BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang dilaksanakan secara prospektif terhadap pasien-pasien IMANEST.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilakukan dari tanggal 1 Maret 2017 hingga 15 Mei 2017 di empat rumah sakit di tiga kabupatenkota yang berbeda yakni:
1. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM
2. Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan
3. RS Grand Medistra Lubuk Pakam
4. RS Umum Daerah Aceh Tamiang
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target adalah semua pasien IMANEST. Populasi terjangkau adalah pasien IMANEST yang dirawat di PJT RSUP HAM, RS Pirngadi Medan, RS Grand
Medistra Lubuk Pakam, dan RSUD Aceh Tamiang. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengumpulan sampel dilakukan secara berurutan consecutive sampling. Peneliti hanya mengamati dan mencatat data yang dijumpai pada pasien. Seluruh
pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang bertugas, baik dokter jaga maupun dokter spesialis jantung.
3.4 Besar Sampel
Besar sampel dihitung menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian analitik kategorik tidak berpasangan Dahlan, 2005:
Universitas Sumatera Utara
� = � = � √
+ � √ +
P − P
2
Z
α
= deviat baku alpha Z
β
= deviat baku beta P2
= proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya Q2
= 1-P2 P1
= proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti Q1
= 1-P2 P1-P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total = P1+P22
Q = 1-P
� = � =
. √ . . . . + . √ .
. + .
. . .
2
� = � =
Dari rumus diatas, didapat jumlah pasien minimal masing-masing kelompok adalah 21 pasien.
3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah pasien dengan: 1.
Pasien dengan diagnosis IMANEST berdasarkan kriteria diagnosis dari PERKI yakni jika terdapat keluhan angina akut disertai peningkatan enzim jantung
yang bermakna tanpa adanya elevasi segmen ST yang persisten di dua sadapan yang bersebelahan dan tanpa adanya blok berkas cabang kiri Irmalita, 2015.
2. Pasien yang dilakukan pengukuran tekanan darah dan laju denyut jantung ketika
tiba pertama kali di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah pasien dengan: 1.
Pasien dengan blok AV derajat 2 dan 3 2.
Pasien yang tiba dengan syok kardiogenik Killip IV 3.
Pasien dengan beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab utama peningkatan enzim jantung. Kondisi tersebut antara lain:
a. Takiaritmia
b. Gagal jantung dekompensasi bukan dikarenakan SKA
c. Hipertensi emergensi
d. Penyakit kritis termasuk sepsis, syok non kardiogenik, dan luka bakar
e. Myocarditis
f. Kardiomiopati Tako-Tsubo
g. Stenosis aorta
h. Emboli paru
i. Gangguan ginjal akut
j. Spasme koroner
k. Kejadian neurologi akut stroke, perdarahan subaraknoid
l. Prosedur bedah jantung, hipo dan hipertiroid
m. Penyakit jaringan ikat scleroderma, hemokromatosis
n. Rabdomiolisis. Roffi M 2015
3.5 Definisi Operasional Variabel