Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

49 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah tentang penelitan relevan yang telah dilakukan oleh ketiga peneliti diatas, Tabel 2. Perbandingan Penelitian yang Relevan Uraian Penelitian Weny 2012 Arum 2012 Linda 2014 Jati 2015 1 2 3 4 5 Tujuan penelitian Mengembangkan Modul √ √ √ √ Mengetahui kelayakan √ √ √ √ Tempat penelitian SMK √ √ √ SMP √ Variabel penelitian Satu variabel √ √ √ √ Dua variabel Jenis penelitian PTK RD √ √ √ √ Quasi ekperimen Model Pengemb angan ADDIE √ Brog Gall √ Brog Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov √ √ Materi Pembelaj aran Sulaman Bebas √ Macam-macam Tusuk Hias √ Sulaman Aplikasi √ Bordir Sasak √ Analisis data Deskriptif √ √ √ √

C. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah komunikasi yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan, salah satunya adalah penyampaian materi pembelajaran dimana materi disampaikan oleh guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru diharapkan dapat mengoptimalkan dalam penyampaian materi tersebut untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi. 50 Salah satu materi pembelajaran di SMKN 1 Ngawen adalah pembuatan bordir sasak. Bordir sasak merupakan materi yang harus dikuasai peserta didik untuk membuat sebuah busana terlihat lebih indah, sehingga estetika dalam berbusana dapat terpenuhi salah satunya dengan memberikan aksen hiasan dalam busana. Teknik bordir terdiri dari teknik dasar bordir dan teknik variasi bordir, yang mana teknik variasi bordir beragam macamnya mulai dari variasi bordir lompat, variasi bordir sasak, variasi bordir inggris hingga variasi terawang. Bagi sebagian peserta didik bordir sasak merupakan bordir yang cukup sulit dipahami dan dibuat. Untuk mengatasi kesulitan tersebut guru diharapkan mampu menyajikan materi dengan baik, salah satunya yaitu disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran, karena materi dengan media saling berhubungan satu sama lain. Selain kesulitan siswa dalam mempelajari materi, permasalahan keterbatasan media yang digunakan dalam proses pembelajaran bordir sasak di SMKN 1 Ngawen yang terpusat pada guru dengan menggunakan media jobsheet yang menjelaskan langkah-langkah kerja teknik bordir sasak saja tidak disertai dengan gambar dan contoh hasil bordir sasak yang sudah tidak lengkap serta papan tulis, metode ceramah yang tidak disertai modul meyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, hal tersebut mengakibatkan kompetensi siswa 35 belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Untuk itu perlu adanya media yang mampu menjelaskan secara lengkap cara membuat bordir sasak yang disertai materi tentang bordir yang akan dibuat sehingga mempermudah guru dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa. 51 Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah modul. Modul merupakan satu kesatuan program kecil yang berisi petunjuk dan materi serta evaluasi pembelajaran disusun secara berurutan berdasarkan standar kurikulum yang berlaku, yang digunakan sebagai sumber belajar siswa maupun sebagai media guru dalam memberikan materi pembelajaran. Modul disusun sedemikian rupa sehingga unsur modul tercakup, karena modul merupakan sistem pembelajaran yang menekankan peserta didik sebagai subyek aktif dan mandiri dalam belajar. Sesuai dengan tujuan modul itu sendiri bahwa peserta didik dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan bahan pelajaran secara optimal. Keberhasilan belajar dengan sistem modul tersebut mampu menciptakan keefektifan dan keefisien dalam proses belajar, selain itu keberhasilan yang dicapai dapat memberikan kepuasan bagi peserta didik dan guru sehingga modul sangat penting digunakan pada proses belajar mengajar bordir sasak. Penggunaan modul yang efektif oleh siswa dalam memahami materi pembelajaran bordir sasak dengan baik dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam membuat bordir sasak tercapai sesuai dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Selain itu peserta didik mampu membuat bordir sasak sendiri dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan dalam modul tanpa bimbingan guru, dengan kata lain peserta didik mampu belajar secara mandiri. Peserta didik tidak memperoleh pengetahuan tentang cara membuat bordir sasak saja, namun juga memperoleh pengetahuan tentang bordir sasak, alat bahan dan mesin jahit yang digunakan untuk membordir serta berbagai macam teknik bordir sasak. 52 Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut: Gambar 7. Bagan Kerangka Pikir Perlu dilakukan pengembangan modul sesuai dengan kebutuhan belajar siswa yang memenuhi kelayakan melalui hasil validasi ahli hingga ujicoba produk oleh siswa Modul yang efektif dapat memberikan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disajikan. Materi pembelajaran dalam pengembangan modul ini mengemas pengetahuan tentang bordir sasak, alat bahan dan mesin jahit yang digunakan untuk membordir serta berbagai macam teknik bordir sasak Proses pembelajaran mata pelajaran menghias kain pada materi pembelajaran bordir sasak dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga kompetensi siswa dapat tercapai sesuai KKM yang telah ditentukan yaitu 75 Media pembelajaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah media yang fleksibel dan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa sehingga pembelajaran lebih efektif Modul merupakan alternatif media pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran Penggunaan modul dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa, meningkatkan efektifitas pembelajaran, meningkatkan motivasi dan kerjasama siswa serta penguasaan materi sacara tuntas disertai dengan evaluasi pembelajaran 53

D. Pertanyaan Penelitian