Identifikasi Variabel Alur Penelitian Analisis Data

10. Syok kardiogenik adalah terjadinya hipoperfusi jaringan yang diinduksi oleh gagal jantung setelah koreksi yang adekuat dari preload dan aritmia mayor. Syok kardiogenik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik 90 mmHg atau penurunan MAP 30 mmHg, dan produksi urin yang tidak ada atau menurun 0.5 mlkgjam Hasdai, 2002. 11. Aritmia mengancam jiwa adalah aritmia maligna termasuk fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel dengan atau tanpa denyut nadi Amsterdam, 2014. 12. Tekanan darah adalah tekanan darah yang diukur di instalasi gawat darurat atau saat pasien pertama kali tiba di RS. Pengukuran dilakukan dengan posisi pasien berbaring dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang di IGD. Pengukuran tekanan darah terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik. 13. Laju denyut jantung adalah laju denyut jantung yang diukur di instalasi gawat darurat atau saat pasien pertama kali tiba di RS. Pengukuran dilakukan dengan posisi pasien berbaring dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang di IGD. 14. Indeks syok adalah perbandingan antara laju denyut jantung dengan TDS. Bilkova, 2011

3.6 Identifikasi Variabel

Variabel independen: indeks syok skala kategorik. Variabel dependen: KKvM terdiri dari gagal jantung, syok kardiogenik, aritmia mengancam jiwa, dan mortalitas kardiovaskular skala kategorik Variabel perancu adalah variabel yang tedapat di dalam skor GRACE dan TIMI yang terdiri dari usia, setidaknya tiga faktor risiko klasik PJK, adanya riwayat stenosis koroner yang signifikan, deviasi segmen ST, angina yang berat kejadian angina ≥ 2 kali dalam 24 jam terakhir, penggunaan aspirin dalam 7 hari terakhir, peningkatan enzim jantung, laju denyut jantung, tekanan darah sistolik, kelas Killip, kadar kreatinin serum, kejadian henti jantung saat tiba di rumah sakit. Universitas Sumatera Utara

3.7 Alur Penelitian

Kondisi klinis dan diagnosis awal ditentukan oleh dokter yang bertanggung jawab pada saat menerima pasien Granger CB 2003, baik dokter jaga maupun dokter spesialis jantung pembuluh darah. Peneliti melakukan pencatatan setiap hari terhadap pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan mengikuti perkembangan pasien hingga pasien pulang berobat jalan atau mengalami komplikasi kematian. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yakni dengan indeks syok rendah dan tinggi. Pada setiap kelompok dilihat adanya KKvM. Data lainnya yang merupakan faktor perancu yang terdiri dari faktor risiko PJK usia, merokok, DM, hipertensi dan dyslipidemia, adanya riwayat stenosis koroner yang signifikan, dev iasi segmen ST, angina yang berat kejadian angina ≥ 2 kali dalam 24 jam terakhir, penggunaan aspirin dalam 7 hari terakhir, peningkatan enzim jantung, laju denyut jantung, tekanan darah sistolik, kelas Killip, kadar kreratinin serum, kejadian henti jantung saat tiba di rumah sakit juga dicatat. Setelah semua data terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian Universitas Sumatera Utara

3.8 Analisis Data

Statistik berbeda bermakna didefinisikan sebagai nilai p 0.05. Dahlan 2005 Variabel kategorik dipresentasikan dengan jumlah atau frekuensi n dan persentase . Variabel numerik dipresentasikan dengan nilai mean rata-rata dan standar deviasi untuk data yang berdistribusi normal, sedangkan data numerik yang tidak berdistribusi normal menggunakan median nilai tengah dengan nilai minimal dan maksimal. Dahlan 2005 Uji normalitas variabel numerik pada seluruh subjek penelitian menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov n50 atau Shapiro Wilk n50. Pada variabel numerik dibandingkan dengan uji T dua sampel bebas Two Samples Independent Student’s t-test pada data yang terdistribusi normal atau tes Mann Whitney U Test bila data tidak terdistribusi normal. Dahlan 2005 Variabel numerik yang bermakna secara statistik kemudian diubah menjadi variabel kategorik berdasarkan nilai tertinggi dari analisis area receiver operating characteristic ROC Pada variabel kategorik dilakukan uji analisis menggunakan chi kuadrat atau tes fisher. Untuk variabel yang ditemukan signifikan pada uji analisis bivariat, dimasukkan ke uji multivariat dengan uji regresi logistik pada variabel kategorik dan regresi linear pada variabel numerik. Dahlan 2005 Analisis kurva receiving operator characteristic ROC akan dilakukan untuk menunjukkan kemampuan sensitivitas dan spesifisitas dari indeks syok. Dahlan 2005

3.9 Etika Penelitian

Dokumen yang terkait

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 9

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 2 8

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

1 6 23

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 4 5

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 2

Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien dengan Infark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST

1 16 18

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

0 0 17

Penambahan Nilai Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri pada Skor Grace Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskuler Mayor Pada Pasien Infark Miokardium Akut Non Elevasi Segmen ST

0 4 18

Penambahan Nilai Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri pada Skor Grace Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskuler Mayor Pada Pasien Infark Miokardium Akut Non Elevasi Segmen ST

0 0 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) Chapter III VI

1 3 22