reflektif evaluatif Modul PKB 2017 IPS SMP KK C

34 F. Rangkuman Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 582014 disebutkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran IPS Terpadu ditingkat SMP adalah “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya”. Konsep adalah ide umum, pemahaman, atau pemikiran mengenai hal-hal tertentu yang memiliki ciri-ciri yang sama. Sebuah konsep dapat dinyatakan dengan sebuah katanamalabel tertentu yang menggambarkan abstraksi kesamaan itu. Dengan demikian konsep adalah abstraksi kesamaan karakteristik dan jumlah benda, fenomenal atau stimuli. Sebuah konsep dapat berupa sesuatu yang abstrak dapat pula berupa sesuatu yang kongkret. Konsep yang bersifat abstrak misalnya globalisasi, pasar, sedangkan konsep yang bersifat kongkret misalnya peta, gunung api, dan sebagainya. Konsep-konsep yang bersifat kongkret lebih mudah dipahami peserta didik daripada konsep yang bersifat abstrak, dan dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Pengajaran konsep dapat dilakukan melalui pendekatan induktif maupun pendekatan deduktif. Dalam pendekatan induktif kegiatan dimulai dari kajian terhadap suatu fenomena sosial untuk mendapatkan informasi sehingga dapat dikembangkan menjadi fakta. Fakta fakta itu dirangkai sedemikian rupa sehingga menunjukkan adanya suatu kategori dan kesamaan tertentu. Dalam pendekatan deduktif maka pengajaran dengan definisi suatu konsep dan diteruskan sampai dengan penemuan fakta yang dianggap menjadi bagian dari konsep. Kedua strategi itu digabungkan sedemikian rupa sehingga membentuk langkah pengajaran sebagai berikut: 1. Penyajian benda atau sifat; 2. Membandingkan dan mengelompokkan; 3. Menentukan label; 4. Membuat definisi tentang konsep tersebut; 5. Mencari contoh contoh tambahan; 6. Mencari contoh positif dan negatif lainnya; 7. Mendiskusikan proses pembentukan konsep. IPS SMP KK C 35 Pemahaman konsep adalah apa yang peserta didik ketahui dan pahami mengenai sebuah konsep yaitu peserta didik mampu membuat generalisasi mengenai ciri dan karakteristik dari sebuah konsep. Secara umum beberapa carastrategi dalam mengembangkan pemahaman konsep pada peserta didik adalah: 1. Melaksanakan berbagai bentuk aktivitas pembelajaran yang melibatkan para peserta didik secara aktif dalam membahas sebuah konsep serta dalam situasisetting yang berbeda-beda. 2. Memberikan kesempatan pada para peserta didik untuk membahas sebuah konsep melalui sudut pandang yang berbeda-beda. 3. Memberikan kesempatan pada para peserta didik untuk membahas ulang sebuah konsep beberapa kali dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama dan dalam konteks yang berbeda. 4. Memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang lain. 5. Memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi sebuah konsep

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Bagian mana dari kegiatan pembelajaran ini yang belum anda pahami? 2. Apa yang akan anda lakukan agar dapat memahami bagian yang belum anda pahami tersebut? 3. Barilah masukan dan saran agar kegiatan pembelajaran ini menjadi lebih baik, baik dari sisi muatan materi maupun aktivitas pembelajaran. 4. Sebutkan dan uraikan, nilai-nilai positif apa yang anda peroleh setelah mempelajarai kegiatan pembelajaran diatas 36 H. Pembahasan Latihan Tugas Kasus 1. C 2. D 3. A 4. C 5. C 6. A 7. C 8. A 9. B 10. B IPS SMP KK C 37 Kegiatan Pembelajaran 2 Pengembangan Ketrampilan Berpikir Pada Pembelajaran IPS

A. Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta diklat diharapkan memahami model pembelajaran yang merangsang pengembangan keterampilan berpikir dan menyusun langkah-langkahnya dalam pembelajaran IPS.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapan dapat 1. Menjelaskan keterampilan berpikir 2. Menjelaskan pembelajaran studi kasus 3. Menyusun langkah-langkah pegajaran studi kasus. 4. Menjelaskan pengajaran isu kontroversial

C. Uraian Materi

Materi dalam bagian ini membahas mengenai ketrampilan berpikir dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial.Keterampilan berpikir merupakan salah satu kecakapan hidup life skill yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan Depdiknas, 2003. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupan antara lain ditentukan oleh ketrampilan berpikir dalam upaya memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Guru yang melatih keterampilan berpikir dalam pengajarannya akan membantu peserta didik memiliki karakter sebagai pribadi yang mandiri, pribadi yang tidak bergantung kepada orang lain,memiliki etos kerja, tangguh dan tahan banting, memiliki daya juang, kreatif, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.