Return Saham Initial Return

hari pertama sekuritas diperdagangkan ke masyarakat. Penetapan harga IPO bukanlah hal yang sepele. Tidak semua sekuritas pada saat IPO terjual lebih rendah dari seharusnya Bodie, 2006:89. Banyak saham yang menunjukkan penjualan yang buruk setelah pelepasan perdana dan lainnya ada yang tidak bisa dijual sepenuhnya ke pasar. Oleh penjamin emisi, saham yang tidak terjual diusahakan untuk dijual rugi di pasar sekunder. Bankir investasi dalam hal ini menanggung risiko harga atas saham yang tidak terjual. Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas saham merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya, dan proses ini disebut dengan istilah initial public offering IPO atau penawaran umum perdana Tandelilin, 2010:27. Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan di pasar perdana, barulah sekuritas tersebut diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar sekunder atau dikenal dengan sebutan pasar reguler. Transaksi yang dilakukan oleh investor di pasar sekunder tidak akan memberikan tambahan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas emiten, karena transaksi hanya terjadi antar investor, bukan dengan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.

2.1.2 Return Saham

Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Penjelasan mengenai Universitas Sumatera Utara Return saham menurut Jones 2010:128 adalah : Returns from investing are crucial to investors; they are what the game of investments is all about. The measurement of realized historical returns is necessary for investors to asses how well they have done or how well investment managers have done on their behalf. Furthermore, the historical return play a large part in estimating future, unknown returns. Hal ini berarti , pengembalian atas investasi adalah sangat penting bagi investor. Hal itu dapat menjadi acuan bagi investor untuk mengetahui seberapa baik mereka dalam menilai saham dan seberapa baik peran seorang manajer bagi mereka. Selain itu, pengembalian atas saham tersebut dapat membantu investor untuk mengestimasi return di masa yang akan datang. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain loss. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain loss sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan atau penurunan harga surat berharga yang bisa memberikan keuntungan kerugian bagi investor. Capital gain bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas Tandelilin, 2010:102. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Initial Return

Para manajer perusahaan biasanya ingin untuk mengamankan harga setinggi mungkin untuk saham mereka, tetapi para penjamin cenderung berhati-hati karena mereka bisa menanggung saham tak terjual jika mereka salah mengestimasi permintaan investor yang terlalu tinggi. Akibatnya, para penjamin biasanya mencoba memperendah harga penawaran publik awal. Cara ini dikenal sebagai underpricing, yang menurut mereka dibutuhkan untuk membujuk investor membeli saham dan mengurangi biaya pemasaran emisi pada pelanggan. Selisih dari harga penawaran perdana dengan harga saham di pasar sekunder dinamakan initial return. Underpricing menggambarkan biaya bagi pemilik saat ini karena investor baru diizinkan membeli saham perusahaan pada harga yang menguntungkan Brealey, et al., 2007:416. Meskipun perusahaan tidak mempeoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder, tetapi perdagangan pasar sekunder sangat penting untuk menentukan likuiditas sekuritas di pasar perdana. Hal ini terkait dengan sikap pesimis atau optimis dari para investor terhadap kemampuan sekuritas yang diterbitkan emiten untuk memberikan keuntungan selisih harga yang berasal dari penjualan di pasar sekunder Tandelilin, 2010:27. Zubir 2011 menyatakan bahwa apabila harga aktual lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya, maka disebut overpriced, sebaliknya bila harga aktual lebih rendah daripada nilai intrinsik, maka disebut underpriced. Kondisi underpricing disebabkan karena harga saham pada saat IPO lebih rendah dibandingkan harga saham di pasar sekunder. Selisih antara harga saham pada saat penutupan di pasar sekunder dengan Universitas Sumatera Utara harga saham pada saat penawaran perdana IPO disebut dengan initial return Retnowati, 2013. Initial Return dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : IR = Harga Penutupan Pasar Sekunder−Harga Penawaran Perdana Harga Penawaran Perdana x 100

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Return on Asset, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan terhadap Initial Return (Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di BEI tahun 2005-2012)

0 7 142

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

Pengaruh financial leverage, return on assets, dan earning per share terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering di Bursa Efek Indonesia tahun 2003 – 2007

0 8 84