17
Seni Budaya Seni Musik SMP KK B
2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran
Fungsi pendekatan bagi suatu proses atau kegiatan pembelajaran adalah sebagaai berikut: 1 sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah
metode pembelajaran yang akan digunakan, 2 memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran, 3 menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah
dicapai, 4 mendiagnosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan 5 menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
3. Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran a. Pendekatan individual
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan- perbedaan dari setiap peserta didik, sehingga dengan penerapan pendekatan
individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya
pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing peserta didik. Sebagai individu, peserta didik mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuhan
rasa aman. Sebagai makhluk sosial, peserta didik mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik dengan temannya, dengan guru,
atau orang tuanya. Pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu peserta
didik melalui perencanaan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang
terbuka antara guru dan peserta didik, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi hubungan yang
harmonis antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan beberapa hal berikut: 1 mendengarkan secara
simpati dan menanggapi secara positif pikiran peserta didik dan membuat hubungan yang didasari rasa saling peercaya, 2 membantu peserta didik melalui
pendekatan verbal dan non-verbal, 3 membantu peserta didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas, 4 menerima kondisi peserta didik
sebagaimana adanya tanpa perbedaan dengan penuh perhatian, serta 5 memberikan rasa aman, pengertian, bantuan, dan alternatif pemecahan solusi
terhadap peserta didik.
18
Kegiatan Pembelajaran 1
Ciri-ciri pendekatan individual antara lain: 1 guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap peserta didik di kelas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik sebagai individu untuk aktif, kreatif, dan mandiri dalam belajar, 2 guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua peserta didik secara
individual, 3 guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang
mereka pelajari, 4 guru harus mampu menyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah dipahami serta
tidak membosankan. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu peserta didik dalam menuntaskan belajar mereka.
Keuntungan dari model pendekatan pembelajaran individual adalah: 1 memungkinkan peserta didik dapat maju menurut kemampuannya masing-masing
secara penuh dan tepat, 2 kemajuan bersifat real melalui kegiatan diskusi, 3 mengarahkan perhatian peserta didik terhadap hasil belajar perorangan, 4
memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan pada tuntutan-tuntutan guru, 5 memberi peluang peserta didik
untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, 6 latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan
kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada, 7 menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan peserta didik dan guru, 8 memberi
kesempatan bagi para peserta didik yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang lebih baik, serta 9 mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap
para peserta didik yang tergolong lamban. Kelemahan pendekatan model pembelajaran individual secara umum ialah: 1
proses pembelajaran relatif memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah materi yang dihadapi dan jumlah peserta didik, 2 motivasi peserta didik mungkin lebih
sulit dipertahankan karena perbedaan- perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa peserta didik rendah diri minder
dalam pembelajaran, 3 adanya penggunaan pasangan guru dan peserta didik dalam manajemen kelas reguler secara perorangan, sehingga terjadi
kemungkinan sebagian peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik, 4 guru- guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan