Analisa Bentuk dan Tampilan 1. Analisa Bentuk Massa Bangunan

32 4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan 4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan Studi bentuk dasar dipergunakan untuk mendapatkan bentuk dasar dari perencanaan bangunan yang ada di dalam tapak, sehingga bangunan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan dapat fleksibel terhadap perubahan. Analisa ini menggambarkan tentang komposisi bentukan geometri dasar, baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi yang merupakan hasil penggabungan analisa ruang dengan analisa site terpilih. Sebelum merancang ke depannya alangkah baiknya kita mengkaji dahulu lebih dalam dari sumber yang dipakai melalui studi literatur di bawah ini.

4.3.1.1 Pendekatan Teori. Teori yang akan dipakai dalam perancangan ini adalah teori De Stijl yaitu

pergerakan seni yang berkembang di Belanda pada tahun 1917 – 1931 pasca – PD 1 yang menceritakan tantangan bagi seniman ; mendorong perkembangan seni modern yang berlandaskan pada ide – ide tentang abstraksi, seperti kubisme. Konsep – Konsep Pemikiran Yang Mendasari Prinsip – Prinsip De Stijl. 1. Baruch Spinoza 1632 – 1677. Dasar dari seluruh materi adalah kualitas abstraknya, bukan kualitas nyata yang dapat didefinisikan secara visual. 2. M.H.J Schoenmaekers. Neoplatonism : the ultimate reality of the universe is held to be an infinite, unknowable, perfect one. Prinsip De Stijl . Neoplastisisme concept dinamic. 1. Piet Mondrin 1917. Seni berhubungan dengan kedinamisan, penciptaan real image dari sebuah objek. Seni semestinya hanya mengekspresikan nilai – nilai universal yang mendasari bentuk kubisme suatu objek. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 Prinsip – Prinsip Neoplastisisme. Seni abstrak dianggap dapat mempresentasikan prinsip – prinsip dasar pure reality dinamic alam semesta serta menjembatani konflik individual – universal. Prinsip – prinsip neoplastisisme diterapkan, melalui penggunaan bentuk kedinamisan geometris segiempat dan warna – warna primer merah, biru, kuning. Bentuk – bentuk geometris berwarna tersebut diposisikan secara vertikal dan horizontal di atas permukaan putih yang kontras. Berikut ini karya – karya De Stijl yang mengandung unsur kubisme : 1. Composition With Color Planes and Gray Lines, Piet Mondrian, 1918. Lukisan didominasi oleh bentuk-bentuk segi empat berwarna, sedangkan garis-garis vertikal dan horizontal dipersempit, diberi warna kontras. Penyusunan bidang-bidang dilakukan dengan membuat grid yang kemudian diisi dengan berbagai warna secara acak. Gambar 4.15. Karya Piet Mondrian, 1918 Sumber : www.scribd.com 2. H.P. Berlage, Amsterdam Stock Exchange 1905. Dinding sebagai pencipta bentuk spatial envelope, primacy of space creation of space, kesederhanaan, kejujuran, unity kesatuan, proporsi sistematik, geometris. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 Gambar 4.16. Karya Piet Mondrian, 1918 Sumber : www.scribd.com 3. Huis Ter Heide. Garis – garis linier, menekankan pada horizontalitas, bentuk rektangular yang dinamis, atap overhang, bukaan kaca lebar pada interior untuk menciptakan kesatuan dengan alam organik, kesatuan konsep interior – eksterior, repetisi bentuk terutama pada betuk kubisme dan pengaturan bukaan. Gambar 4.17. Karya Huis Ter Heide, 1918 Sumber : www.scribd.com Kesimpulan dari teori diatas adalah karya – karya yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan berpusat serta mengkombinasikan warna – warna primer yang menjadi ciri khas De Stijl dengan komposisi diagonal ala suprematisme keseimbangan serta kedinamisan. Hal ini akan dipakai suatu acuan teori untuk merancang ke depannya.

4.3.1.2 Analisa Pra Penerapan Rancangan Pada Tapak atau Site.

Pemainan bentukan massa dipengaruhi oleh literatur teori, tema, konsep perancangan, beberapa elemen perancangan seperti garis, bidang, ruang, dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 olahan bentukan yang sangat menentukan keestetikaan bangunan nantinya dan kondisi lingkungan sekitar. Tema – konsep perancangan sangatlah penting dalam menentukan desain olahan dan tampilan bangunan, agar tidak salah penentuan desain. Dalam hal ini, berkaitan dengan fungsi sekolah sepakbola sesuai usianya, maka ide untuk menjadikan sebuah linier sesuai umur yang dibentuk. Terlihat pada massa bangunan berwarna merah merupakan area publik dan semi publik dikarenakan area itu merupakan akses utama untuk memasuki area pengelola, ruang kelas, fitness. Warna biru menandakan area privat untuk hunian siswa, warna hijau menandakan area publik untuk area latihan, sedangkan warna kuning menandakan area semi publik untuk fasilitas penunjang. Gambar 4.18 Bentuk Tatanan massa Sumber : Analisa Penulis 2011

4.3.2. Analisa Tampilan

Dalam perancangan Arsitektur, tampak muka bangunan atau wajah bangunan merupakan bagian yang berfungsi sebagai media komunikasi tentang bangunan itu sendiri. Bagian paling depan dari suatu bangunan adalah bagian yang akan dilihat atau bahkan dinilai orang. Dalam mendesain tampak muka suatu bangunan, harus diperhatikan elemen - elemen yang membentuk tampak muka bangunan tersebut sesuai dengan jenis konteks perancangannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 Geometri seperti yang disebutkan oleh Prijotomo 1995 dalam bukunya, tipologi geometri merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan rasional mengenai rupa dan bangunan dari benda dan alam. Menurut Karen 1994, menyebutkan bahwa tipologi geometri berguna untuk memahami teks-teks historis mengenai arsitektur yang memberikan referensi tentang geometri denah, tampang dan ruang Jadi tampilan bangunan disesuaikan dengan alam yang ada pada lokasi bangunan tersebut. Untuk Sekolah Sepak Bola di Surabaya ini sendiri merupakan bangunan kekinian yang mengambil konsep modern. Mengapa menggunakan konsep modern, karena ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur dan dalam perwujudannya mampu memperlihatkan keberadaan dari arsitektur yang didominasikan unsur space sebagai unsur kedua dan bentuk merupakan unsur utama perancangan arsitektur dan mengingat fungsi dari bangunan ini sendiri yaitu sebagai wadah pendidikan bagi masyarakat dengan segala fasilitas yang memadai dengan memenuhi kebutuhan olahraga khususnya olahraga sepak bola bagi masyarakat. Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur modern, dapat dijelaskan daftar ciri–ciri sebagai berikut : 1. Banyak mengalami pengulangan, fungsional, bentuk mengikuti fungsi. 2. Anti identitas lokal,anti budaya lokal, anti sejarah, anti ornamen. 3. Program ruang = urusan perancang. 4. Fungsi Arsitektur = sebagai wadah kegiatan. 5. Unsur yang ditonjolkan = garis, bidang, ruang. 6. Seragam, asimetris, kotak geometris, tidak menanggalkan warna, banyak menggunakan bahan transparan pada fasade dan ruangnya, teratur, simple. Intinya dalam aliran arsitektur modern banyak digunakan bentukan – bentukan bangunan kotak dan geometris murni, platonic solid, misalnya lingkaran, segitiga, kubus 3 matra atau dimensi dan ciri ini juga disebut nihilism Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 yang berarti tidak apa – apanya kecuali geometri dan bahan. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural, seringkali bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar “tempelan” baik secara facade maupun interior bangunan, caranya dengan menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif. Tampilan bangunan tetap tidak meninggalkan dari fungsi dan pengguna bangunan ini dimana fungsi bangunan yaitu sebagai pusat pendidikan sepakbola di Surabaya. Berikut adalah salah satu contoh gambar tempat akademi sepak bola di Belanda sebagai tampilan ; Gambar 4.19. The KNVB National Football School, Zeist, Belanda. Sumber : http:www. KNVB National Football School.com Tampilan pada akademi KNVB Belanda ini cukup elegan bisa dilihat pada warna yang tidak terlalu mencolok, sedikit kombinasi warna, dan bagian fasadnya terlihat atap melengkung yang menambah estetika ciri dari sekolah sepak bola itu sendiri yang sangat mudah dipahami. Untuk penaung bangunan, karena posisi site terdapat pada lingkungan yang mempunyai iklim tropis maka penggunaan atap-atap miring sangat efektif sekali karena mengingat curah hujan pada lingkungan yang ber-iklim tropis sangat tinggi. Penggunaan atap miring juga bermanfaat karena dapat menjadi naungan dari sinar matahari, sehingga suhu udara yang masuk dalam bangunan dapat dinetralisir karena adanya kemiringan pada atap, dengan demikian proses pertukaran udara dapat terjadi baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 Gambar 4.20. Rencana Respon Desain Sumber : Analisa Penulis, 2011 Dari penjelasan kalimat diatas bahwa akademi KNVB Belanda ini memiliki nilai yang tinggi dan makna agar maksud dari didirikannya akademi KNVB Belanda ini dapat dimengerti oleh masyarakat pada umumnya dimana bangunan ini di desain secara khusus sebagai pusat pendidikan sepakbola yang berstandar. Bentuk yang elegan dan sedikit kombinasi atap miring ini menjadikan salah satu contoh bentuk pada sekolah sepakbola di Surabaya nantinya. UDARA PANAS UDARA DINGIN Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11

BAB V KONSEP PERANCANGAN