26 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen”
2. Stop watch, digunakan untuk mencatat waktu kejadian
hujan buatan. 3.
Gelas ukur 1000 ml. Digunakan untuk menakar volume infitrasi tiap satuan waktu.
4. Gelas kimia, digunakan untuk menakar volume limpasan
hujan tiap satuan waktu. 5.
Bak plastik berkapasitas 10 liter untuk menampung volume limpasan tiap satuan waktu.
5. Kamera photo, digunakan untuk membuatn dokumentasi
penelitian. 6.
Alat tulis: untuk mencatat semua data hasil pengukuran dan pengamatan.
3.4. Kalibrasi Alat.
Sebelum dilakukan pengukuran besarnya erosi tanah terlabih dahulu dilakukan:
3.4.1.
Modifikasi Alat
Agar simulasi hujan yang dibuat menggambarkan kondisi kejadian hujan di alam dan volume hujan bisa diukur tersendiri
maka dilakukan modifikasi pada peralatan simulator hujan. Modifikasi dilakukan pada bagian nossel dan bagian pengukur
volume hujan yaitu ketinggian dan besar lubang nossel. Ketinggian nossel dinaikkan 25 cm dan lubang nossel diperkecil
sedikit dengan harapan air yang keluar dapat menyebar ke seluruh permukaan contoh tanah. Sedangkan volumenya
dialirkan keluar basin melalui selang plastik berdiameter ¾ inchi. Disamping itu dilakukan modifikasi pada pipa saluran masuk
untuk mengurangi kelebihan aliran over flow pompa. Secara bagan proses pengaliran air dalam simulasi hujan adalah
sebagai berikut.
“Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” 27
3.4.2. Kalibrasi Simulator Hujan Kalibrasi alat dilakukan dengan cara mencatat angka
“flowmeter “ debit masuk dan “flowmeter” debit keluar. Bacaan flowmeter dapat diatur dengan mengatur kran pengatur.
Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan mengatur 5 lima kran pengatur yaitu:
1. Kran debit masuk inflow
2. Tiga 3 kran Pengatur debit berlebihan over flow.
3. Kran pengatur debit nossel Nossel
Fungsi kalibrasi digunakan untuk mengetahui keakuratan alat tersebut sehingga dalam pengukuran debit limpasan
permukaan, laju infiltrasi dan pem-buatan hidrograf limpasan dan sedimen tidak terlalu menyimpang. Disamping itu untuk
men getahui “time concentration tc” yang akan menentukan
lamanya simulasi hujan pada contoh tanah. Bersamaan dengan pencatatan debit di atas, juga diamati
distribusi hujan buatan yang keluar dari nossel dan mengukur debitnya. Besarnya debit nossel dicocokan dengan tinggi hujan
alami di lapangan. Hasil pencatanan flowmeter inflow dan outflow tertera dalam Tabel 3.1.
Flowmeter Inflow
Outflow Infiltrasi
Flowmeter
Reservoar Basin
Pompa
Gambar 3.1. Bagan Pengaliran di Dalam Simulasi Hujan
28 “Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen”
Tabel 3.1. Hasil Pencatatan Flowmeter Inflow dan Outflow pada Saat kalibrasi
No Inflow lmin
X Outflow lmin
Y
i
Y
i
- Y
2
1 6.0
7,9 15,21
2 9.0
10,8 1,00
3 10.0
10,7 1,21
4 10.0
10,5 1,69
5 10.0
11,7 0,01
6 10.0
11,8 0,00
7 10.0
11,6 0,04
8 12.0
12,6 0,64
9 20.0
20,1 68,89
Jumlah 97.0
105.9 88,69
Rerata 10.8
11,8 S
Y
1,177 CV
9,98
Simpangan baku S
Y
= Y
i
– Y
2
n-1 S
Y
= S
y
n Koefisien Keragaman CV = S
Y
Y
Gambar 3.2. Hubungan antara Debit Outflow lmin dengan
Debit Inflow lmin
y = 0.8657x + 2.6366 R² = 0.9792
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 D
e b
it int
flow l
m in
Debit Ouflow lmin
Series1
“Kepekaan Tanah dan Tenaga Eksogen” 29
3.5. Pelaksanaan