Perencanaan horizon dan Distribution Requirement Planning seharusnya adalah sekurang-kurangnya sama dengan lead time kumulatif, perencanaan kembali
dan jaringan dilakukan secara periodik biasanya sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Keuntungan yang didapat dari penerapan metode DRP adalah : 1 Sebuah jaringan distribusi yang lengkap dapat disusun.
2 DRP menyusun kerangka kerja untuk pengendalian logistik total dari distribusi ke manufaktur untuk pembelian.
3 DRP menyediakan masukan untuk perencanaan penjadwalan distribusi dari sumber penawaran ke titik distribusi.
2.5 Penentuan Ukuran Lot dan Stock Pengaman
Penentuan ukuran lot dalam distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti frekuensi pengiriman, EOQ, ukuran kapasitas konsumen serta jumlah total
yang dibutuhkan. Teknik-teknik penentuan ukuran lot diantaranya sebagai berikut :
1. EOQ 2. Lot For Lot LFL
3. Fixed Order Interval FOI 4. Periode Order Quantity POQ
5. Least Unit Cost 6. Least Total Cost
7. Part Periode Balancing
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8. Wagner Within Algoritma 9. Fixed Periode Requirement
Ukuran lot tidak didasarkan pada minimum biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, bila biaya penyimpanan tidak diidentifikasikan baik secara marginal
ataupun incremental. Kebutuhan stock pengaman dalam suatu sistem multi eselon berbeda untuk
tiap-tiap lokasi. Secara umum stock pengaman tidak dapat diasumsikan untuk semua eselon, namun disentralisasikan untuk masing-masing eselon. Bila item tersebut
berharga mahal dengan demand yang relative murah, entralisasi stock pengaman merupakan alternatif terbaik, sebaliknya bila item tersebut berharga atau mempunyai
biaya yang cukup rendah demand yang cukup tinggi, maka, alternatif terbaik adalah desentralisasi stock
pengaman pada level terendah untuk meningkatkan service level. Formulasi stock pengaman adalah
S = L
D B
− Dimana :
S : Stock Pengaman B : Titik Reorder
D : Rata-rata Demand Harian
L : Lead Time Penentuan titik reorder B yang digunakan untuk menentukan stock
pengaman tidak dapat digunakan teknik atau cara yang biasa dipakai, serta mempertimbangkan tingkat servive level yang diinginkan. Formulasinya berdasarkan
tingkat service level yang digunakan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.1 Formulasi titik reorder berdasarkan Distribusi Normal Standart Titik Reorder
Tingkat Service Level DL + 3,09
L D
α 99.9
DL + 2,58 L
D α
99.5 DL + 2,33
L D
α 99
DL + 1,96 L
D α
97.5 DL + 1,64
L D
α 95
DL + 1,28 L
D α
90 DL + 1,04
L D
α 85
DL + 0,85 L
D α
80 DL + 0,67
L D
α 75
Richard J Tersine, Principles of Inventory and Material, Fourth Edition, 1998
2.6 Peramalan