Rangkuman Modul PKB 2017 IPS SMP KK C

86 c. Menerima informasi verbal Informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan ataupun tulisan.Informasi tentang segala sesuatu obyek diterima dan diperoleh seseorang akan mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap obyek yang bersangkutan Selain model belajar mengenai sikap, terdapat pula teori mengenai perubahan sikap. Berikut ini penjelasan mengenai teori perubahan sikap: a. Teori pembelajaran learning theory Teori pembelajaran learning theory melihat perubahan sikap sebagai suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan hubungan antara stimulus dan respon dalam suatu proses komunikasi. Menurut Yale communication and change program, yaitu progam komunikasi dan perubahan sikap, telah memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan theory ini. Program Yale mengidentifikasi unsur-unsur dalam proses pembujukan, yang dapat memberi pengaruh terhadap sikap seseorang. b Teori fungsional. Teori fungsional mengasumsikan bahwa manusia mempertahankan sikap yang sesuai dengaan kebutuhan dirinya sendiri.Perubahan sikap terjadi dalam rangka mendukung suatu maksud atau tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Berdasarkan teori ini, sikap merupakan alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, untuk merubah sikap seseorang terlebih dahulu harus dipelajari dan diketahui kebutuhan khusus atau tujuan khusus yang ingin dicapai. Ada beberapa fungsi sikap dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan individu, antara lain: 1 Sebagai alat instrumental, dengan perubahan sikap diharapkan akan memperoleh hadiah yang sebesar-besarnya untuk mendukung sikap positif dan hukuman yang sekecil-kecilnya untuk mendukung sikap negative. 2 Sebagai pertahan diri ego defensive, perubahan sikap didasarkan pada keinginan seseorang untuk melindungi atau mempertahankan dirinya. IPS SMP KK C 87 3 Sebagai pernyataan atau nilai value expressive, perubahan sikap didasarkan pada keinginan seseorang untuk menyatakan sikap yang selaras dengan nilai-nilai utama bagi dirinya. 4 Sebagai pengetahuan knowledge, perubahan sikap didasarkan pada keperluan seseorang untuk mendapatkan informasi dan menyusunnya dengan cara yang dapat memberi makna bagi dirinya, dalam rangka penyesuaian diri dan memberikan sumbangan untuk kebaikan lingkungan hidupnya. c. Teori pertimbangan social social judgment theory. Menurut teori ini, perubahan sikap merupakan suatu penafsiran kembali atau pendefinisian kembali terhadap suatu objek. Sikap adalah sebagai suatu daerah posisi dalam suatu skala, yang mencakup ruang gerak penerimaan latitude of acceptance, ruang gerak tidak pasti latitude of noncommitment, dan ruang gerak penolakan latitude of reject nilai, sikap dan perilaku itu sangat erat kaitannya. Nilai merupakan kepercayaan normative, yang ikut menentukan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh seseorang, sehingga terbentuk sikapnya terhadap sesuatu obyek. Selanjutnya sikap akan mempengaruhi perilaku dan perbuatan seseorang. Namun demikian, seperti dijelaskan di atas bahwa konsistensi hubungaannya antara sikap dan perilaku tersebut terjadi, jika terpenuhi syarat-syaratnya tertentu. Penanaman nilai dan sikap kepada peserta didik itu penting, ungkapan ini senada dengan tujuan pembelajaran IPS yang selain mengembangkan pengetahuan juga mengembangkan ketrampilan, menanamkan nilai dan sikap kepada peserta didik. Sikap sebagaimana belakangan ini diletakkan dibagian paling depan setelah ketrampilan dan pengetahuan. Hal ini bersamaan dengan diberakukannya Kurikulum 2013, yang secara eksplisit menempatkan bahwa sikap harus dimiliki terlebih dahulu baru kemudian ketrampilan dan pengetahuan. 88 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1. Bagian mana dari kegiatan pembelajaran ini yang belum anda pahami? 2. Apa yang akan anda lakukan agar dapat memahami bagian yang belum anda pahami tersebut? 3. Barilah masukan dan saran agar kegiatan pembelajaran ini menjadi lebih baik, baik dari sisi muatan materi maupun aktivitas pembelajaran. 4. Jelaskan dan uraikan, nilai-nilai positif apa yang anda peroleh setelah mempelajarai kegiatan pembelajaran diatas

H. Pembahasan Latihan Tugas Kasus

1. D 2. B 3. B 4. A 5. A 6. A 7. C 8. D 9. C 10. B IPS SMP KK C 89 Kegiatan Pembelajaran 4 Pengembangan Critical Thinking Dalam Pembelajaran IPS

A. Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta diklat diharapkan memahami langkah-langkah pengembangkan critical thinking dalam pembelajaran IPS

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapan dapat 1. Menjelaskan proses berlangsungnya kesadaran berpikir kritis . 2. Menjelasan macam-macam kesadaran manusia. 3. Menjelaskan tahapan dalam berpikir kritis 4. Menjelaskan strategi pembelajaran berpikir kritis

C. Uraian Materi

1. Membangun Kesadaran Kritis menuju ketrampilan Berpikir kritis

Berpikir kritis telah menjadi salah satu kompetensi dari tujuan pendidikan Ips yang tercantum dalam permendikbud nomor 58 tahun 2014. Berkaitan dengan peningkatan kualitas proses dan hasilnya, ada permasalahan krusial yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, yaitu bagaimana mengupayakan membangun pemahaman dan memberdayakan keterampilan berpikir kritis peserta didik melalui pembelajaran Hal ini perlu dilakukan karena disinyalir banyak peserta didik tidak memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam pembelajaran, pencapaian pemahaman dan keterampilan berpikir 90 kritis jauh lebih penting daripada prestasi belajar archievement yang diukur dengan pencapaian skor tes Books Brooks, 1993 yang hanya menekankan pada aspek menghafal pengetahuan. Namun pada kenyataannya, yang berlangsung hingga saat ini, praktik pembelajaran masih berorientasi dan terfokus pada paradigma penerusan informasi yang hanya melibatkan kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu menghafal Raka Joni, 2005. Pembelajaran berlangsung sangat konvensional dan memandang peserta didik sebagai objek dan guru sebagai subjek yang mendominasi pembelajaran. Berpikir secara kritis tidak berangkat di luar diri manusia, melainkan bengkat dari diri sendiri yaitu yang dikenal dengan kesadaran.Kesadaran adalah kemampuan untuk menyadari, kemampuan untuk mempersepsi sesuatu yang ada. Pada tingkat kesadaran, manusia mengalami proses sensasi yang diintegrasikan menjadi kehendak. Kesadaran dapat dicapai dan dipertahanakan dengan kegiatan action yang terus menerus. Secara langsung ataupun tidak setiap fonem kesadaran diderivasikan kepada kesadaran manusia akan dunia luar. Ekstropeksi merupakan suatu proses kesadaran yang diarahkan ke luar - proses untuk memahami yang ada di dunia luar. Sedangkan introspeksi merupakan proses kesadaran yang diarahkan ke dalam proses untuk memahami kegiatan psikologi sendiri dengan meperhatiakan yang ada di dunia luar, seperti kegiatan berfikir, merasa, dan mengenang. Kesadaran timbul dikarenakan interaksi terhadap dunia luar, maka kegiatan sadar dapat dialami. Manusia sebagai mahluk yang multi dimensional memiliki hubungan dengan berbagai sistem yang ada baik dialam atapun dengan sesama manusia. Hubungan manusia dengan alam sebagai sarana untuk melakukan perubahan yang lebih baik dan menjadikan alam memberikan manfaat pada manusia tanpa merugikan kepada yang lain. Alam merupakan sarana untuk mempermudah manusia dalam menjalanakan kehidupan. Tetapi, yang dilakukan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, namun lebih dari itu. Manusia juga memiliki dimensi sebagai mahluk social yang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia lainnnya. Interaksi manusia dengan sesama manusia dan bagaimana cara manusia merubah alam