SEKOLAH SEPAKBOLA DI SURABAYA.
TUGAS AKHIR
SEKOLAH SEPAKBOLA
DI SURABAYA
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ( Strata – 1 )
Diajukan oleh:
MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA
0751010027
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(2)
TUGAS AKHIR
SEKOLAH SEPAK BOLA DI SURABAYA
Disusun oleh :
MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA
0751010027
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pada tanggal 15 Agustus 2012
Pembimbing Utama: Tim Penguji 1.
Lily Syahrial S.T, M.T. Moch. Pranoto S.T, M.T. NIP. 1955 0908 1991 03 1001 NPT. 373120602151
Pembimbing Pendamping : 2.
Ir. Sri Suryani Y.W, MT. Ir. Syaifuddin Zuhri, M,T. NIP. 1967 0722 199303 2001 NIP. 1962 1019 199403 1001
3.
Ir. Niniek Anggriani, M,T. NIP. 195801241987032001
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes NIP. 19590729 198603 2 00 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(3)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta karunia-NYA telah membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan satu kewajiban yang harus ditempuh untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk melanjutkan ke tahap akhir.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih ada kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, adalah merupakan suatu kebanggaan bila ada kritik maupun saran yang ditujukan kepada penulis, karena kritik maupun saran yang baik merupakan bekal untuk menuju kesempurnaan.
Pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Ir.Dr.Pancawati Dewi, M.T selaku wali dosen saya.
2. Dyan Agustin S.T, M.T selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir. 3. Ir. Eva Elviana, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Seminar. 4. Liliy Syahrial S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing I. 5. Ir. Sri Suryani W, M.T selaku Dosen Pembimbing II.
6. Keluarga dan teman-teman tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materiil.
Semoga segala amal dan budi baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata, dengan segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.
Surabaya, 11 Oktober 2012
Moch. Rizal. Rosmawardana
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(4)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatnya dan juga ucapan terima kasih saya berikan kepada semua pihak yang ikut membantu kelancaran proses pembuatan Tugas Akhir ini, baik berupa tenaga, moril, spiritual, mulai dari awal sampai akhir terselesaikannya Tugas Akhir ini diantaranya :
• Yang Terhormat Bapak Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur. • Yang Terhormat Dekan FTSP, Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes.
• Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UPN, Dr. Ir. Pancawati Dewi. M.T
• Dosen Pembimbing I, Lily Syahrial ST. MT yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Dosen Pembimbing II, Ir. Sri Suryani W, M.T yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Moch. Pranoto S.T M.T, Ir. Syaifuddin Zuhri M.T, dan Ir. Niniek Anggriani M.T selaku Tim Penguji.
• Dyan Agustin ST, MT selaku Koordinator Tugas Akhir.
• Dosen-dosen Teknik Arsitektur UPN, yang telah banyak membantu selama kuliah hingga terselesainya Tugas Akhir saya terutama untuk bapak Wartadji juga yang banyak menghibur anak-anak Tugas Akhir.
• Kedua orang tua saya, adik, kakak, kekasih saya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan moral, spiritual, dan sokongan dananya selama kuliah hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
• Teman-teman proyek dari PT. PP (Persero), PT. Waskita Karya (Persero), CV. MAP, C.V. Medisain - Semarang, Konsultan Perencana Studio Harapan Bangsa Architecture dan lain-lain yang masih banyak yang telah membantu dukungan moril, dan beberapa pelajaran di lapangan. • Kekasih sekaligus sahabat saya Anindya Devi Ramadhani. SST, yang telah sangat membantu menyemangati saya, memarah-marahi saya pada saat terpuruk di dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir Arsitektur angkatan 2007 : (sing mokong – iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(5)
• mokong ) = mulai dari Yanuar, Asro, Sahreal N.Y, Fajrul, Syarif, Aden S.T, Tiar S.T, Bayu Setiawan (tukang kabel), d.l.l dan kakak - kakak angkatan 2004, 2005, 2006, adik-adik angkatan 2008, 2009, 2010, thax you all.
• Kantin FTSP, terima kasih makanannya semua yang enak-enak dan maknyus.
Mudah-mudahan segala apa yang telah diberikan atau diamalkan kepada saya mendapat balasan yang setimpal dari-NYA. Amin.
Surabaya, 11 Oktober 2012
Moch. Rizal. Rosmawardana
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Abstraksi ... vi
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan ... 7
1.3. Batasan dan Asumsi ... 8
1.4. Tahapan Perancangan ... 8
1.5. Sistematika Laporan ... 9
BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 11
2.1. Tinjauan Umum Perancangan... 11
2.1.1 Pengertian Judul ... 11
2.1.2 Studi Literatur ... 12
2.1.3 Studi Kasus. ... 18
2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda .... 18
2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ... 25
2.1.4 Analisa hasil Studi ... 31
2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 33
2.2.1. Penekanan Perancangan ... 33
2.2.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang ... 33
2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang... 68
2.2.4. Program Ruang ... 81 vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(7)
BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 84
3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 84
3.2. Penetapan Lokasi ... 89
3.3. Kondisi Fisik Lokasi… ... 94
3.3.1. Eksisting Site ... 94
3.3.2 Aksesibilitas ... 98
3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar ... 100
3.3.4 Infrastruktur Kota ... 103
3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat ... 106
BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 108
4.1. Analisa Site ... 108
4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 108
4.1.2. Analisa Iklim ... 112
4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 114
4.1.3.1 Analisa Kebisingan ... 115
4.1.4. Analisa Lingkungan Zoning ... 116
4.2. Analisa Ruang ... 117
4.2.1. Organisasi Ruang ... 119
4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 123
4.2.3. Diagram Abstrak ... 127
4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan ... 129
4.3.1 Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 129
4.3.1.1 Pendekatan Teori... 129
4.3.1.2 Analisa Pra Penerapan Rancangan Pada Tapak atau Site 131
4.3.2 Analisa Tampilan ... 132
BAB V. KONSEP PERANCANGAN ... 136
5.1. Tema Perancangan ... 136
5.1.1 Pendekatan ... 136
5.1.2 Penentuan Tema Rancangan ... 136
5.2 Konsep Perancangan ... 137 viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(8)
5.2.1 Konsep Tatanan Massa Dan Sirkulasi ... 139
5.2.2 Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 141
5.2.3 Konsep Tampilan ... 142
5.2.4 Konsep Ruang Luar ... 144
5.2.5 Konsep Ruang Dalam... 145
5.2.6 Konsep Struktur dan Material ... 147
5.2.7 Konsep Utilitas. ... 148
5.2.7.1 Konsep Penyediaan Air Bersih ... 148
5.2.7.2 Konsep Pembuangan Air Kotor dan Kotoran ... 149
5.2.8 Konsep Mekanikal Elektrikal ... 149
5.2.8.1 Konsep Penghawaan ... 149
5.2.8.2 Konsep Pencahayaan... 149
5.2.8.3 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran. ... 150
5.2.8.4 Konsep Instalasi Penangkal Petir ... 151
BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN ... 150
6.1 Aplikasi Bentuk ... 152
6.2 Aplikasi Tampilan ... 154
6.3 Aplikasi Sirkulasi... 155
6.4 Aplikasi Ruang Luar ... 156
6.5 Aplikasi Ruang Dalam Bangunan (Interior) ... 156
6.6 Aplikasi Sistem Drainase Dalam Tapak ... 157
Kata Penutup ... xvi
Daftar Pustaka ... xvii
Berita Acara Ujian Lisan ... xiii
Lampiran ... xxi
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(9)
vi
ABSTRAKSI
Moch. Rizal. R /
0751010027
Sekolah Sepak Bola di Surabaya merupakan salah satu objek rancang tugas akhir yang berada di Surabaya. Sekolah Sepak Bola merupakan sebuah wadah pembinaan cabang olahraga sepak bola dalam rangka mencetak atlit handal namun juga menjadi atlet yang berkualitas baik jasmani maupun rohani, mereka masih berusia muda dan berpotensi untuk dibina serta dikembangkan secara ilmiah dan profesional melalui sekolah sepak bola.
Tujuan didirikannya Sekolah Sepak Bola di Surabaya ini yaitu fasilitas sarana dan prasarana yang ada di lapangan kurang mendukung, secara resmi belum ada yang menaungi SSB ini beda dengan SMK / SD / STK atau sekolah kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh lembaga pemerintah resmi, serta memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain sepak bola yang baik dan benar. Selain itu sebagai satu-satunya sekolah sepak bola yang mengemas berbagai macam fasilitas teknik dalam satu bangunan. Objek rancang ini juga diharapkan mampu menjadi bangunan yang mudah dikenal di kota Surabaya karena mengingat lokasi perancangannya bertepatan dengan area pendidikan yaitu di wilayah Surabaya Timur yang mana kedepannya masyarakat akan sangat mudah mengenali objek rancang tersebut.
Sasaran objek rancang ini ditujukan untuk merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi bangunan – bangunan atau fasilitas – fasilitas yang telah ada di Surabaya.
Kata Kunci : Sekolah, Sepak Bola
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(10)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat banyak diminati oleh masyarakat didunia, termasuk masyarakat Indonesia. Dimana inti dari permainan ini adalah memasukkkan bola ke dalam gawang lawan. Dalam melakukan permainan ini tidak hanya butuh keahlian khusus dan teori saja,
melainkan memerlukan suatu teknik khusus seperti keahlian dalam men-dribble
(menggiring bola), kecepatan, dan kecerdasan sang pemain sehingga diperlukan kerja sama yang baik di lapangan.
faktor penyebab ketidakberhasilan yang sesuai fakta di lapangan tersebut adalah fasilitas sarana dan prasarana yang kurang mendukung, secara resmi belum ada yang menaungi SSB ini, beda dengan SMK / SD / STK atau Sekolah Kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh lembaga pemerintah resmi. Hal ini seharusnya bisa menjadi issue yang perlu diperhatikan dalam olahraga yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Dan pemerintah juga sangat berperan dalam menciptakan pemain-pemain baru agar sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan sumber daya para pemain asing, seperti Malaysia ataupun Singapura. Jika dilihat dari perkembangan para
pemain muda sepak bola di Indonesia yang semakin baik ini, berikut ini pada
tabel 1.1. yang menunjukkan sarana pendidikan dan prasarana yang memadai sistem pembinaan sekolah sepak bola, di Indonesia pada tentunya yang mengacu standart FIFA.
Seperti pada tabel 1.1. berikut ini, Macam-macam SSB di Indonesia
No
Wilayah Nama Sekolah Pendidikan Lokasi Usia Jumlah
Siswa
1. JAKARTA
& BOGOR
SSB
Biangbola SD
Kebayoran, Jakarta Selatan
9–12 Tahun 100
2. SSB Ricky
Yakobi
SLTP, SMA
Patal Senayan, Jakarta
14–17 Tahun 200
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(11)
2
Sumber : Internet, http://www.google.com
Dilihat dari data diatas bahwa memang banyak klub-klub di Indonesia mendirikan sekolah sepak bola, sehingga mendorong akan tumbuhnya sekolah
sepak bola di daerah lain seperti Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya. Tabel
1.2. berikut ini menunjukkan bahwa sekolah sepak bola yang ada di Surabaya. 3. JAKARTA & BOGOR SSB Pelita
Bakrie SD
POR, Pelita Sawangan
9–12 Tahun 70
4. SSB Indonesia
Muda
SD, SLTP, SMA
Pinang, Jakarta Utara
9–17 Tahun 100
5. SSB Bintang
45 SD, SLTP
Kayu Tinggi, Jakarta Timur
9–14 Tahun 70
6. SSB Siaga
Pratama SD
Bojong Gede, Bogor
9–12 Tahun 60
7. SSB Buperta SD, SLTP Cibubur, Bogor 9–14 Tahun 50
8. SSB Prahara
Ciampea SD
Ciampea, Bogor
9–12 Tahun 50
9. SSB Kebo
Mania SD, SLTP
Cibinong, Bogor
9–14 Tahun 70
10.
SSB Tunas Putra
SD, SLTP Cibinong,
Bogor
9–14 Tahun 60
€ = 830 siswa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(12)
3
Tabel 1.2. Macam-macam SSB di Surabaya
No. Jenis SSB Pelajaran Usia Jumlah Siswa
1. *Kelas Dua (Untuk Tingkat Sekolah Dasar) :
1. SSB Maesa 2. SSB Al Rayyan 3. SSB Semut Hitam 4. SSB Anak Bangsa 5. SSB Putra Mars 6. SSB El Faza 7. SSB Haggana 8. SSB Setia N.K 9. SSB Fajar
10.SSB Pelabuhan III
1.Dasar-dasar teknik sepak bola. 2.Sarana dan prasarana sepak bola. 3.Pokok-pokok peraturan. 4.Penerapan peraturan dalam permainan. 5.Menahan bola. 6. Menggulirkan bola.
7. Memantulkan bola.
8.Pembinaan kondisi fisik.
9 – 12 Tahun 60 60 30 50 30 50 250 50 50 70 € = 700 siswa Sirkulasi 30% x 700 = 210 2. *Kelas Satu (Untuk Tingkat
SLTP ) :
1. SSB Teo
2. SSB Bintang Timur 3. SSB Reedo
4. SSB Mitra Surabaya 5. SSB AD.Dam V Bwj. 6. SSB Bintang Angkasa 7. SSB Surabaya FC 8. SSB KresnoIndonesia 9. SSB Putra Surabaya 10. SSB HBS
1.Peraturan permainan. 2.Konsep permainan sepak bola. 3.Menahan bola. 4.Menggulirkan bola.
5. Memantulkan bola.
6. Kombinasi. 7.Teknik dengan bola. 8.Teknik tanpa bola.
9.Strategi dan teknik dasar.
13 – 14 Tahun 155 80 150 277 100 60 400 30 80 150 € = 1482 siswa Sirkulasi 30% x 1482 = 444,6 Dibulatkan=444
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(13)
4
3. *Kelas Utama (Untuk
Tingkat SMU–Perguruan
Tinggi) :
1. SSB Suryanaga 2. SSB Untag Rosita 3. SSB Fatahillah 354 4. SSB Polda Jatim 5. SSB Assyabaab 6. SSB Putra Indomaret 7. SSB Angkatan Laut 8. SSB Sasana Bhakti 9. SSB Indonesia Muda 10. SSB Mahasiswa
1.Peraturan permainan. 2.Konsep permainan sepak bola. 3.Menahan bola. 4. Menggulirkan bola.
5. Memantulkan bola.
6. Kombinasi. 7.Teknik dengan bola. 8.Teknik tanpa bola.
9.Strategi dan teknik dasar. 10.Permainan sederhana. 11.Permainan sesungguhnya. 12.Pembinaan kondisi fisik.
15 – 20 Tahun 300 100 140 70 400 60 70 150 400 60 € = 1750 siswa Sirkulasi 30% x 1750 = 525
Keterangan :
*Setiap masing – masing kelas SSB di Surabaya, rata – rata belum mempunyai sarana dan prasarana yang cukup memadai (belum punya sendiri) seperti layaknya diakui sebuah standart SSB (pada tabel 1.1.) sehingga untuk latihannya sendiri rata – rata klub memfaatkan sarana atau lapangan disekitar lokasi.
Sumber : survey lapangan langsung masing - masing SSB dan wawancara, 2011 Tercatat dari keberadaan sekolah sepak bola di Surabaya pada tabel 1.2. diatas memiliki 30 sekolah, dimana masing-masing alumni SSB banyak diminati oleh beberapa klub. Hal ini juga ikut mempengaruhi pesatnya tingkat pengguna lapangan sepak bola yang ada di Surabaya.
Sebelum mengacu lebih jauh tentang lapangan sepak bola yang akan
dipakai, alangkah baiknya mengenal lebih dulu syarat ukuran standart
rekomendasi lapangan sepak bola berdasarkan sumber FIFA yaitu ; 1). Ukuran : (Panjang : 100 M Lebar : 65 M)
2). Bentuk.
Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang, dengan perbandingan panjang dan lebar sama dengan dua banding satu (P x L = 2:1), atau kurang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(14)
5
sedikit. Sebagai contoh, misalnya panjang lapangan sepak bola tersebut adalah 100 meter, maka lebarnya harus berkisar 65 meter atau tidak lebih dari 65 meter. 3). Garis Lingkaran Tengah (Kick Off Area).
Garis tengah lapangan sepakbola berdiameter 9,15 meter. Garis lingkaran
tersebut berada tepat di tengah lapangan. Di tengah lingkaran tersebut terdapat titik yang digunakan pemain untuk memulai kick off.
4). Area/ Kotak Penalti.
Kotak penalti adalah area penjaga gawang bebas menyentuh bola dengan tangan. Kotak penalti adalah daerah rawan. Jika pemain lawan dilanggar dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti, yaitu tentangan bebas berjarak 11 meter. Pemain penendang hanya akan berhadapan dengan seorang penjaga gawang. Ada dua kotak penalti dalam lapangan sepak bola, yaitu :
a). Kotak penalti besar (18-yard box).
Kotak penalti besar adalah area rawan, karena jika pemain lawan dilanggar dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti. Panjangnya adalah 40-45 meter dengan lebar 16-19 meter.
b). Kotak penalti kecil (6-yard box).
Kotak penalti kecil adalah area penjaga gawang yang mempunyai kekuasaan mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pemain lawan. Kotak penalti kecil ini berada dalam kotak penalti besar dan berbentuk persegi panjang. Ukurannya adalah panjang 18 meter dengan lebar 5,5 meter.
5). Ukuran Gawang.
Gawang dalam permainan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan perbandingan 3:2. Ukuran ideal yang dilansir FIFA adalah lebarnya 7,3 meter dengan tinggi 2,4 meter.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(15)
6
Setelah mengetahui ukuran lapangan sepak bola sebenarnya (standart
FIFA) dan aturan lainnya di atas, kita bisa membandingkan ukuran lapangan yang dipakai pada saat latihan SSB di Surabaya, dan semua SSB tidak memiliki lapangan sepak bola yang memenuhi standart.
Tabel 1.3. Kondisi lapangan tempat latihan SSB di Surabaya
No. Nama Lapangan
Kondisi
KET. Luas
(M2)
Baik Sedang Kura
ng 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Lapangan Hoki Dr. Soetomo Lapangan Adi Buana Lapangan Menanggal Lapangan Thor Lapangan Kebraon
Lapangan Poral Lidah Wetan Lapangan UNESA
Lapangan Pacar Keling Lapangan Angkatan laut Lapangan ITS X X X X X X X X X X Tidak Standart Tidak Standart Tidak Standart Tidak Standart Tidak Standart Standart Standart Tidak Standart Tidak Standart Standart 6000 M2 5400 M2 5700 M2 5400 M2 5700 M2 6500 M2 6500 M2 4950 M2 5220 M2 6400 M2
Sumber : survey langsung setiap lapangan dan PSSI Surabaya, 2011
Melihat kondisi lapangan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
merancang sebuah sekolah sepak bola ke depannya, diperlukan suatu
kekhususan lebih di sekolah sepak bola yaitu memiliki kelengkapan pendidikan (kurikulum) dan sarana prasarana yang standart sehingga menjadikan yang terbaik dari sudah ada sebelumnya yang akan dirancang di Surabaya (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bab 2 bagian sub bab:aktivitas dan kebutuhan
ruang). Mengingat untuk membangun sebuah sekolah sepak bola itu tidak
membutuhkan jumlah pemain tetapi membutuhkan kuantitas dan mengingat banyaknya animo masyarakat atau kelompok masyarakat disekitar Surabaya yang menggemari sepak bola tersebut sehingga tujuan utamanya adalah untuk mencetak para pemain sepak bola yang terlatih secara teknis, dan juga memiliki nilai-nilai atau kualitas diri untuk menjadi atlet profesional yang berkualitas baik
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(16)
7
jasmani maupun rohani ataupun profesi yang fokus pada bidang olahraga sepak bola serta mendidik bermental juara untuk menjunjung sportivitas yang tinggi.
1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan
Ada beberapa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu: Tujuan:
1. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain sepak bola yang baik dan benar.
2. Melengkapi para siswa dengan pengetahuan yang umum dan yang berhubungan dengan dunia sepak bola.
3. Meningkatkan gairah olahraga sepak bola pada khususnya bagi pemuda-pemuda masyarakat sekitar.
4. Para pelatih dan staf yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya kepada generasi muda.
5. Memberikan suatu apresiasi khusus berupa menggratiskan biaya siswa untuk kalangan yang kurang mampu untuk kelas SD, SLTP, SMU yang tidak terpantau yaitu memiliki potensi teknik bermain bola dengan baik.
Sasaran:
1. Mewadai serta memberikan fasilitas ruang pendidikan sekolah yang berisi tentang pendidikan olahraga sepak bola.
2. Merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi bangunan-bangunan atau fasilitas-fasilitas yang telah ada di Surabaya.
3. Pendekatan rancangan merupakan perpaduan antara pusat pelayanan (penunjang) dengan lapangan sepakbola. Dimana lapangan sepakbola berfungsi sebagai praktik dan pusat dalam sekolah sepakbola ke depannya bagi siswa.. 4. Mendapatkan hasil aplikasi konsep tersebut dari bentuk fisik Sekolah Sepak
Bola yang mampu merefleksikan seluruh konsep perencanaan yang ditentukan selanjutnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(17)
8 1.3 Batasan dan Asumsi
Dalam perancangan proyek ini, untuk menghindari pembahasan agar tidak melebar pada masalah - masalah yang tidak seharusya dibahas, maka perlu adanya batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada, antara lain:
Batasan:
- Karena proyek ini fiktif dan di Indonesia belum ada proyek sejenis ini maka
data – data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan pihak – pihak kompeten, kemudian studi literatur dalam dan luar negeri, pengamatan lapangan sesuai dengan kondisi dan dapat ditambahkan dalam proses pengerjaan konsep.
Asumsi:
- Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik
swasta dan permasalahan dana dianggap dapat terpenuhi.
1.4 Tahapan Perancangan
Sebelum memulai sebuah proses perancangan dan pembangunan, di
butuhkan sebuah laporan yang tersusun atas kerangka-kerangka tahapan perancangan, selain itu diperlukan data pendukung, literatur untuk mendukung proses perancangan dan perencanaan laporan ini.
Tahapan-tahapan dalam perancangan sebagai berikut:
Diawali dengan mengintepretasi judul objek rancangan dengan latar belakang, kemudian dilakukan pengumpulan data langsung dari lapangan maupun dari literatur, buku, majalah, internet, serta menyesuaikan peraturan pemerintah. Selain itu juga melakukan studi banding atau studi kasus, yang dilengkapi dengan wawancara untuk memperoleh data yang lebih akurat. Dari hasil kumpulan data-data kompilasi dan analisa tersebut kemudian digabungkan dengan kajian teori serta prinsip-prinsip dan azas metode perancangan sehingga terbentuk tema dan
konsep yang mengawali ide dasar bentuk bangunan. Kemudian melakukan feed
back control terhadap prinsip desain dan aturan perancangan, serta kesesuaian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(18)
9
konsep dengan apa yang sudah diharapkan. Dan setelah itu membuat gagasan pra desain hingga pada proses akhir yaitu hasil dari rancangan.
Berikut ini diagram laporan dalam perancangan yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Tahapan Perancangan Sumber: Azas-azas dan Metode Perancangan
1.5 Sistematika Laporan
Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perancangan yang akan dikerjakan, mulai dari bagian umum sampai dengan bagian yang khusus sehingga dihasilkan suatu pola pikir yang sistematis. Sistematika penulisan laporan, meliputi:
-BAB I. PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang perencanaan dan perancangan Sekolah Sepak Bola di Surabaya. Tujuan dan sasaran proyek ini yaitu membuat bangunan atau tempat sebagai sekolah sepak bola bagi usia dini
FEED BACK CONTROL
Interpretasi Judul
Latar Belakang
Pengumpulan Data
Kajian Teori, Azas Serta Prinsip Perancangan
Tema / Perancangan
Gagasan Pra Desain / Pra Konsep
Konsep Rancangan / Pengembangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(19)
10
dan mempunyai bakat tersendiri , sehingga dengan begitu Para pelatih dan staf yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya kepada generasi muda akan tercapai.
Batasan dari proyek ini adalah bangunan ini diperuntukkan bagi para pengamat teknik dan pemandu bakat sepak bola, memiliki fasilitas-fasilitas ruang-ruang latihan dan ruang-ruang pendidikan sepak bola dengan fasilitas-fasilitas penunjang lain bagi kegiatan pengelolaan, pertandingan, dan hunian serta ditujukan pada tingkat ekonomi ke bawah, menengah, dan ke atas.
Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik swasta. Kemudian menjelaskan tentang tahapan perancangan yang menjelaskan secara runtun mulai dari menginterpretasi judul sampai dengan hasil akhir.
-BAB II. TINJAUAN OBJEK RANCANGAN, bab ini yang menjabarkan tentang Pengertian judul dari Sekolah Sepak Bola di Surabaya, studi literatur dan studi kasus yang berkaitan dengan proyek dimana menyangkut aspek kualitas dan kuantitas serta persyaratan proyek, persyaratan pokok proyek dan kepemilikan proyek.
Tinjauan Khusus, yang menjelaskan batasan dan asumsi, lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, dan pengelompokan ruang serta
-BAB III. TINJAUAN LOKASI, bab ini menjelaskan tentang tinjauan lokasi perancangan yang menjabarkan tentang antara lain, latar belakang pemilihan lokasi bangunan, penetapan lokasi, fisik lokasi, aksesibilitas, yang menjelaskan tentang potensi bangunan dan infrastruktur kota.
-BAB IV. ANALISA PERANCANGAN, bab ini menjabarkan analisa perancangan dimana didalamnya analisa site yang diinginkan dalam rancangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(20)
11
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum Perancangan 2.1.1 Pengertian Judul
Sebelum memahami pengertian dari Sekolah Sepakbola di Surabaya ada baiknya menelaah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dan beberapa sumber tentang pengertian dari Sekolah Sepakbola. Selanjutnya bagian ini akan dijadikan landasan teori perancangan studi proposal tugas akhir ini serta melengkapi bab sebelumnya.
Sekolah adalah :
- Menurut Chaplin (2007), pengertian sekolah sebagai bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk memberi dan menerima pelajaran.
- Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran.
(Sulcan , 1997). Sepakbola adalah :
- Menurut Basoes Noegraha (2011), sepakbola adalah olahraga permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas 11 pemain.
- Kata sepak sendiri mempunyai arti : tendang sedangkan kata bola
mempunyai arti yang sudah jelas, sesuatu yang bebentuk bulat, biasa
digunakan untuk permainan. Jadi sepakbola mempunyai arti ; salah satu
bidang olahraga, dimana para pemainnya bermain dengan bola dengan menggunakan kaki untuk menyepak dan mempunyai tujuan untuk memasukkan bola tersebut ke gawang lawan.
(Nasution, 1990). Di Surabaya adalah :
- Nama kota di Indonesia, provinsi Jawa Timur. Kota terbesar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(21)
12
kedua di Indonesia yang menjadi ibukota dari propinsi Jawa Timur. Memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang sangat tinggi.
(Nasution, 1990).
Kesimpulan Sekolah Sepakbola Di Surabaya merupakan :
Sebuah tempat untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan akan olahraga sepakbola, baik berupa teori maupun praktek, dengan tujuan untuk meningkatkan dan membina bakat dari atlet sepakbola sejak usia dini yang berlokasi di kota Surabaya.
2.1.2 Studi Literatur
Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan fasilitas pelatihan sepakbola yang sesuai dengan rancangan ke depannya.
Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi maupun aktivitas terutama bidang atlet sepakbola, maka fasilitas pembinaan atlet sepak bola ini terdiri dari tempat latihan sepakbola, pendidikan, dan fasilitas pendukung untuk perkembangan atlet sepakbola.
1). Teknik Pembinaan Sepakbola melalui Sekolah Sepakbola :
Menurut Jurnal Media Jawa Pos, edisi April 2011 (PSSI, 1993: 67)
adalah proses pembinaan tersebut dilakukan dengan program-program latihan yang disusun oleh para pelatih.
Menurut Jurnal Blog Nurdiansyah, 2005 (Soegiyanto, 1997:4) adalah
- Gerakan keolahragaan nasional harus memiliki akar dan landasan yang kuat
dengan menjadikan pembinaan usia dini sebagai sub sistem dari sistem pembinaan yang terdiri dari tahapan pemassalan, pembibitan, dan peningkatan prestasi.
- Konsep pembinaan usia dini harus dibuat lebih tepat guna dan daya guna
dengan implementasi praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(22)
13
pertumbuhan fisik dan mentalnya serta kecerdasannya, perbedaan tingkat pertumbuhan.
Menurut pendapat orang awam adalah salah satu wadah atau perkumpulan yang mempunyai tujuan mendidik dan melatih atlit usia dini menuju prestasi khususnya cabang olahraga sepak bola adalah sekolah sepak bola.
Jadi Teknik Pembinaan Sekolah Sepak bola adalah bahwa salah satu strategi yang paling mendasar dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia khususnya di bidang olahraga adalah dengan memusatkan perhatian dan orientasi pembangunan dan fasilitas yang mendukung olahraga sedini mungkin yakni dengan melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga bagi generasi muda sejak dini.
2). Standart Ukuran lapangan Sepak Bola dan Standart Dasar Peraturan
Permainan Sepak Bola :
Menurut Jurnal Kurrikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia Jilid II, diterbitkan (PSSI, 2012: 88 ) adalah,
- Ukuran lapangan, permainan sepakbola harus berbentuk empat persegi panjang, dan garis samping (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang (goal line).
Panjang: Minimal 90 m (100 yard), Maksimal 120 m (130 yard).
Lebar : Minimal 45 m (50 yard), Maksimal 90 m (100 yard).
Tengah : 100 – 65 m
- Marka Lapangan.
1). Lapangan permainan sepakbola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk dalam daerah permainan yang dibatasinya.
2). Dua garis batas yang panjang disebut garis samping. Dua garis yang pendek disebut garis gawang.
3).Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
4).Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah.
5).Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah
lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yard ).
- Daerah Gawang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(23)
14
Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut:
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan
kanan gawang, dengan jarak 5,5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam
tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan
panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis
gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah gawang.
- Daerah Penalti.
Daerah penalti dibuat pada masing-masing ujung lapangan permainan sebagai berikut:
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan
kanan gawang, dengan jarak 16,5 m (18 yard) diukur dari bagian sebelah dalam
tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan
panjang 16,5 m (8 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis
gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah penalti.
Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11 m
(12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya dengan
tiang gawang tersebut. Di luar daerah penalti dibuat suatu garis busur/lingkaran
dengan radius 9,15 m (10 yard) dari masing-masing titik penalti.
- Tiang Bendera.
Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut Iapangan. Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garis tengah, tidak kurang dari 1 m diluar garis samping.
- Busur tendangan sudut.
Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera sudut dibuat seperempat
lingkaran dengan radius 1 m (1 yard) ke dalam lapangan permainan.
- Gawang.
1). Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(24)
15
2). Gawang terdiri dari dua tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar/palang gawang.
3). Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah mistar/palang gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki).
4). Lebar kedua tiang gawang dan lebar mistar/palang gawang sama, tidak lebih dari 12 cm (5 inci). Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar/palang gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar/palang gawang dan tanah di bagian belakang gawang, dengan syarat bahwa jaring gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak mengganggu penjaga gawang. Tiang gawang dan mistar gawang harusberwarna putih.
- Pengamanan.
Gawang harus tertanam dengan aman kedalam tanah. Gawang portable
dapat digunakan apabila sudah memenuhi ketentuan ini.
Gambar 2.1. Gawang Sepak Bola
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2 - Bola.
1. Ukuran : 60 – 70 cm. 2. Keliling : 100 cm. 3. Berat : 410 – 450 gram.
4. Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(25)
16
5. Bahan : karet atau sintetis ( buatan ).
Gambar 2.2. Bola Sepak
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2 - Jumalah pemain.
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan adalah 11. Salah
satunya penjaga gawang.
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan: 4 (tidak termasuk cedera). 3. Jumlah pemain cadangan maksimal adalah 12 orang.
4. Jumlah wasit 1 orang.
5. Hakim garis berjumlah 2 - 4 orang.
6. Batas jumlah pergantian pemaina adalah 3 ( kecuali pergantian uji coba ).
Gambar 2.3. Kesebelasan Pemain
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(26)
17
- Perlengkapan permainan.
1. Kaos bernomer ( sejak tahun 1954 ). 2. Kaos kaki.
3. Pelindung tulang kering. 4. Alas kaki bersolkan karet.
5. Harus menggunakan sepatu bola. 3). Sifat Sekolah Sepak Bola.
Menurut Soepangad, Humas Persebaya adalah,
- Dilakukan di alam terbuka (open space) yang merupakan tempat dimana
semua kegiatan utama terkonsentrasi.
- Dilakukan secara berkelompok.
- Mempunyai tujuan khusus untuk membina, melatih, meningkatkan
kualitas pemain / tim untuk mencapai suatu kondisi tertentu dalam konteks mental, jiwa, fisik, dan keterampilan (skill).
- Mempunyai ciri kebersamaan dan sosialisasi.
Setelah mengetahui maksud judul proyek tugas akhir di atas dan mempelajari studi literatur yang ada, maka kita akan memahami isi dari Sekolah Sepak Bola itu sendiri.
Di dalam bahasan pada bab 2 kali ini tidak hanya mengandalkan judul dan studi literatur saja yang tentunya kurang sedikit mendukung sehingga untuk menambahkan data – data yang kurang lengkap di atas didukung oleh data-data lain berupa studi kasus dsb yang tentunya terdapat syarat-syarat yang perlu diperhatikan juga. Studi kasus kali ini membahas 2 obyek dimana masing-masing obyek membahas beberapa macam aspek sesuai dengan standart, serta mendukung sebagai acuan referensi perancangan Sekolah Sepak Bola di
Surabaya ke depannya. Untuk penjelasan studi kasus selanjutnya yang
berkaitan Sekolah Sepak Bola dijelaskan di bawah ini ;
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(27)
18 2.1.3 Studis Kasus
2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda. A. Aspek Profil dan Lokasi
Didirikan pada awal 1960 dengan nama resmi The KNVB National
Football School terhampar di area seluas 66.000 M2. Institusi ini sekarang telah menjadi salah satu ikon pembinaan sepak bola di Negeri Kincir Angin.
Kesuksesan Belanda sebagai salah satu negara besar sepakbola tidak terlepas dari pembinaan pemain yang rapi, berjenjang dan kontinyu dari usia dini (junior) sampai level internasional. Tidak salah jika Negeri Kincir Angin ini disebut sebagai salah satu negara penghasil pemain – pemain muda terbaik di dunia. Sekolah junior Ajax Amsterdam atau Fayenoord Rotterdarm terkenal
sebagai produsen pemain-pemain muda yang bertalenta dan skill tinggi. Pusat
latihan ini merupakan salah satu bagian dari markas besar KNVB atau PSSI-nya Belanda. Fungsinya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi pemain nasional – junior maupun senior – saja tapi juga bagi para wasit dan pelatih dari seluruh Belanda.
Gambar 2.4. Site Bangunan
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
B. Aspek Kuantitas.
Pada studi kasus 1 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang yang ada untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam Bangunan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(28)
19
Penataan interior dan pemilihan perabot juga bisa menjadi tolok ukur dalam perancangan.
- Fasilitasdan Aktifitas.
Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini adalah :
1. Lapangan latihan.
2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang relaksasi pemain.
4. Ruang resepsionis.
5. Ruang klinik pemain.
6. Ruang latihan dan permainan.
Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :
1. Lapangan Latihan.
Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 3 lapangan sintetis yang difungsikan sebagai arena khusus latihan untuk kiper sekaligus para pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang berstandar tinggi dan terletak dalam sebuah gedung tertutup berukuran raksasa. Lantai ruangan adalah berupa lapisan sintetis terbuat dari lapisan karet yang dibawahnya dilapisi pasir dan per besi yang kuat untuk mencegah cidera pada saat
latihan. Kuat penerangan tergantung jenis kegiatan dalam ruang dan
kebutuhannya, kegiatan yang berbeda membutuhkan kuat penerangan yang
berbeda pula.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(29)
20
Gambar 2.5. Tampak atas lokasi tempat latihan para akademi.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
2. Ruang Ganti Pemain.
Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan perabot locker yang berada di dinding-dinding dan kursi sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas ruangan ini ± 32 m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas dan banyaknya para pemain.
Gambar 2.6. Ruang ganti pemain Sumber : http://www.google.com
3. Ruang Relaksasi Pemain.
Di ruangan ini pemain yang telah beraktifitas cukup berat seperti bermain sepak bola akan dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas yang nyaman karena fasilitas ini difungsikan sebagai tempat merelaksasikan atau melepas kelelahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(30)
21
Apabila suatu pemain merasa kelelahan bisa menggunakan ruangan ini. Luas ruangan ini + 57 m2 bisa mewadai + 4 orang. Luasan ini ditentukan banyaknya orang dan perabot serta fungsi dari ruangan ini sendiri.
Gambar 2.7. Ruang relaksasi pemain Sumber : http://www.google.com
4. Ruang Resepsionist.
Ruangan ini memiliki luas ruang ± 22 m2 berjumlah 1 ruangan yang difungsikan sebagai ruang penerima sekaligus ruang informasi tentang bangunan ini. Dengan kapasitas 6 orang, ruangan ini sudah memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya. Pada ruangan ini terdapat meja penerima dengan pemilihan warna coklat tua yang senada dengan bagian belakang. Lantai ruangan adalah ubin persegi berukuran besar, pemilihan warna terang yang senada dengan langit-langit ruangan yang berpola segi empat besar.
Gambar 2.8. Ruang resepsionist Sumber : http://www.google.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(31)
22
5. Ruang Klinik Pemain.
Jenis ruangan ini sangat diperlukan sekali karena untuk mengindikasikan pada pertolongan pertama apabila sutau pemain atau murid yang terkena cedera ringan maupun cedera parah dapat ditangani sedini mungkin dan meminimalisir adanya cedera berikutnya. Luas ruangan ini + 45 m2 bisa mewadai + 3 orang.
Gambar 2.9. Ruang klinik pemain Sumber : http://www.google.com
6. Ruang Latihan dan Permainan.
Ditempat ini merupakan fasilitas outdoor yang difungsikan sebagai latihan fisik, teknik, dan kekompakkan tim dalam permainan training game. Luas lapangan standart ini berukuran 100 x 65 m.
Gambar 2.10. Ruang latihan dan permainan Sumber : http://www.google.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(32)
23
- Pengguna.
Digunakan untuk para calon murid pemain sepakbola, dan para alumni KNVB National Football School.
- Aktifitas / Pembelajaran.
Diluar latihan fisik, para murid di sekolah sepakbola ini juga diajari tata krama dan sopan santun di lapangan serta teknik bermain yang diajarkan di kelas. Para lulusan di sekolah ini diharapkan bisa jadi pemain bola yang tidak cuma handal secara teknis, tapi juga punya tata krama yang baik dan sopan di lapangan. Berikut ini tampak kegiatan latihan sehari-hari siswa akademi Liverpool :
Gambar 2.11. Kegiatan breafing awal oleh pelatih dan siswanya. Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Gambar 2.12. Cara pembelajaran teori yang berada langsung di lapangan. Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(33)
24
Gambar 2.13. Siswa yang melakukan latihan menggiring bola di lapangan. Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
C Aspek Kualitas.
- Tampilan Bangunan.
Tampilan bangunan KNVB National Football School bersifat modern minimalis. Hal ini dapat dilihat dari permainan garis horisontal vertikal pada tampaknya, yaitu dengan permainan dari bentuk bukaan-bukaan dan kolom-kolom strukturnya. Memakai sistem struktur rangka dan material beton bertulang, galvalum, dan baja. Fasade luarnya menggunakan warna asli material dan ada sedikit perbedaan warna yaitu pada kolomnya yang terlihat kontras dengan pemilihan warna merah.
Gambar 2.14. Fasade luar bangunan yang didominasi oleh garis vertikal horisontal dengan atap lengkung.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(34)
25 2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya. A. Aspek Profil dan Lokasi
Gambar 2.15. Profil Tim Mitra Surabaya. Sumber : http://www. SSB Mitra.com
Didirikan pada awal 1998 yang bernama Niac Mitra, sekarang menjadi Mitra Surabaya. Mitra Surabaya bisa dibilang tim paling moncer dan terpopuler di kompetisi internal Pengcab PSSI Surabaya musim kompetisi 2010/2011. Sebab, tim yang dilatih Sabarudin itu keluar sebagai juara di Kelas Satu. Efeknya, tim
yang berhome base di Lapangan Poral Lidah Wetan itu berhak promosi ke Kelas
Utama (kelas bergengsi yang diidam-idamkan banyak tim).
Gambar 2.16. Lokasi Site Sumber : http://www. SSB Mitra.com
Lokasi SSB Mitra Surabaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(35)
26 B Aspek Kuantitas.
Pada studi kasus 2 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang yang ada dan sebenarnya untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam bangunan yang sesuai perancangan ke depannya.
- Fasilitas.
Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini adalah :
1. 1 Lapangan latihan.
2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan.
4. Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.
5. Ruang sekretaris umum.
Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :
1. Lapangan Latihan.
Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 1 lapangan yang difungsikan sebagai arena outdoor khusus latihan untuk kiper sekaligus para pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang lumayan berstandar. Kelebihan di lapangan ini yaitu memiliki rumput yang bagus, tidak bergelombang tidak seperti lapangan yang ada di surabaya banyak yang bergelombang, drainase cukup sehingga lapangan ini layak digunakan berlatih maupun untuk ajang pertandingan persahabatan dan sudah tidak diragukan lagi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(36)
27
Gambar 2.17. Lokasi SSB Mitra berlatih
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
2. Ruang Ganti Pemain.
Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan fasilitas km / wc di dalam ruangan dan kursi, sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas ruangan ini ± 64 m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas dan banyaknya para pemain.
Gambar 2.18. Ruang Ganti Pemain
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
3. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan.
Difungsikan sebagai tempat berkumpulnya pelatih maupun pengawas lapangan sebelum dan sesudah pertandingan. Tempat ini terletak di area sentral dalam tribun penonton. Luas ruangan ini + 16 m2 bisa mewadai + 16 orang. Tiap – tiap ruangan pelatih dan pengawas berukuran 8 m2.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(37)
28
Gambar 2.19. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
4. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy.
Digunakan sebagai ruang pendaftaran, dan administrasi. Luas ruangan ini
+ 32 m2 dimana masing-masing ruangan terpisah.
Gambar 2.20. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
6. Ruang sekretaris umum.
Digunakan sebagai ruang rekapan siswa ssb mitra surabaya serta membantu staff pengelola, dan pengurus ssb itu sendiri. Luas ruangan ini + 16 m2.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(38)
29
Gambar 2.21. Ruang Sekretaris Umum
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung - Fungsi.
Misi Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ini adalah untuk menyediakan keunggulan dalam pengejaran pengembangan secara sugestif. - Aktifitas.
Peserta kursus mingguan akan melaksanakan latihan setiap hari kecuali hari minggu (khusus uji coba) sesuai dengan metodologi yang memungkinkan struktur dan mencapai tujuan yang kompetitif. Sesi pelatihan akan berlangsung satu jam sehari dan akan mengembangkan 6x dalam seminggu. Berikut ini daftar kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya :
Tabel 2.1 Jadwal kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya
No. Hari Kegiatan Latihan
Jam
1. Senin 15.45 – 17.00 WIB
2. Selasa 15.45 – 17.00 WIB
3. Rabu 15.45 – 17.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(39)
30
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
- Pengguna.
Digunakan untuk para calon murid Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya, para staff pengajar, serta para staff seluruhnya.
- Pembelajaran. 1.Pengarahan tiap bulan :
- Mempergunakan waktu luang
- Pengembangan tim
- Memaksimalkan segala fasilitas
2. Penilaian pelatih :
- Evaluasi
- Menguji kemampuan siswa
- Hasil nilai untuk siswa tiap bulan
3. Sesi Praktek :
- Pemanasan
- Latihan teknik
- Pertandingan
C Aspek Kualitas
- Tampilan Bangunan.
Tampilan bangunan sekolah sepak bola mitra surabaya ini bersifat gaya modern tropis hal ini dapat ditunjukkan dari karakternya yaitu permainan garis lurus secara horisontal dan vertikal serta adanya pengulangan dan permainan pola lengkung yang ada pada atapnya serta kanopi yang menaungi entrancenya.
4. Kamis 15.45 – 17.00 WIB
5. Jum’at 15.45 – 17.00 WIB
6. Sabtu 15.45 – 17.00 WIB
7. Minggu Latihan Off dipergunakan untuk friendly match
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(40)
31
Gambar 2.22. Tampak gedung pengelola SSB Mitra Surabaya Sumber : http://www. SSB Mitra.com
2.1.4 Analisa Hasil Studi
Pada analisa hasil studi ini diharapkan dapat membedakan aspek-aspek yang terdapat pada masing-masing bangunan tentunya tidak lepas dari syarat-syarat persyarat-syaratan umum dan persyarat-syaratan khusus yang telah dijelaskan sebelumnya (syarat-syarat), meliputi persyaratan khusus ; aspek lokasi, potensi
lokasi, dan juga fasilitas yang ada pada bangunan tersebut, dengan begitu kita
dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah Sekolah Sepak bola untuk selanjutnya.
Persyaratan Umum :
- Fasilitas olahraga sepak bola yang tersedia harus sesuai standar, baik itu
dari segi ukuran, kebutuhan ruang dan lain – lain.
- Area parkir yang disediakan harus sesuai dengan kondisi dari SSB itu,
yang digunakan sebagai tempat pertandingan olahraga sepak bola.
- Memiliki fasilitas pendukung lain yang dapat menunjang kegiatan berolah
raga di SSB tersebut.
- Vegetasi pada area komplek hendaknya harus menjadi sasaran yang perlu
dimunculkan pada area SSB
Sumber : Analisa penulis 2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(41)
32
Persyaratan Khusus, dapat kita lihat pada tabel 2.2. berikut ;
Tabel 2.2 Pembagian Sifat Ruang
Tinjauan Kasus 1 Kasus 2
Aspek Lokasi
Lokasi site berada di daerah pemukiman yang cukup tenang, sehingga akses menuju ke bangunan ini sangat mudah dijangkau.
Lokasi site berada d kawasan Surabaya Barat yang sedikit tenang dengan akses utama kawasan permukiman yaitu di daerah Citra Land dan Kawasan kampus Unesa Lidah Kulon.
Fasilitas
1.Lapangan latihan. 2.Ruang ganti pemain. 3.Ruang relaksasi pemain. 4.Ruang resepsionis. 5.Ruang klinik pemain.
6.Ruang latihan dan permainan.
1. Lapangan latihan. 2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan. 4.Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.
5.Ruang sekretaris umum.
Struktur
Sistem struktur yang digunakan adalah sistem rangka kolom balok beton, dengan rangka atap terbuat dari baja.
Untuk sistem strukturnya
menggunakan modul kolom yang disesuaikan dengan bentang dan kebutuhan ruang pada tiap-tiap fasilitas.
Sistem strukturnya yang digunakan adalah memakai pola grid, dengan atapnya dicor beton .
Pemilihan Bahan
Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan dari batu-batuan alam, kayu dan juga kaca.
Penggunaan bahan-bahannya adalah banyak mendominasi menggunakan beton dan baja, baja juga digunakan pada ruang luar berupa atap pergola.
Pencaha- yaan
Penggunaan warna yang dapat
memantulkan cahaya, digunakan untuk plafond, dinding, dan lantai.
Perletakan bukaan dalam ruangan yang berorientasi pada bangunan dengan arah yang ideal yaitu utara-selatan.
Pengha- waan
Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih.
Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih dan menjulang keatas yang bertujuan agar terjadinya cross ventilation dapat lebih mudah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(42)
33
Tinjauan Kasus 1 Kasus 2
Utilitas
Menggunakan sistem saluran terbuka atau air hujan, baik kontrol, septick tank atau resapan dan lain-lain
Menggunakan sistem instalasi air bersih, air kotor, listrik, telepon dan lain-lain semuanya berada pada satu sistem, begitu juga saluran terbukanya yang hampir sama dengan kasus 1.
Sumber : Analisa penulis 2011
Dari hasil analisa persyaratan umum dan persyaratan khusus (tabel) diatas
dapat kita simpulkan bahwa dalam mendesain sebuah Sekolah Sepakbola
dibutuhkan fasilitas olahraga yang memadai dan memiliki keunggulan tersediri yang mengacu sesuai standart serta lokasi yang cukup tenang dengan akses kawasan yang baik, sehingga orang dengan mudah mengetahui keberadaan bangunan tersebut, selain itu menyediakan berbagai fasilitas yang tentunya tidak menguras banyak tenaga seperti halnya lapangan latihan.
2.2 Tinjauan Khusus Perancangan 2.2.1. Penekanan Perancangan
Perencanaan dan perancangan proyek Sekolah Sepak Bola ini lebih di titik beratkan pada perancangan arsitektural. Penekanan perancangan yaitu pada penataan massa, kesatuan bentuk, dan tampilan bangunan lebih ditekankan, sehingga menarik perhatian pengunjung serta memberikan kenyamanan bagi mereka yang beraktifitas di dalamnya.
Data-data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan pihak-pihak kompeten, studi literatur di dalam dan luar negeri, pengamatan lapangan langsung pada obyek sejenis.
2.2.2 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang
A. Pengguna Bangunan.
Pengelolaan bangunan dilakukan oleh manajemen profesional yang mempunyai struktur organisasi pengelolaan, sebagai berikut :
1. Pengguna bangunan, terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(43)
34
- Pengunjung dikalangan kelompok usia anak – anak. - Pengunjung dikalangan remaja.
- Pengunjung dikalangan dewasa. 2. Pengelola, terdiri dari :
- Pengurus bangunan staff dan karyawan. - Administrasi.
- Paramedis.
- Petugas pelayanan.
B. Kurikulum.
Sebelum menginjak lebih dalam apa saja yang terdapat di kurikulum sepak
bola alangkah baiknya kita telaah dulu kurikulum itu sendiri, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan kurrikulum ini jelas yaitu :
1. Meningkatkan kualitas anak didik.
2. Menerapkan program yang spesifik pada usianya.
3. Menjadikan standar pendidikan sepak bola seluruh Indonesia.
Dari sini kita mengetahui apa yang dimaksud kurikulum itu barulah kita menginjak isi dari kurikulum sepak bola itu sendiri. Kurikulum sepak bola biasanya disusun oleh sang pelatih untuk menjadwalkan kegiatan rutin latihan setiap minggunya.
- Kurrikulum Sesuai Kelompok Umur.
A.Mengatur perkembangan pemain berdasarkan umur dan tingkatan.
Anak-anak tidak belajar dengan cara yang sama seperti orang dewasa, khususnya ketika proses belajar mencakup intelektual sekaligus aktivitas fisik. Umur seseorang menentukan cara ia berhubungan dengan dunia di sekitarnya dan dengan sesamanya. Dalam semua proses belajar, umur adalah kunci dalam memilih
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(44)
35
materi dan metode apa yang cocok untuk mengajarkan suatu materi. Sepak bola juga demikian. Untuk alasan inilah kita tidak dapat menyamakan latihan antara usia 9 dan 13 tahun. Frekuensi latihan harus disesuaikan dengan usia pemain. Berdasarkan karakteristik dari pertumbuhan manusia dan seorang pemain, kami menyusun kurikulum dalam tiga kelompok umur .
1. Tingkat Dasar (FOUNDATION) – 9 sampai 12 tahun.
Ada tingkat ini, susunan pelatihan (bukan materi latih) sudah mirip dengan pemain yang lebih tua. Bagian terpenting latihan adalah yang bersifat teknis. Sangat baik dalam usia ini mengembangkan teknik dan pengertian akan taktik dasar. Kemampuan anak-anak untuk mengatasi masalah akan berkembang dengan pesat. Maka pemain harus mulai diajarkan taktik dasar yang dinamis. Pada tingkat ini, pemain ada pada masa pra puber dan memiliki masalah keterbatasan fisik terutama pada kekuatan dan ketahanannya. Latihan fisik yang diberikan
hanya sebatas kecepatan dengan bola, kelincahan (agility) dan koordinasi.
Untuk kepentingan latihan bagi tingkat dasar dalam dua kelompok: 9 dan 10 tahun, 11 dan 12 tahun.
2. Tingkat Menengah (FORMATIVE PHASE) – 13 sampai 14 tahun.
Para pemain pada usia ini telah memiliki peningkatan yang baik tentang pengertian permainan. Di lain pihak pada umur ini pemain dibatasi oleh keterbatasan fisik dan perubahan-perubahan fisik yang muncul seiring dengan masa pubertas. Pelatih harus sangat memerhatikan kenyamanannya. Pelatih harus menghindari latihan yang berlebihan dan berfokus pada taktik lebih daripada teknik dan mengurangi aspek fisik. Aspek fisik yang paling diutamakan untuk usia ini adalah latihan koordinasi dan flexibility. Latihan taktik bermain sangat penting pada usia ini. Untuk kepentingan latihan kelompok ini tidak perlu dipecah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(45)
36
3. Tingkat Mahir (FINAL YOUTH) – 15 sampai 20 tahun.
Pemain pada usia ini memiliki pertumbuhan fisikdan mental yang lebih
lengkap. Semua bagian dari latihan dapat dikombinasikan dan diorganisasikan
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi tertinggi dari pemain. Kekuatan
otot membantu mereka untuk mengembangkan teknik dengan kecepatan tinggi
dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi taktis. Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari
pelatihan sepak bola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman
pemain.
Untuk kepentingan latihan bagi tingkat Final Youth menjadi tiga
kelompok : 15 dan 16 tahun, 17 dan 18 tahun, 19 dan 20 tahun.
Hal-hal di atas adalah beberapa fakta pada perkembangan manusia yang
disesuaikan dengan sepak bola. Kurikulum ini menggunakan fakta-fakta tersebut dalam menentukan metode kepelatihan yang tepat untuk setiap tingkat umur.
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Berikut ini penjelasan teknis tentang tingkat dasar sampai ke tingkat mahir pada Tabel 2.3 di bawah ini :
TINGKATAN KELOMPOK
UMUR KARAKTERISTIK U S I A D I N I Tingkat Dasar (FOUNDATION)
U – 9
U – 10
U – 11
Pemain di masa pra pubertas dari 9 – 12 tahun memiliki kemampuan khusus untuk belajar. Maka, inilah usia yang tepat untuk memberikan teknik dan kemampuan khusus sepakbola. Membangun teknik yang bagus sangat penting pada tingkat usia dini. Membuat situasi 1 v 1 dan 2 v 1 dalam menyerang dan bertahan sangat penting untuk membangun kemampuan individu, termasuk teknik passing untuk membangun kemampuan bermain sebagai tim.
Gunakan permainan lapangan kecil umtuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(46)
37 U S I A M U D A
U – 12
meningkatkan pengertian dasar menyerang dan bertahan. Hal penting lainnuya dalam pelatihan taktik adalah penguasaan bola, kombinasi permainan, perpindahan (transisi) dan penyelesaian akhir. Pemain harus dirotasi dalam 2 atau 3 posisi yang berbeda untuk menghindarkan spesialisasi yang terlalu dini.
Kecepatan, koordinasi, keseimbangan, dan kelincahan adalah hal-hal penting dalam aspek fisik pemain untuk ditingkatkan di usia dini.
Tingkat Menengah (FORMATIVE)
U – 13
U - 14
Pada tingkat ini, latihan mengarah lebih khusus pada taktik dan pemain berlatih di lapangan lebar. Pemain harus berlatih semua macam teknik di tingkat ini.
Kekurangan stamina, koordinasi dan kelincahan harus menjadi bagian utama pada latihan fisik. Program pelatih harus
mempertimbangkan dan memelihara
kesehatan pemain apalagi mereka sedang mengalami perubahan-perubahan fisik karena masa pubertas. Pemanasan dan pendinginan (cool down) sangat penting sebagaimana kelenturan dalam pergerakan. Di usia ini pemain harus meningkatkan disiplin dengan mengikuti petunjuk yang diberikan pelatih, baik selama latihan ataupun di luar waktu latihan.
U – 15 Latihan taktik dan permainan lapangan kecil
merupakan bagian yang sangat penting pada latihan di tingkat ini. Prinsip penyerangan dan pertahanan harus menjadi bagian dalam semua permainan. Hal yang penting dalam latihan taktik adalah kecepatan permainan, perpindahan (transisi) yang cepat, serangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(47)
38
Tingkat Mahir (FINAL YOUTH)
U – 16
U – 17
U – 18
U – 19
U – 20
balik dan penyelesaian akhir, serta melakukan tekanan (pressing).
Penekanan teknik ada pada kecepatan dan
ketepatan eksekusi. Passing dan
penyelesaian akhir adalah dua teknik penting yang harus ditekankan pada usia ini. Bagian dari latihan teknis adalah dengan memberikan latihan khusus sesuai posisi masing-masing (misalnya, bek : passing, gelandang tengah : menerima untuk berbalik dan penyerang : penyelesaian akhir).
Memperhatihakan masalah kebugaran fisik sangat penting pada tingkat ini : ketahanan stamina, kekuatan, dan kecepatan harus menjadi latihan mingguan yang teratur. Pemain diminta untuk menunjukkan komitmennya pada tim, konsentrasi pada waktu latihan dan memberikan yang terbaik saat bertanding.
Semua hal – hal taktis permainan harus tercakup secara tuntas. Strategi dan set piece (situasi bola mati) dalam tingkat ini menjadi bagian besar pada waktu latihan.
Kemampuan teknik dan fisik harus didasari oleh gerakan-gerakan eksplosif.
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(48)
39
Tabel 2.4 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Teknik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(49)
40
Tabel 2.5 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Fisik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(50)
41
Tabel 2.6 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Taktik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(51)
42
Tabel 2.7 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Mental)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(52)
43
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(53)
44
Tabel 2.8 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(54)
45
Tabel 2.9 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(55)
46
Tabel 2.10 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(56)
47
Tabel 2.11 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(57)
48
Tabel 2.12 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(58)
49
Tabel 2.13 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(59)
50
Tabel 2.14 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(60)
51
Tabel 2.15 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(61)
52
Tabel 2.16 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(62)
53
Tabel 2.17 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(63)
54
Tabel 2.18 Contoh Program Latihan Seminggu Untuk Berbagai Tingkatan Kelompok Umur
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(64)
55
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(65)
56
Contoh Program Latihan Tingkat Dasar / Foundation (U9 – U12).
Contoh penekanan / Tujuan : Pemain maupun melakukan kontrol bola dan passing secara akurat.
Coaching Point :
1). Umpankan bola secara mendatar.
2).Bergerak guna memberi support setelah mengumpankan bola
(anschlussaktion).
3). Kontrol bola dekat dengan kaki dan menjauh dari lawan.
a). Pemanasan ( 10 menit ), variasi 1 ( 5 menit ), variasi 2 ( 5 menit ). b). Latihan Fisik ( 10 menit ).
c). Latihan Teknik ( 20 Menit ), variasi 1 ( 10 menit ), variasi 2 ( 10 menit ). d). Latihan Taktik ( 15 menit ).
e). Game ( 25 menit ). f). Cooling down ( 5 menit ).
Tabel 2. 19 Struktur Program Latihan Tingkat Menengah / Formative Phase
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(66)
57
Contoh Program Latihan Tingkat Menengah / Formative Phase ( U-13 – U-14).
Contoh Penekanan / Tujuan : pemain mempraktekan beberapa kombinasi permainan dan mendapatkan banyak kesempatan melakukan penyelesaian akhir.
Coaching Points :
1). Bergerak setelah mengumpan bola dengan tujuan yang jelas ( melakukan overlap / one-two / memosisikan diri sebagai pemain jangkar / meminta umpan terobosan).
2). Cepat tetapi tenang dimuka gawang saat melakukan penyelesaian akhir. a). Pemanasan ( 10 menit ).
b). Latihan Teknik ( 20 menit ), variasi 1 ( 10 menit ), variasi 2 ( 10 menit ). c). Latihan Fisik ( 15 menit ).
d). Latihan Taktik ( 20 menit ). e). Game ( 25 menit 5).
f). Cooling Down ( 5 menit ).
Tabel 2. 20 Struktur Program Latihan Tingkat Mahir / Final Youth
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(67)
58
Contoh Program Latihan Tingkat Mahir / Final Youth ( U – 15 – U – 20 ).
Contoh penekanan / tujuan : menerapkan prinsip – prinsip bertahan khususnya saat melakukan pergeseran 1 v 1 dan saat mendobel lawan.
Coaching Points :
1). Press lawan lalu ikut mundur sesuai kecepatan lawan.
2). Delay lawan sampai ada pemain yang datang membantu. Saat terjadi 2 v 1 berubah agresif tanpa bertindak kasar.
3). Bergeser secara diagonal dan cepat. a). Pemanasan ( 10 menit ).
b). Latihan Teknik ( 20 menit ), variasi 1 ( 10 menit ), variasi 2 ( 10 menit ). c). Latihan fisik ( 10 menit ).
d). Latihan Taktik ( 20 menit ). e). Game ( 25 menit ).
Format program latihan fisik untuk kelompok umur 15 tahun ke atas.
Tidak ada format khusus untuk latihan fisik. Yang ada adalah panduan yang sebaiknya diaplikasikan saat melatih fisik.
Prinsip-prinsip Latihan Fisik:
1. Semua bagian fisik seperti endurance (ketahanan), speed (kecepatan),
speedendurance (daya tahan saat banyak melakukan sprint), power (kekuatan
otot), flexibility (kelenturan otot), agility (kelincahan) serta koordinasi
(kemampuan tubuh untuk singkron atau sejalan dengan perintah otak) harus
dilatih secara adil sehinggatidak terjadi ketimpangan.
2. Latihan sprint seharusnya diawal latihan setelah pemanasan yang cukup (15
menit). Lakukan latihan sprint dengan atau tanpa bola ke beragam arah
(maju-mundurmenyamping-berputar) sehingga sesuai dengan kebutuhan saat bertanding.
Selain itu berikan waktu yang cukup diantara tiap-tiap sprint (1 menit per 10
meter sprint) agar eksplosifitas tetap terjaga.
3. Latihan fisik khususnya endurance bisa dilatih dengan menggunakan bola.
Gunakan permainan lapangan kecil dan drill-drill latihan teknik guna menempa
endurance.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(68)
59
Inilah yang disebut dengan football conditioning (menempa kondisi pemain lewat
sepakbola itu sendiri).
Contoh latihan endurance menggunakan permainan :
Possession game 5 v 5 dengan limitasi maksimal 2 sentuhan per pemain.
Contoh latihan endurance menggunakan drill-drill teknik :
1). Pemain berpasangan. masing-masing pasangan dilengkapi 1 bola.
2). Pemain A melempar bola dari jarak 5 m kepada pemain B yang mengontrol bola di udara lalu memberikan umpan balik ke A secara menyusur tanah.
3). Setelah mengumpan bola pemain B berlari mundur 5 - 10 meter sebelum kembali menyambut umpan pemain A.
4). Lakukan 5 - 10x sebelum berganti posisi.
Macam-macam variasi bisa diterapkan seperti melakukan heading, berputar
dengan bola, melakukan trik individu dll sebelum berlari mundur 5 - 10 meter.
5). Untuk latihan power baca halaman 157 tentang panduan penggunaan alat-alat
fitness bagi pemain bola. Selain itu lakukan berbagai gerakan seperti push up,
sit-up, dll yangdikenal dengan istilah body fitness. Lakukan latihan plyometrics
kira-kira seminggu sekali.
6). Latihan fisik endurance, power, speed, koordinasi, kelincahan dan flexibility
bisa diselipkan didalam latihan bertema apapun. Dengan kata lain tidak harus diberikan latihan pertema fisik secara khusus.
INGAT : Latihan dengan intensitas tinggi adalah cara terbaik melatih fisik .
Intesitas latihan itu sendiri tercipta apabila :
1). Latihan terencana dengan baik.
2). Cones, bola dan rompi telah disiapkan dan diatur dilapangan sebelum latihan dimulai.
3). Tidak terjadi antrean panjang saat berlatih.
4). Perkecil besar lapangan (lebih capai bermain lapangan kecil daripada lapangan besar).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(69)
60
5). Kurangi jumlah sentuhan (lebih capai menggunakan peraturan maksimal 2 sentuhan daripada bebas sentuhan).
6). Pemain dan pelatih semangat saat berlatih. Selipkan waktu untuk istirahat sejenak saat berlatih berat (1 menit istirahat tiap 4 - 7 menit latihan berat).
Untuk kategori dewasa semua bagian fisik boleh dilatih secara ballance dan
teratur. Untuk kategori kelompok umur usia dini (5 - 12 tahun) dan usia muda (13 - 20 tahun) ikuti panduan spesifik seperti yang tertera di bagian “Kurikulum sesuai kelompok umur” di bagian lain buku ini.
Format latihan teknik untuk kelompok umur 15 tahun ke atas.
1). Drill teknik tanpa tekanan disambung dengan stretching aktif sebagai warm up. Stretching aktif waktu : 15 menit.
2). Drill teknik dengan tekanan waktu / lawan / kompetisi / hukuman guna menambah tingkat kesulitan dan intensitas latihan.
3). 1-3 macam permainan lapangan kecil ( small sided game ) yang menonjolkan teknik tertentu sesuai tema dan coaching point (CP) latihan, waktu : 30 menit. 4). Game dengan penekanan pada teknik tertentu dengan cara memberikan tambahan peraturan agar teknik yang diajarkan / dilatih sering tampak saat bermain game, waktu : 15 menit.
5). Game tanpa peratran tambahan ( bebas ), waktu : 15 menit.
6). Cooling down bernuansa teknik ( contoh : jugling ) disambung dengan stretching pasif, waktu 10 menit.
Contoh latihan Teknik Passing + Shooting untuk Dewasa (Usia 15 tahun keatas).
a). Pemanasan ( 20 menit ).
b). Drill shooting – tanpa lawan ( 15 menit ).
Coaching points : teknik – teknik shooting ; kaki dibekukan, mengayun, letak kaki tumpuan di samping bola, tengah bola kena tengah kaki, ikuti shootingan (siap saat bola terpantul).
c). Drill Shooting – dengan lawan ( 15 menit ).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(1)
13
6.2 Aplikasi Tampilan.
Tampilan bangunan disesuaikan dengan tema Football Related Activity yang berusaha menghadirkan kesenangan yang didalamnya terdapat proses berkelanjutan belajar mengajar. Juga dengan tema seperti ini maka diharapkan dapat menarik perhatian dan menjadi ciri tersendiri bagi sekolah sepakbola di surabaya.
Warna – warna yang mendominasi tampilan bangunan adalah warna putih tulang pada dinding dan kolom – kolom pergola, warna sedikit gelap dan terang seperti abu-abu dengan list berwarna merah pada bagian atap. Hal yang ditonjolkan dari tampak site adalah permainan struktur pergola, struktur atap lengkung seperti setengah busur pada fasilitas kantor, tribun penonton dengan kombinasi warna merah, dimana sifat warna merah itu sendiri merupakan warna menggairahkan sehingga dapat merangsang siswa ssb itu sendiri untuk cepat-cepat melanjutkan kegitan program yang ada di dalam sekolah sepakbola.
Gambar 6.4 Tampak Depan Site Sumber : Berkas Gambar Tugas Akhir , 2012
Gambar 6.5 Tampak Depan Fasilitas Kantor dan Perpustakaan Sumber : Berkas Gambar Tugas Akhir , 2012
Gambar 6.6 Tampak Depan Fasilitas Tribun Sumber : Berkas Gambar Tugas Akhir , 2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(2)
14
6.3 Aplikasi Sirkulasi.
Sirkulasi dalam site ditata menggunakan pola linier, ini ditujukan agar
pengguna jalan dapat dengan mudah bersirkulasi di dalamnya. .
Gambar 6.7 Sirkulasi Dalam Site
Sumber : Berkas Gambar dan Maket Tugas Akhir , 2012 Keterangan :
A = Parkir mobil karyawan. B = Parkir mobil pengunjung.
C = Pintu masuk pada bus dan mobil pengunjung. D = Drop off area.
E = Parkir tribun penonton.
F = Pintu keluar bus, mobil pengunjung, sepeda motor pengunjung. = sirkulasi dalam bangunan.
= sirkulasi kendaraan.
Area sirkulasi ini pada bus, mobil, dan sepada motor pengunjung memiliki satu arah yang sama, ini ditujukan agar pengunjung tidak merasa bingung dan untuk pintu keluar bus, mobil, sepeda motor pengunjung satu arah yang sama juga. Sedangkan aplikasi sirkulasi antar bangunan dan dalam bangunannya menggunakan sirkulasi linier. Sebelum menuju ke fasilitas kantor dan menuju ke fasilitas lainnya kecuali tribun dan fasilitas penunjang (terpisah) para pengunjung
B
C A
E
F
D
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(3)
15
masuk melalui drop off, lobby, tempat informasi untuk melakukan registrasi pendaftaran.
6.4. Aplikasi Ruang Luar.
Penyelesaian ruang luar dalam Sekolah Sepakbola di Surabaya ini antara lain :
1. Mempertahankan pola vegetasi dari yang sudah ada (existing) seperti pohon-pohon sono untuk tetap pada tempatnya, dan menambanh vegetasi pada area-area tertentu seperti di sepanjang jalan setapak maupun plasa sebagai penekanan pada alur sirkulasi.
Gambar 6.8 Vegetasi Area Site
Sumber : Berkas Gambar dan Maket Tugas Akhir , 2012
2. Penggunaan scluptur sebagai vocal point dengan model bola sepak pada sisi depan site hal ini ntuk menguatkan identitas sekolah sepak bola pada perancangan ini.
3. Permainan elevasi lantai diterapkan pada beberapa point alur pejalan kaki. Perbedaan elevasi ini diterapkan ke dalam bentuk ramp dan juaga bentuk tangga. 6.5 Aplikasi Ruang Dalam Bangunan (Interior).
Ruang dalam pada Sekolah Sepakbola di Surabaya ini dibuat sesefisien mungkin dengan kebutuhan aktivitas pengguna dan tetap terasa nyaman. Dengan menggabungkan karakter ruang yang formal maka tercipta suasana ruang yang santai dan formal. Tetapi suasana ruang lebih ditekankan pada suasana formal agar tercipta aktivitas belajar yang kondusif. Warna putih menjadi plihan warna
Vegetasi Sclupture
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(4)
16
untuk area ini karena memiliki karakter bersih dan terang serta dapat membantu berkonsentrasi, selain itu juga dapat memberikan kesan luas sehingga tidak terasa sesak dan nyaman dalam belajar.
Material lantai menggunakan karpet untuk meredam suara dan keramik karena perawatannya yang mudah. Untuk dinding menggunakan didnding bata yang difinishing cat untuk memudahkan perawatannya. Material plafon menggunakan gypsumboard standart.
Penghawaan menggunakan penghawaan alami dan buatan tergantung pada intensitas dan jadwal penggunaan ruangnya. Ruang kelas menggunakan
penghawaan alami dan buatan karena ruangannya memungkinkan untuk
cross-ventilation. Jika keadaan cuaca tidak nyaman maka dibantu dengan penghawan buatan.
Gambar 6.9.Interior Ruang Kelas dan Interior Ruang Audio Visual Sumber : Berkas Gambar Tugas Akhir , 2012
Untuk ruang audio visual menggunakan penghawaan buatan karena
kegiatannya membutuhkan reuang tertutup. Untuk lantai menggunakan karpet untuk menjaga dan meredam kualitas suara.
6.6. Aplikasi Sistem Drainase Dalam Tapak.
Sanitasi Air Bersih.
Sumber air bersih pada perancangan ini didistribusikan dengan menggunakan pompa hisap lalu disimpan dam tandon bawah. Kemudian disalurkan melalui pipa ke kawasan site dengan menggunakan pompa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(5)
17 Sanitasi Air Kotor.
Pembuatan air kotor dilakukan dengan penggunaan septictank portable sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Selain itu pada area depan site, air limbah (hujan dsb) dapat digelontorkan ke saluran rill kota.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Pedoman :Buku Kurikulum & Pedoman Dasar Sepak Bola Indonesia, untuk usia dini (U-5-U-12),usia muda (U-13-U-20) & Senior, Penerbit PSSI, 2012.
2. Buku Bacaan :
RULE OF THE GAME (peraturan permaianan), Penerbit PSSI, 2002. 3. Ching, Francis D.K. Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan. Edisi Kedua,
Penerbit Erlangga, 1996.
4. Http://www.sabda.org/c3i/bab 6 sekolah dan sepakbola, (online), diakses tanggal, 01 - April - 2011.
5. Kamus :
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Drs. Sulcan Yasyin, Penerbit Amanah, 1997, Surabaya.
6. Kristianto, M. Gani. Teknik Mendesain Perabot Yang Benar. Penerbit Kanisius, 1995, Semarang.
7. Neufert, Ersnt. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 1, diterjemahkan oleh Sunarto Tjahjadi, Penerbit Erlangga, 1996.
8. Neufert, Ersnt. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2, diterjemahkan oleh Sunarto Tjahjadi, Penerbit Erlangga, 1996.
9. Situs, Website :
//www.google.com/, //www.yahoo.com/, //www.bolanews.co.id/, //www.PSSI.co.id/, //www.jawapos.co.id.
10. Www.kamus-online.com/pengertian sepakbola, diakses tanggal, 01 - April - 2011.
xvii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :