Kajian Penelitian Yang Relevan

46 Gambar 6. Teknik Bordir Sasak Tumpuk SewAmyKins, 2015

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan modul antara lain : 1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Weny Kristiani 2012 yang berjudul “Pengembangan Modul Sulaman Bebas Pada Mata Pelajaran Keterampilan Kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta” menunjukkan bahwa 1 modul sulaman bebas yang sudah layak untuk pembelajaran keterampilan kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta, 2 kelayakan modul sulaman bebas untuk pembelajaran keterampilan kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Kelayakan modul sulaman bebas melalui tiga tahap sebagai berikut : a uji validasi dan rancangan modul, hasil yang diperoleh semua expert 100 menyatakan layak, b uji coba kelompok kecil sebanyak 10 siswa menyatakan modul sulaman bebas menarik sebagaimedia pembelajaran, c uji coba kelompok besar sebanyak 31 siswa menunjukkan 15 siswa 48,88 dalam kategori sangat setuju, 15 siswa 48,97 dalam kategori setuju dan 1 siswa 2,15 dalam kategori 47 kurang setuju. Secara keseluruhan modul sulaman bebas sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta 2. Hasil penelitian yang berjudul “pengembangan modul pembelajaran macam- macam tusuk hias bagi siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak”, oleh Arum Windani 2012 hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul macam-macam tusuk hias bagi siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak berhasil dilakukan melalui penelitian dan pengembangan modul yang meliputi judul, kompetensi, tujuan pembelajaran, meteri pembelajaran, evaluasi, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Hasil validasi modul yang dilakukan oleh 3 ahli media menyatak an “layak” dengan skor rerata 24 dan 3 ahli materi menyatakan “layak” dengan skor rerata 18,7. Kelayakan modul dari uji coba keterbacaan dan pemahaman isi modul oleh siswa sebanyak 32, menunjukkan hasil prosentase 54,1 dalam kategori baik yang artinya siswa mudah memahami materi, bahasa yang digunakan pada modul, dan tertarik dengan tampilan modul. 3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Widyaningsih 2014 dalam “Pengembangan Modul Pembuatan Sulaman Aplikasi Pada Mata Pelajaran Membuat Hiasan di SMK M a’arif 2 Piyungan” menunjukkan bahwa 1 modul pembuatan sulaman aplikasi sudah layak untuk digunakan pada pembelajaran mata pelajran membuat sulaman di SMK Ma’ari 2 Piyungan, 2 kelayakan modul pembuatan sulaman aplikasi untuk pembelajaran membuat hiasan di SMK Ma’arif 2 Piyungan. Kelayakan modul pembuatan sulaman aplikasi melalui tiga tahap sebagai berikut : a uji validasi dan rancangan modul, hasil yang diperoleh semua expert 100 menyatakan 48 layak, b uji coba kelompok kecil sebanyak 10 siswa menyatakan modul pembuatan sulaman aplikasi menarik sebagai media pembelajaran, c uji coba kelompok besar sebanyak 27 siswa menunjukkan 17 siswa 66 dalam kategori sangat setuju, 9 siswa 31,3 dalam kategori setuju dan 1 siswa 2,7 dalam kategori kurang setuju. Secara keseluruhan modul pembuatan sulaman aplikasi sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran membuat hiasan di SMK Ma’arif 2 Piyungan. Berdasarkan peneltian yang relevan, diketahui bahwa penelitian yang akan peneliti lakukan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu pengembangan modul bordir sasak pada mata pelajaran menghias kain bagi siswa kelas XII di SMKN 1 Ngawen. Media pembelajaran modul dapat memperjelas dan meningkatkan daya tarik serta motivasi siswa dalam belajar, karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran berupa modul. Penggunaan modul dalam pembelajaran dapat memberikan dampak yang efektif bagi siswa dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan latar belakang masalah dalam penelitian ini, yaitu siswa dapat belajar secara mandiri sesuai kemampuannya masing-masing, sehingga dengan media pembelajaran berupa modul diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya karena penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul pembuatan bordir sasak melalui hasil validasi ahli hingga ujicoba produk oleh siswa. Keunggulan dari penelitian ini yaitu modul menyajikan materi cara pembuatan teknik bordir sasak secara bertahap dengan beraneka macam teknik bordir sasak. Metode penelitian ini menggunakan metode R D Reaserch and Development dengan model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov. 49 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah tentang penelitan relevan yang telah dilakukan oleh ketiga peneliti diatas, Tabel 2. Perbandingan Penelitian yang Relevan Uraian Penelitian Weny 2012 Arum 2012 Linda 2014 Jati 2015 1 2 3 4 5 Tujuan penelitian Mengembangkan Modul √ √ √ √ Mengetahui kelayakan √ √ √ √ Tempat penelitian SMK √ √ √ SMP √ Variabel penelitian Satu variabel √ √ √ √ Dua variabel Jenis penelitian PTK RD √ √ √ √ Quasi ekperimen Model Pengemb angan ADDIE √ Brog Gall √ Brog Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov √ √ Materi Pembelaj aran Sulaman Bebas √ Macam-macam Tusuk Hias √ Sulaman Aplikasi √ Bordir Sasak √ Analisis data Deskriptif √ √ √ √

C. Kerangka Pikir