Faktor prediktor terjadinya KKvM selama perawatan

Tabel 4.5. Hubungan Peningkatan Berjenjang Indeks Syok Dengan KKvM pada Kelompok dengan indeks syok tinggi Syok Index Kejadian KKVM p-value Risk 95 CI 0.71 – 0.80 2 orang 0.93 1 1 0.81 – 0.90 3 orang 0.48 2.5 0,19 – 32,19 0.91 – 1.00 1 orang 1 1 0.08 – 12.5 1.01 – 1.10 0 orang 0.6 2 0.09 – 44.3 1.11 – 1.20 2 orang 1 na na Indeks syok terlihat tidak memiliki hubungan dengan terjadinya kematian. Nilai rerata indeks syok pada kelompok yang mengalami kematian lebih tinggi yakni 0.78 namun tidak memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik. Tabel 4.6. Hubungan Indeks Syok dan Kematian Mann Whitney U test Fisher exact test

4.4. Faktor prediktor terjadinya KKvM selama perawatan

Beberapa faktor dinilai mempengaruhi terjadinya KKvM selama perawatan. Berbagai variabel pemeriksaan klinis dan laboratorium rutin dan skor TIMI dan GRACE dianalisis sebagai faktor prediktor terjadinya mortalitas dan KKvM. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok yang meninggal dijumpai dengan usia lebih tinggi, TDD lebih rendah, dan skor GRACE lebih tinggi. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada TDS, laju denyut jantung, dan indeks syok pada kelompok yang meninggal dan yang hidup. Karakteristik Keseluruhan subyek n=49 Indeks Syok Nilai p Meninggal n=5 Hidup n=44 Indeks syok 0.63 0.32-1.2 0.78 0.56-1.19 0.63 0.32-1.2 0.276 Kategori Indeks Syok - Indeks syok 0.7 - Indeks syok ≤ 0.7 21 43 28 57 3 14.3 2 7.1 18 85.7 26 92.9 0.639 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Prediktor Kematian selama Perawatan Two Samples Independent Student’s t-test Chi kuadrat Fisher exact test Mann Whitney U test Karakteristik Kematian Nilai p Hidup n=44 Meninggal n=5 Usia tahun 57 ± 8.1 70 ± 10.8 0.003 Jenis kelamin n, Laki-laki Perempuan 33 75 11 25 5 80 1 20 0.644 Faktor Risiko PJK n, Hipertensi Perokok Diabetes Dislipidemia Riwayat Keluarga Menderita PJK Prematur 29 66 26 59 15 34 12 27 4 9 3 60 7 80 1 20 2 40 1 20 0.574 0.348 0.468 0.445 0.430 Tekanan darah sistolik mmHg 140 ± 30.4 118 ± 17.9 0.118 Tekanan darah diastolik mmHg 83 ± 19 64 ± 11.4 0.036 Laju denyut nadi xmenit 90.7 ± 23.2 97 ± 34.6 0.585 Tekanan Darah Rerata mmHg 104.5 ± 18.2 93 ± 16.9 0.183 Indeks Syok 0.63 0.32-1.2 0.78 0.56-1.19 0.276 Klasifikasi indeks syok indeks syok ≤ 0.7 indeks syok 0.7 18 85.7 26 92.9 3 14.3 2 7.1 0.639 Kelas Killip II-III 22 50 2 40 0.520 Perubahan EKG - ST depresi + - ST depresi - 23 53 21 47 6 100 0 0 0.052 Hb mgdl 13 ± 1.7 12.9 ± 2.5 0.838 Ht 39.2 ± 5.4 37.9 ± 6.8 0.632 Plt mm 3 247,000 121,000- 548,000 218,000 136,000- 278,000 0.187 Lekosit mm 3 10,595 4,830-21,060 18,234 8310-38,360 0.121 KGD inisial mgdL 119.5 78-527 150 97-357 0.697 Ureum mgdL 39 11-235 80 36-152 0.018 Kreatinin mgdL 1.2 0.3-4.6 1.7 1.4-3 0.022 Laju filtrasi glomerulus mLmin1.73 m 2 63.4 14-252 39 11-54.5 0.03 Skor TIMI 3 1-6 3 3-5 0.753 Skor GRACE 113 ± 27.8 156 ± 39.6 0.003 Skor GRACE 108 risiko sedang 21 48 4 80 0.349 Skor GRACE 140 risiko tinggi 9 20 3 60 0.087 Pemberian Penyekat Beta selama perawatan 31 82 9 82 0.679 Pemberian Enzim Pengkonversi Angiotensin selama perawatan 31 82 7 63 0.237 Universitas Sumatera Utara Pada analisa korelasi Pearson antara indeks syok dengan skor GRACE dijumpai korelasi positif yang signifikan dengan nilai p 0.0001 dan koefisien R=0.592 menandakan kekuatan yang cukup. Tabel 4.8. Korelasi IS dengan skor GRACE Skor GRACE Indeks Syok R 0.592 P 0.0001 Pada analisa terhadap faktor prediktor terjadinya KKvM, dijumpai beberapa faktor memiliki hubungan dengan KKvM. Faktor tersebut antara lain usia lebih tua, TDS lebih rendah, TDD lebih rendah, tekanan darah rerata lebih rendah, indeks syok lebih tinggi, kadar ureum lebih tinggi, kadar kreatinin lebih tinggi, dan laju filtrasi glomerulus lebih tinggi. Pada beberapa faktor yang merupakan variabel numerik kemudian diubah menjadi variabel kategorik berdasarkan analisis area receiver operating characteristic ROC. Dari hasil tersebut analisa ROC, beberapa variabel di atas kemudian dilakukan analisis multivariat dengan regresi logsitik. Tabel 4.9. Faktor Prediktor KKvM selama Perawatan Karakteristik KKvM Nilai p KKvM - n = 38 KKvM + n = 11 Usia tahun 56.4 ± 7.9 66.5 ± 9.4 0.001 Usia 60 tahun 11 29 9 82 0.003 Laki-laki Perempuan 30 79 8 21 7 64 4 36 0.254 Faktor Risiko PJK n, Hipertensi Perokok Diabetes Dislipidemia Riwayat Keluarga Menderita PJK Prematur 25 66 23 61 15 40 11 29 4 11 7 64 7 64 1 9 3 27 1 9 0.582 0.571 0.057 0.617 0.689 Tekanan darah sistolik mmHg 143 ± 29 120 ± 27.5 0.023 TDS 130 mmHg 23 61 5 46 0.292 Tekanan darah diastolik mmHg 85 ± 16 65.1 ± 16 0.001 TDD 80 mmHg 21 55 3 27 0.097 Laju denyut nadi xmenit 90 ± 23 95.2 ± 28.6 0.552 Tekanan Darah Rerata mmHg 106.3 ± 17.1 93.4 ± 19.3 0.192 MAP 94 mmHg 25 66 5 46 0.287 Indeks Syok 0.63 0.32-1.2 0.84 0.4-1.2 0.054 Universitas Sumatera Utara Two Samples Independent Student’s t-test Chi kuadrat Fisher exact test Mann Whitney U test Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik memperlihatkan bahwa indeks syok bukan merupakan faktor prediktor independen terhadap KKvM selama perawatan. Adapun yang menjadi prediktor independen KKvM adalah kadar ureum 50 mgdL. Klasifikasi indeks syok Indeks syok ≤ 0.7 Indeks syok 0.7 8 38.1 3 10.7 13 61.9 25 89.3 0.037 Kelas Killip II-III 20 53 4 36 0.496 Perubahan EKG - ST depresi + - ST depresi - 19 50 19 50 9 82 2 18 0.060 Hb mgdl 13.1 ± 1.7 12.92 ± 2.3 0.803 Ht 39 ± 5 39 ± 7 0.993 Plt mm 3 255,000 121,000- 548,000 218,000 126,000- 405,000 0.137 Leukosit mm 3 9,325 4,830-21,060 12,360 5,430- 38,360 0.048 Leukosit 11,000 16 42 9 82 0.022 KGD inisial mgdL 119.5 78-527 128 91-357 0.615 Ureum mgdL 34 11-235 75 36-154 0.001 Ureum 50 mgdL 8 21 8 73 0.0001 Kreatinin mgdL 1.14 30-4.57 1.72 1-3 0.003 Kreatinin 1.5 mgdL 8 21 7 64 0.012 Laju filtrasi glomerulus mLmin1.73 m 2 65.8 14-252 39 11-63.3 0.001 LFG 30 4 10.5 3 27 0.178 Pemberian Penyekat Beta selama perawatan 36 80 4 80 Tidak siginifikan Pemberian Enzim Pengkonversi Angiotensin selama perawatan 36 80 2 40 0.068 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Analisis multivariat faktor prediktor terjadinya KKvM Variabel Koef p CI 95 Step 1 Usia 60 tahun 5.502 0.1 0.721-42 IS 0.7 1.780 0.595 0.213-14.904 Leukosit 11,000 4.767 0.152 0.562-40.445 Ureum 50 mgdL 10.374 0.046 1.046-102.909 Kreatinin 1.5 1.035 0.975 0.121-8.881 Step 2 Usia 60 tahun 5.543 0.090 0.765-40.174 IS 0.7 1.789 0.588 0.219-14.637 Leukosit 11,000 4.767 0.152 0.563-40.357 Ureum 50 mgdL 10.521 0.030 1.264-87.604 Step 3 Usia 60 tahun 5.263 0.095 0.75-36.945 Leukosit 11,000 5.970 0.084 0.785-45.414 Ureum 50 mgdL 13.773 0.008 1.958-96.867 Hasil analisis multivariat ini terkalibrasi dengan baik dimana pada grafik receiving operator characteristic ROC menunjukkan kemampuan variabel yang signifikan pada uji multivariat cukup baik dalam prediksi KKvM selama perawatan dengan area di bawah kurva sebesar 0,898 dan nilai p 0.0001. Gambar 4.1. Kurva ROC pada Uji Multivariat Tabel 4.11. Hasil Uji berdasarkan ROC Area Nilai p 0.898 0.0001 Universitas Sumatera Utara

4.5. Analisis Subgrup Pasien IMANEST dengan Syok Kardiogenik

Dokumen yang terkait

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 9

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 2 8

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

1 6 23

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 4 5

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 2

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

1 16 18

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

0 0 17

Penambahan Nilai Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri pada Skor Grace Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskuler Mayor Pada Pasien Infark Miokardium Akut Non Elevasi Segmen ST

0 4 18

Penambahan Nilai Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri pada Skor Grace Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskuler Mayor Pada Pasien Infark Miokardium Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) Chapter III VI

1 3 22