Analisa Site ANALISA PERANCANGAN

11

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.1. Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan sebuah perancangan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat, mendata, dan kemudian menganalisa kondisi fisik lahan secara nyata. Sehingga dapat melakukan penentuan zooning, enterance site, sirkulasi, dan arah hadap bangunan terhadap matahari, serta tampilan bangunan yang dapat menyesuaikan kondisi sekitarnya.

1.1.1 Analisa Aksesibilitas

Keberhasilan dalam mendesain sebuah rancangan, juga ditentukan oleh keberhasilan seorang arsitek dalam mendesain dan menata bagian-bagian dalam bangunan yang direncanakan. sesuai dengan kebutuhan, dan untuk siapa bangunan ini diciptakan. Selain desain, analisa-analisa juga berperan penting dalam perancangan seperti analisa ruang, dan analisa site. Pencapaian site lokasi dari daerah sekitamya ditentukan beberapa pertimbangan terhadap : • Keleluasaan pengamatan untuk berorientasi terhadap obyek. • Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek. • Sudut pandang orang berjalan, kendaraan. • Kecepatan maksimum kendaraan pada lalu lintas yang ada. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, bila main entrance pintu masuk diarahkan pada bagian barat site dan arus kendaraan lebih banyak dari arah selatan dan utara yaitu dari arah jalan Kertajaya Indah dan Bulak Sari, maka arah pandang orang lebih banyak mengarah ke bagian barat site. Sedangakan apabila pencapaian bila diarahkan pada jalan Wisma Permai I, maka arah pandang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12 orang lebih banyak mengarah ke belakang dari site yang menghadap ke perumahan Wisma Permai I. Dua titik yang menjadi alternatif penetapan main entrance ME yaitu pada Jalan Darmahusada Indah dan Jalan Wisma Permai I. Dua titik tersebut adalah titik A dan titik B, seperti yang digambarkan pada gambar 4.1.Dari dua titik tersebut dapat dijelaskan bahwa titik B letaknya lebih susah dan sedikit agak jauh jika dilihat dari arah Timur karena, merupakan jalan lokasi perumahan yang hanya dilewati dua jalur dan memiliki lebar jalan yang cukup sempit. Titik B sendiri lebih cocok digunakan untuk main entrance ME servis, karena dengan dibedakan antara main entrance ME pengunjung dan main entrance ME servis, serta karyawan akan memberikan kenyamanan pada jalur servis sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung. Sedangkan titik A merupakan kebalikan dari titik B, dimana pencapaian dari arah Barat lebih dekat dan searah dengan jalan Kertajaya Indah dan Darmahusada Indah. Dari penilaian kedua titik alternatif perletakkan main entrance ME tersebut dapat disimpulkan titik yang paling sesuai digunakan sebagai main entrance ME adalah pada titik A, dan titik B sebagai main entrance ME servis dan karyawan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat sketsa pada gambar 4.1. berikut ini ; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 Gambar 4.1. Rencana sketsa perletakkan main entrance ME utama dan main entrance ME servis. Sumber : Pengamatan Langsung di Lapangan dan Analisa Penulis, 2011 U B A Rencana penempatan main site enterance service B, sebab jalan untuk menuju lokasi cukup jauh, jalan masuk ke perumahan dan jauh dari keramaian sehingga baik digunakan untuk ME service. Rencana penempatan main site enterance A, sebab dekat dengan Kertajaya Indah dan Darmahusada Indah, mudah dijangkau dan sering dilewati orang sehingga digunakan sebagai main entrance utama Rencana penempatan ME A Utama Rencana penempatan ME B kedua, sebagai service dari arah perumahan wisma permai I Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 Tabel 4.1 Perbandingan Alternatif ME Kriteria Alternatif A Dari Arah Jl. Darmahusada Indah Alternatif B Dari Arah Jl. Perum. Wisma Permai I 1. Lebar jalan 3 2 2. Tingkat kemacetan 2 1 3. Mudah dilihat 3 3 4. Pencapaiannya 3 2 Total 11 9 Sumber : Pengamatan Langsung di Lapangan, 2011 Berdasarkan dari hasil perbandingan alternative penetapan main entrance ME pada lokasi site ini keleluasaan untuk berorientasi terhadap obyek dapat diperoleh dari sisi barat yaitu dari Jl. Darmahusada Indah, karena jalan ini merupakan akses yang baik digunakan untuk menuju ke lokasi site dibandingkan dari arah jalan perumahan Wisma Permai I. Sementara itu kecepatan kendaraan pada Jl. Darmahusad ini relatif sedang. Sehingga orientasi maupun letak entrance dapat diletakkan pada bagian Barat. Main entrance pada jalan Darmahusada ini memiliki dua jalur yang masing – masing jalur adalah memiliki jalan yang cukup lebar, arus kendaraan dari arah Jl. Kertajaya, dan Bulak Sari. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15

4.1.2. Analisa Iklim A.

Sinar Matahari Pertimbangan orientasi bangunan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan pada suatu bangunan, dengan memperhatikan orientasi matahari, pembayangan, pergerakan udara hendaknya ada suatu respon desain pada bangunan yang mana akan terlihat pada analisa iklim ini. Dengan mempertimbangkan arah hadap bangunan diharapkan mampu memberikan tingkat kenyamanan pada penggunan bangunan. Gambar 4.2. Analisa iklim Sumber : Analisa Penulis, 2011 Bangunan yang menghadap ke arah barat dan timur tentunya menyerap lebih panas daripada bagian bangunan yang menghadap utara dan selatan. Jika dilihat dari orientasi matahari seperti di atas maka sebaiknya lebih memaksimalkan shading pada bagian yang lebih banyak menerima sinar matahari. Pembayangan shading dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan panjang sosoran dengan tetap memperhatikan faktor estetika desain, dapat juga dengan cara meminimalkan bukaan transparan pada bagian tersebut. Semua hal tersebut dilakukan agar beban panas yang diterima bangunan dapat di optimalkan. Arah orientasi matahari bergerak dari arah timur ke barat, namun untuk wilayah Surabaya sendiri matahari lebih cenderung sebelah di utara, jadi U Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 membelokkan bangunan seperti pada gambar 4.4. akan mengurangi datangnya sinar ke dalam bangunan, karena hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kenyamanan pada pengguna. Mengingat lokasi tapak berorientasi ke jalan utama maka secara tidak langsung bangunan akan mengikuti arah orientasi tapak. Namun posisi yang sedemikian krusial membuat pengguna bangunan akan merasa tidak nyaman karena pada waktu pukul 12.00 ke atas matahari sudah berada di sebelah barat, sehingga dibutuhkan respon desain dapat dilihat pada gambar 4.5. agar pengguna bangunan tetap merasa nyaman sekalipun bangunan mengadap ke arah barat. Gambar 4.3. Rencana Respon Desain Sumber : Analisa Penulis, 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar

Gambar 4.4. Potensi Lingkungan Sumber : Analisa Penulis, 2011 Dalam analisa lingkungan sekitar akan dijelaskan, diuraikan, digambarkan dan ditetapkan potensi-potensi lingkungan sekitar secara visual view dan bangunan sekitar yang potensial, yang dapat dijadikan orientasi. a. Analisa view terhadap site. • View ke Luar View paling baik atau view positif adalah pada sisi Barat jalan raya tapak, karena space pemandangan lebih luas dan bagian depan tapak dapat melihat site seberang melalui Jalan Darmahusada Indah. Sebelah Utara, Selatan, dan Timur juga merupakan view positif yaitu perumaham Kalijudan, dan sebagian Kampus C-UNAIR, dan rumah sakit pendidikan UNAIR yang juga dapat digunakan sebagai view kedalam site pada bagian barat. Kawasan pemukiman yang dapat mendukung potensi di lokasi site. Loksi perumahan Kalijudan dan sebagaian perumhan wisma Permai I. U Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 perumahan Wisma Permai I. Sehingga untuk mempercantik view pada bagian Timur dan Selatan dapat digunakan pagar atau pohon tinggi yang dapat menutupi pandangan kurang menarik pada bagian-bagian tersebut. • View ke Dalam Ada juga beberapa bangunan lain yang bergaya modern seperti perumahan elite, dan mall yang dapat dimanfaatkan sebagai view kedalam site.

4.1.3.1. Analisa Kebisingan

Kebisingan pada lingkungan site termasuk dalam kondisi ramai dan padat, karena intensitas lalu lintas kendaraan padat tetapi dimensi jalan cukup lebar sehingga jarang terjadi kemacetan. Bila ada kemacetan itupun dipengaruhi oleh adanya banyak kendaraan umum, seperti halnya bus, bemo, dan taksi yang akan menepi untuk mengambil penumpang pada depan bangunan Galaxi Mall. Gambar 4.5. Analisa Kebisingan Sumber : Analisa Penulis 2011 Oleh karena objek rancang ini bersifat sebagai bangunan sekolah sepak bola yang mana bangunan ini dibutuhkan suasana yang cukup santai atau tenang, maka hendaknya objek rancang tersebut agar dijauhkan dari jalur utama, karena pada area tersebut kebisingan dari suara kendaraan bermotor sangat mengganggu RTH Objek U Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 penggunan bangunan. Dengan demikian muncul respon desain akibat dari analisa kebisingan. Dapat dilihat pada gambar 4.6. Gambar 4.6. Rencana Respon Desain Sumber : Analisa Penulis 2011

4.1.4 Analisa Lingkungan Zoning

Penzoningan pada bangunan sangat penting dilakukan selain menunjukkan fungsi dapat juga menunjukkan jenis-jenis ruang yang ada, sehingga proses perancangan akan mudah dilakukan. Penzoningan pada tapak ini terjadi dari akibat analisa-analisa diatas sehingga didapatkan zona-zona ruang seperti yang ditampilkan pada gambar, dapat dilihat pada gambar sketsa 4.7. Zona kuning dapat digambarkan sebagai ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai peredam ataupun penghambar kebisingan yang ditimbulkan akibat suara kendaraan bermotor, selain itu juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan elemen perancangan tapak. Zona hijau bersifat sebagai publik karena merupakan sebagai area yang cukup tenang dengan kebisingan yang mana zona ini akan digunakan sebagai area utama pada bangunan ini. Zona merah bersifat sebagai area privat karena area ini merupakan area yang khusus diperuntukkan bagi pengelola bangunan, sehingga antara fasilitas utama dan fasilitas pengelola mempunyai zona ruang yang jelas. POHON SEBAGAI BARRIER BEDA KETINGGIAN BERMANFAAT MENGHAMBAT KEBIBISINGAN Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 Zona biru diperuntukkan sebagai area serivce karena letaknya pada di ujung belakang bangunan sehingga akan memudahkan mobil pengangkut barang untuk menjangkau area tersebut. Gambar 4.7. Analisa Zoning Sumber : Analisa Penulis 2011 = R. Terbuka Hijau = Zona Publik = Zona Privat = Zona Service

4.2. Analisa Ruang