BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Teori Atribusi
Teori ini diperkenalkan oleh Heider pada tahun 1958 melalui bukunya yang berjudul “The Psychoogi Interpersonal Reletion”. Heider mengemukakan, jika
anda melihat perilaku orang lain, maka anda harus melihat sebab tindakan Dengan demikian anda sebagai pihak yang memulai komunikasi harus
mempunyai kemampuan untuk memprediksi perilaku yang tampak di depan anda. Heider seperti di kutip Rahmat 1998 mengungkapakan ada dua jenis Atribusi,
yaitu atribusi kausalitas dan atribusi kejujuran Liliweri 1997:52. Contoh, jika anda mengamati perilaku seseorang pertama-tama anda harus
bisa menentukan dahulu apa yang menyebabkan perilaku itu terjadi, apakah faktor situsional ini atau personal. Dalam teori atribusi lazim disebut kuaalitas eksternal
dan kualitas internal. Intinya hanya mempertanyakan perilaku orang lain tersebut dipengaruhi oleh faktor situasional atau faktor-faktor personal. Itulah “atribusi
kausalitas”. Kedua yaitu atribusi kejujuran, Robet A, Baron dan Byrne yang dikutip
Rahmat 1988 mengemukakan, ketika seorang memperlihatkan atribusi kejujuran maka ada dua hal yang harus diamati :
14
1. Sejauh mana pernyataan orang itu menyimpang dari pendapat umum.
2. Sejauh mana orang itu memperoleh keuntungan dari anda akibat
pernyataan anda. Makin besar jarak antara pendapat pribadi dengan pendapat umum maka kita
makin percaya bahwa dia jujur. Lain lagi dengan pendapat Effendi Liliweri, 1997 pada hakekatnya
komuniksi antar pribadi adalah komunikasi antara seoarang komunikator, yaitu yang menyampaikan pesan dengan komunikan, yaitu menerima pesan. Effendi
berpendapat bahwa jenis komunikasi tersebut dianggap cara komunikasi yang paling efektif untuk sikap, pendapat, atau perilaku manusia.
2.2 Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sebuah arti. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin yang communis , yang berarti “sama”,
atau communicare yang berarti “membuat sama” Mulyana, 2001:41. Demikian pula pakar komunikasi mencoba untuk mendefinisikan komunikasi, diantaranya
adalah Effendy, 2001:10. Harrold Lasswell Pakar ilmu komunikasi menyatakan bahwa cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect” Komunikasi
adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Carl L Hovland Psikolgi Eksperimen, seorang pelopor komunikasi Amerika menyatakan: “Comunication is the process to
modify the behavior of other individuals” Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain.
2.3 Komunikasi Interpersonal