BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variable sehingga tidak ada pengukuran variable x dan y. Penelitian ini difokuskan pada pola
komunikasi antara Orangtua asuh dengan anak Tunagrahita di Pondok sosial Kalijudan, yang beralamat di Villa Kalijudan Indah Kav XV nomer 2-4 Surabaya.
Sehingga tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah jenis penelitian
yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti Kountur, 2003 : 53.
Tipe penelitian deskriptif bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
Priset sudah mempunyai konsep biasanya satu konsep dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual landasan teori, priset melakukan operasionalisasi
konsep yang akan menghasilkan variable beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar
variabel. Rachmat 2007 : 69 Menurut Rachmat dalam bukunya riset komunikasi, secara umum riset yang
menggunakan metodologi kualitatif mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
40
1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada seeting lapangan, periset
adalah instrument pokok riset. 2.
Perekam yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan- catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti documenter.
3. Analisis data lapangan
4. Melaporkan hasil termasuk diskripsi detail, quotes kutipan-kutipan dan
komentar. 5.
Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan
produk konstruksi sosial. 6.
Subjektif dan berada hanya dalam referensi peneliti. Periset sebagai sarana sebagai penggalian interprestasi data.
7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah.
8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan
individu-individu. 9.
Lebih pada kedalaman depth daripada keluasan breadth. 10.
Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak berstruktur. 11.
Hubungan antara teori, konsep dan data : data memunculkan atau membentuk teori baru.
Pendekatan kualitatif dipilih dengan pertimbangan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, menyajikan secara langsung hakekat hubungan
antara peneliti dan informan, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi,
meskipun mempunyai bahaya bias peneliti. Metode kuallitatif yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis, artinya peristiwa dan kaitan-kaitannya orang-oarng biasa
dalam situasi-situasi tertentu dengan menekankan pada aspek subyektif dari perilaku orang, dan pendekatan interaksi simbolik, yang berasunsi bahwa pengalaman
manusia ditengahi oleh penafsiran, dimana menjadi paradigma konseptual melebihi dorongan dari dalam, sifat-sifat pribadi, motivasi yang tidak disadari, kebetulan,
status sosial ekonomi, kewajiban peranan, resep budaya, mekanisme pengawasan masyarakat tau lingkungan fisik lainnya.
Untuk meneliti pola komunikasi dan perubahan gejala sosial yang ada peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis, dimana peneliti berusaha “Mengungkap”
proses interprestasi dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang yang diteliti. Peneliti berusaha mendalami aspek “subjek” dari perilaku manusia dengan
cara masuk ke dunia konseptua orang-orang yang diteliti sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan pada peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari. Pendekatan ini bukan berarti peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang- orang yang di teliti Moleong,1996 : 4-13.
Dalam penelitian ini kedudukan peneliti sebagai instrumen penelitian dan sebagai instrumen harus mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri,
menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya dan memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan
mengikhtisarkan serta memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim atau idionsinkratik Moleong,2002 :121.
Penelitian kulitatif mempunyai karakteristik pokok yakni mementingkan makna dan konteks, dimana proses penelitiannya lebih bersifat siklus dari pada linier.
Dengan demikian pengumpulan data dan analisa data berlangsung secara simultan, lebih mementingkan ke dalam dibanding keluasan penelitian, sementara peneliti
sendiri merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pengamatan berperan serta participant observation yang
didefinisikan mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun dengan wawancara mendalam indepth
interview Bondan dalam moleong,2002 : 117. Pendekatan kualitatif sifatnya fenomenologis untuk memahami arti peristiwa dan
kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu, realitas sosial, memberikan tekanan tebuka tentang kehidupan sosial. Dalam konteks ini studi
deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi pola komunikasi keluarga pada anak anuitas di Surabaya Moleong,2002 : 9.
3.2 Pembatasan Masalah