Latar Belakang Hubungan Diabetes Self Management (DSM) dan Persepsi Penyakit Terhadap kualitas hidup Pasien DM Tipe 2 di Paguyuban Diabetes Puskesmas II Denpasar Barat.

5 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan pola kehidupan masyarakat menyebabkan terjadinya transisi epidemiologi penyakit yang ditandai dengan peningkatan kejadian penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus DM. DM merupakan penyakit metabolik yang secara klinis dibedakan menjadi dua, yaitu DM Tipe 1 DMT1 dan DM Tipe 2 DMT2. Sembilan puluh sampai sembilan puluh lima persen dari seluruh kasus DM merupakan DMT2 Smeltzer, 2008. Data International Diabetes Federation IDF menunjukkan peningkatan kejadian diabetes di seluruh dunia dari 366 juta pada tahun 2011 menjadi 387 juta pasien pada tahun 2014. Jumlah tersebut belum mencakup kasus undiagnosed diabetes. Tingginya kasus DMT2 tersebut juga disertainya dengan tingginya angka kematian dimana dilaporkan terdapat satu pasien meninggal setiap tujuh detik di seluruh dunia pada tahun 2014 IDF, 2014. Terdiagnosa DMT2 dapat berdampak semua aspek kehidupan pasien. Pasien dapat mengalami berbagai tantangan dalam menjalani hidup dengan DMT2 seperti perubahan status kesehatan, gaya hidup maupun perubahan peran dalam kehidupannya. Perubahan status kesehatan ini terkait dengan perkembangan patofisiologi penyakit maupun munculnya berbagai komplikasi seperti retinopati, nefropati, ketoasidosis, diabetic foot dan sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan pasien mengalami penurunan kemampuan fisik, perubahan psikologis seperti mudah stress ataupun depresi dan perubahan hubungan sosial serta lingkungan WHO, 2015. Pada akhirnya, semua kondisi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup pasien DMT2 Odili et al, 2010. Kualitas hidup merupakan indikator penting yang menunjukkan kepuasan pasien dalam menjalani kehidupan dengan DMT2. Kualitas hidup pada DMT2 dapat sebagai prediktor yang signifikan terkait mortality dan hospitalisasi. Oleh karena itu, semua intervensi atau perawatan pasien ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan aspek penting yang berperan didalamnya adalah kemampuan self management related DMT2 dan kemampuan memahami penyakit serta berespon terkait kondisi penyakit Pertanika, 2011. 6 Diabetes Self Management DSM merupakan critical part dalam pengelolaan DMT2 Schmitt et al, 2013. Pengelolaan DMT2 mencakup pengobatan, pengaturan diet, aktivitas fisik dan monitoring gula darah yang bertujuan untuk mencapai kontrol glikemik serta mencegah komplikasi. Keberhasilan pengelolaan tersebut tergantung pada self management pasien terhadap penyakitnya Mustapha et al, 2014. Persepsi penyakit merupakan konsep utama dari Common Sense Model CSM yang menjelaskan bahwa setiap orang memiliki personal belief terkait penyakitnya dan memiliki cara untuk berespon terhadap penyakit. Persepsi penyakit diketahui sebagai faktor penentu behavior dan berkaitan dengan kepatuhan pengobatan, fungsi penyembuhan penyakit dan kualitas hidup. Oleh karena itu, persepsi penyakit menjadi elemen penting untuk memahami cara pasien dalam memanajemen kesehatannya Pertanika et al, 2011; Weldam et al, 2014. Berdasarkan pemaparan di atas dan masih minimnya penelitian terkait DSM, persepsi penyakit dan kualitas hidup DMT2 maka penelitian ini dirancang untuk membahas hubungan DSM dan persepsi penyakit dalam kaitannya dengan kualitas hidup.

B. Tujuan Khusus