23
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata
pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat
khusus.
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau
orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak
menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.
e. Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran
yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. f.
Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak
tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional yang sudah ada, kemudian membuat peraturan sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa usia anak Sekolah Dasar kelas atas berusia 10-12 tahun, mempunyai perkembangan fisik yang
berpengaruh terhadap kemampuan motoriknya. Rasa ingin tahu anak yang tinggi serta tingakat penalaran yang semakin berkembang. Perlu pengarahan dan juga
pemberian pembelajaran dalam bentuk permainan yang sesuai dengan fase perkembangannya. Sehingga dapat mengembangkan kepribadian seutuhnya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan dalam mendukung kajian teoritik yang dikemukakan, sehingga dapat dipergunakan sebagai suatu landasan
dalam penelitian. Penelitian yang terdahulu yang sehubungan dengan penelitian ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Widarto 2013 yang berjudul
“Kemampuan Motorik Siswa Kelas Atas SD Negeri Hargotirto Kokap Kulon Progo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
motorik siswa kelas atas SD Negeri Hargotirto Kokap Kulon Progo Penelitian ini adalah penelitian diskriptif, dengan metode pengambilan
24
data menggunakan teknik tes. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas atas SD Negeri Hargotirto Kokap Kulon Progo yang
berjumlah 41 siswa. Tes yang digunakan adalah tes kemampuan motorik. Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri Hargotirto Kokap Kulon Progo. Siswa yang kemampuan
motorik baik 6 siswa 14,63, sedang 30 siswa 73,17, dan kurang 5 siswa 12,20.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Farida Trilistyani 2015
yang berjudul “ Kemampuan Gerak Motorik Siswa Kelas IV dan V SD Negeri
Karanganyar Donokerto Turi Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik siswa yang masih duduk di
kelas IV dan V di Sekolah Dasar Negeri Karanganyar Donokerto Turi Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan
metode survei dalam bentuk tes dan pengukuran meliputi : lari 4x10 meter, tes lempar tangkap bola jarak 1 meter dengan tembok, tes stork stand
positional balance, tes lari cepat 30 meter. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang berumlah 45 siswa 20 siswa putra dan 25 siswa
putri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan motorik siswa kelas atas SD Negeri Karanganyar Donokerto Turi Sleman Yogyakarta
sebagian besar berkategori sedang, secara rinci sebagai berikut : Tingkat kemampuan motorik siswa putra kelas atas sebesar 0 0 siswa
berkategori sangat tinggi, sebesar 15 3 siswa berkategori tinggi,
25
sebesar 40 8 siswa berkategori sedang, sebesar 30 6 siswa berkategori rendah, dan sebesar 15 3 siswa berkategori sangat rendah
dan tingkat kemampuan motorik siswa putri kelas atas sebesar 8 2 siswa berkategori sangat tinggi, sebesar 16 4 siswa berkategori tinggi,
sebesar 36 9 siswa berkategori sedang, sebesar 24 6 siswa berkategori rendah dan sebesar 16 4 siswa berkategori sangat rendah.
C. Kerangka Berpikir