Kualitas Hidup Pada Responden Penelitian Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Responden Penelitian Analisis Bivariat

24

2. Diabetes Self Management Pada Responden Penelitian

Analisis univariat DSMQ disajikan dalam tabel tendensi sentral berikut ini: Tabel 3 : Tendensi Sentral Skor Diabetes Self Management Tendensi Sentral Hasil Rata-Rata 34,90 Median 36 Modus 40 Standar Deviasi 5,265 Minimum 23 Maksimum 41 Berdasarkan tabel tersebut, rerata skor DSMQ adalah 34,9 dengan nilai minimum 23 dan maksiumum 41. Pada DSMQ, semakin tinggi skor yang dimiliki oleh responden menunjukkan semakin baik manajemen diri terkait penyakit diabetesnya.

3. Persepsi Penyakit Pada Responden Penelitian

Analisis univariat persepsi penyakit penggunakan kuesioner IPQ-R brief disajikan dalam tabel tendensi sentral berikut ini: Tabel 4 : Tendensi Sentral Skor Kuesioner Persepsi Penyakit Tendensi Sentral Hasil Rata-Rata 32,92 Median 31 Modus 29 Standar Deviasi 9,398 Minimum 17 Maksimum 52 Berdasarkan tabel tersebut, rerata skor IPQ-R brief adalah 32,92 dengan nilai minimum 17 dan maksiumum 52. Pada IPQ-R brief, semakin tinggi skor yang dimiliki oleh responden menunjukkan semakin buruk persepsi penyakitnya.

4. Kualitas Hidup Pada Responden Penelitian

Analisis univariat kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL Brief disajikan dalam tabel tendensi sentral berikut ini: 25 Tabel 5 : Tendensi Sentral Skor WHOQOL Brief Tendensi Sentral Hasil Rata-Rata 65,25 Median 66,50 Modus 64 Standar Deviasi 11,295 Minimum 42 Maksimum 90 Berdasarkan tabel tersebut, rerata skor WHOQOL brief adalah 65,25 dengan nilai minimum 42 dan maksiumum 90. Pada WHOQOL-R brief, semakin tinggi skor yang dimiliki oleh responden menunjukkan semakin tinggi kualitas hidupnya.

5. Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Responden Penelitian

Tabel berikut ini menyajikan rata-rata skor kualitas hidup berdasarkan karakteristik responden. Tabel 6 : Kualitas hidup berdasarkan karakteristik responden Karakteristik responden Rata-rata mean skor kualitas hidup Jenis kelamin  Laki-laki  Perempuan 64,86 65,61 Tingkat pendidikan  SD  SMP  SMA  PT 65,76 62,00 66,94 64,91 Status pernikahan  Menikah  Belum menikah 65,39 62,67 Pekerjaan  PNS  Swasta  Tidak bekerja  Pensiun 62,00 65,72 65,88 63,00 Lama DM  5tahun  5-10 tahun  10 tahun 65,04 62,41 68,41 Usia  45-54  55-64  65-74 66,21 67,18 60,57 26

6. Analisis Bivariat

Analisis bivariat mencakup uji regresi linear sederhana untuk mengetahui konstribusi masing-masing diabetes self management dan persepsi penyakit terhadap kualitas hidup responden. Sebelum uji regresi linear sederhana, dilakukan uji prasyarat analisis yang mencakup uji normalitas dan linearitas. Pada uji normalitas terhadap skor WHOQOL Brief, DSMQ dan IPQ-R brief diperoleh hasil nilai Asymp. Sig. 2 tailed berturut-turut 0,945; 0,110 dan 0,057. Dengan menggunakan nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal p α. Untuk menguji signifikansi kelinearan data maka dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil uji signifikansi linearitas antara IPQ-R brief dengan kualitas hidup diperoleh F hitung = 121,101 sedangkan F tabel = 3,16. Dengan memilih nilai α = 0,05 maka didapatkan keputusan tolak H0 karena p α 0,000 0,05 dan F hitung F tabel, artinya model linear antara variabel persepsi penyakit dengan variabel kualitas hidup signifikan. Di lain pihak, uji signifikansi linearitas antara DSM dan kualitas hidup diperoleh F hitung = 259,989 sedangkan F tabel = 3,16 F hitung F tabel dan p 0,05 p = 0,000, artinya model linear antara variabel DSM dengan variabel kualitas hidup signifikan. Tabel 7 : Uji regresi linear sederhana antara variabel Variabel yang diuji regresi linear sederhana Model Summary Anova Coefficients R R Square F Sig B t Sig. IPQR-Brief dan WHOQOL Brief 0,822 0,676 121,101 0,000  Constat 97,782  IPQR -0,988 -11,005 0,000 DSMQ dan WHOQOL Brief 0,904 0,818 259,989 0,000  Constat -2,452  DSMQ 1,940 16,124 0,000 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa pengaruh variabel bebas persepsi penyakit terhadap variabel terikat kualitas hidup adalah sebesar 67,6 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Pada hasil ANOVA tingkat signifikansi yang diperoleh oleh 0,000 p α maka model tersebut dapat 27 digunakan untuk memprediksi variabel kualitas hidup. Selain itu, pada hasil uji tersebut diperoleh konstanta sebesar 97,782 dan koefisien regresi sebesar -0,988. Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 97,782+ -0,988X. Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa setiap terjadi kenaikan variabel persepsi penyakit sebesar satu satuan maka akan terjadi penurunan pada skor kualitas hidup sebanyak 0,988 satuan. Untuk variabel DSM ditemukan berpengaruh sebesar 81,8 dan persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = -2,452 + 1,940 X. Artinya setiap kenaikan variabel DSM sebesar satu satuan maka terjadi peningkatan skor kualitas hidup sebanyak 1,940.

7. Analisis Multivariat