Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H
diterima jika t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
dan t
hitung
3.9 Uji Asumsi Klasik
t
tabel
pada α = 5
3.9.1 Uji Normalitas
Uji ini diperlukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006:110. Ada
beberapa cara untuk melihat normalitas data, yaitu:
1. Nilai Skewnees Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data
dalam variabel dengan menilai kemiringan kurva. Nilai skewness yang baik adalah mendekati angka 0. Jika kemiringan dilihat dari nilai skewness ini bersifat mutlak
+-, ketinggian kurva dilihat dari nilai kurtosis. Nilai kurtosis tidak berpengaruh terhadap penilaian distribusi normal. Nilai skewness adalah nilai kecondongan
kemiringan suatu kurva. Data yang terdistribusi normal akan memiliki nilai skewness yang mendekati angka 0 sehingga memiliki kemiringan yang cenderung
seimbang. 2. Histogram Display Normal Curve
Universitas Sumatera Utara
Normalitas data bila dilihat dengan histogram display normal dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jika bentuk kurva
memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Semakin
mendekati 0 nilai skewness, gambar kurva cenderung memiliki kemiringan yang seimbang.
3. Kurva Normal P-Plot Normalisasi data dapat menggunakan Normal P-Plot. Data dalam keadaan normal
apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal.
3.9.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2006:91. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya mutikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut: a. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflation factor VIF.
3.9.3 Autokorelasi