat yang digunakan, bahan dan pelaksanaannya. Pekerjaan Trial anda error dilakukan berulang- ulang sehingga faham benar perilaku alat dan bahan-bahan yang digunakan. Disamping itu untuk memudahkan menganalisis dan menginterpretasi data nantinya.

3.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis yaitu: 1. Air. Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk simulasi hujan melalui lubang nossel bertekanan. Dalam studi ini air yang digunakan adalah air PDAM dengan harapan tidak mengandung beban sedimen sehingga tidak mengganggu perhitungan jumlah sedimen tercuci yang terbawa aliran dari contoh tanah. Disamping itu air aliran balik sebelum digunakan diendapkan dahulu dalam reservoar untuk menghilangkan beban sedimen yang “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” 25 terpercik oleh pu-kulan hujan. Selain itu untuk menjaga supaya tidak menyumbat lubang nossel yang bisa mengganggu perhitungan debit nossel berikutnya. 2. Contoh Tanah Guna keperluan studi penelitian ini 4 empat jenis contoh tanah blok utuh undisturbed yang berukuran panjang 50 cm, lebar 50 cm dan tebal 10 cm yaitu Andosol Pujon, Latosol Pacet, Mediteran Kedung Boto, dan Regosol Ngadirekso. Tiap-tiap jenis tanah diambil contoh tanahnya sebanyak 2 blok untuk: a. Diukur besarnya limpasan permukaan, jumlah sedimen terangkut dan laju infiltrasi dengan adanya perlakuan simulasi hujan dengan ber-bagai volume hujan simulasi. b. Didistruksi untuk diambil sampel agregat utuh untuk analisa DMR dan sampel biasa untuk analisa gradasi butir untuk setiap kali sebelum diperlaku-kan dengan hujan simulasi berikutnya. Pemilihan keempat jenis tanah tersebut didasarkan pada luas sebaran penggunaannya untuk budidaya pertanian dan kepekaannya pada erosi geologis.

3.3. Alat yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam studi ini adalah: 1. Simulator hujan dengan dimensi: - Panjang = 201,0 cm - Lebar = 100,0 cm - Kedalaman basin = 22,4 cm - Ketinggian dasar basin = 102,0 cm - Ketinggian nossel = 192,0 cm - Lebar reservoar = 63,5 cm - Panjang reservoar = 121,5 cm - Kedalaman reservoar = 45,5 cm - Jarak antar nossel = 50,0 cm - Jumlah nossel = 8 buah 26 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” 2. Stop watch, digunakan untuk mencatat waktu kejadian hujan buatan. 3. Gelas ukur 1000 ml. Digunakan untuk menakar volume infitrasi tiap satuan waktu. 4. Gelas kimia, digunakan untuk menakar volume limpasan hujan tiap satuan waktu. 5. Bak plastik berkapasitas 10 liter untuk menampung volume limpasan tiap satuan waktu. 5. Kamera photo, digunakan untuk membuatn dokumentasi penelitian. 6. Alat tulis: untuk mencatat semua data hasil pengukuran dan pengamatan.

3.4. Kalibrasi Alat.