Cocoa Butter Substitutes Proses Deodorisasi Sederhana Pada Cocoa Butter Substitutes (CBS)

PKO lebih padat dari pada minyak kelapa dan fraksinasinya menghasilkan produk yang keras, dan titik lebur yang jelas dan banyak digunakan pada jenis- jenis produk penyalut coklat tertentu. PKO memiliki kemampuan untuk terhidrogenasi lebih lanjut dari pada minyak kelapa karena sifatnya yang lebih tidak jenuh. Hal ini membuat PKO banyak digunakan secara khusus untuk konveksi mentega keras dan memiliki bebebrapa karakter Potter, 1986. Produksi Palm Kernel Oil PKO Indonesia meningkat tiap tahunnya, namun umumnya diekspor dan sebagian kecil digunakan sebagai bahan baku industri oleokimia. Padahal PKO memiliki sifat fisiokimia yang dapat dimanipulasi untuk menghasilkan Cocoa Butter Substitute CBSpengganti lemak kakao. CBS digunakan sebagai bahan baku produksi campuran coklat yang umumnya memerlukan kandungan lemak dengan sifat khusus sekitar 28-35. CBS kompatibel dalam proses pembuatan produk coklat: pencampuran bahan baku, penghalusan, conching, tempering, pencetakan, pendinginan dan stabilisasi Siahaan dan Hasrul, 2012.

2.3 Cocoa Butter Substitutes

Untuk mendapatkan mentega coklat yang murah dan mudah dan diperoleh dicar alternatif lain dengan mengganti mentega coklat dengan minyak nabati dalam pembuatan penyalut coklat. Untuk beberapa tahun, ilmuan telah bekerja untuk menghasilkam pengganti mentega coklat, setidaknya sebagian dari mentega Universitas Sumatera Utara coklat, mentega coklat kualitas tinggi atau menggantikan secara penuh dalam penyalut. Lemak – lemak yang digunakan sebagai pengganti mentega coklat adalah minyak kelapa, minyak sawit dan minyak inti sawit yang telah didapatkan dengan cara hidrogenasi Minifie, 1999. Lemak nabati dapat dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat pengganti mentega coklat dalam pembuatan penyalut coklat. Produk yang dihasilkan ini disebut juga hard butter mentega keras dapat diperoleh dengan menggunakan minyak kelapa sawit, kelapa, dan minyak khusus lainnya. Proses pembuatan mentega keras meliputi hidrogenasi lemak, interesterifikasi lemak, dan blending. Beberapa mentega keras dapat mengkombinasi proses hidrogenasi. Cocoa Butter Substitutes CBS dapat dibedakan menjadi dua jenis, CBS laurat dan CBS non-laurat. CBS laurat adalah yang sebagian besar komposisinya terdiri dari triacylgliserol jenuh antara lain asam laurat C:12 dan miristat C:14 yang merupakan derivat dari dua bagian besar minyak laurat yang disebut, inti kelapa sawit dan minyak kelapa. Minyak laurat dapat difraksinasi, hidrogenasi, interesterifikasi dan dicampurkan. Fraksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan dry detergent atau proses pelarutan dengan menambahkan stearin dengan pelarut memiliki sifat fisika yang sama dengan cocoa butter. Stearin dengan atau tanpa proses hidrogenasi adalah CBS yang memiliki susunan partikel yang sesuai untuk menghasilkan padatan atau produk palsu coklat yang dicetak Basiron, 2007. Universitas Sumatera Utara Lemaknya memiliki bagian padatan yang sangat tinggi, dengan memberikan tampilan yang baik dan daya tahan yang baik terhadap lemak yang berkembang. Ketika CBS digunakan sebagai pengganti coklat dan formula pelengkapnya, pelengkap yang digunakan harus diformulasikan dengan tepung coklat rendah lemak dalam keperluan untuk menghindarkan ketidaksesuaian dasarnya dengan tepung coklat. Hidrogenasi Palm Kernel Oil HPKO dapat diinteresterifikasi dan dicampurkan dengan produk minyak sawit lainnya untuk mengubah sifat lelehnya dan komponen padat dari lemak dan memberikan lemak yang sesuai untuk kegunaannya. Sedangkan untuk hal yang lain, Palm Kernel Oil PKO tak terhidrogenasi merupakan pengganti lemak coklat yang baik untuk es krim dan manisan yang harus dalam bentuk dingin karena pengganti yang terbentuk keras, namun elastis dan tidak rapuh Basiron, 2007. CBS non-laurat selalu terbuat dari minyak yang cair yang sesuai dengan temperatur dan oleh karena itu, harus dihidrogenasi dalam keperluan untuk mendapatkan konsistensinya terhadap level yang tepat. Sumber-sumber dari lemak non laurat yang sesuai antara lain adalah minyak kacang kedelai, biji kapas, kelapa sawit dan kacang tanah. Produk-produk ini memiliki kegunaan yang baik sebagai campuran pelengkap untuk biskuit dan penambah rasa pengembang chips coklat Basiron, 2007. CBS dapat diproduksi dari minyak dan lemak dengan cara kimia atau cara fraksinasi maupun enzimatik. Teknologi pembuatan CBS dari PKO telah dikembangkan ke skala industri besar diantaranya adalah fraksinansi dan Universitas Sumatera Utara hidrogenasi serta kombinasinya. Namun teknologi ini dalam skala industri kecil belum tersedia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS telah menghasilkan teknologi proses hidrogenasi penuh full hydrogenation PKO mentah dan terafinasi skala laboratorium tanpa mengasilkan asam lemak trans dalam kondisi temperatur yang moderat dan tekanan tinggi. Pembesaran skala ke 100 kgbatch perlu dilakukan dan dioptimasi kondisi prosesnya untuk mendukung pemanfaatan PKO pada industri kecil menengah Siahaan dan Hasrul, 2012. Proses hidrogenasi adalah suatu proses menggunakan hidrogen untuk menjenuhkan asam lemak tak jenuh dengan bantuan katalis, umumnya katalis yang digunakan adalah nikel. PKO terhidrogenasi yang dihasilkan pada skala laboratorium oleh PPKS masih memiliki asam lemak bebas, bau yang tidak disukai dan residu nikel yang tinggi. Ketiganya dapat diminimalisir dengan proses rafinasi, umumnya digunakan secara fisika meliputi proses degumming, bleaching dan deodorisasi. Degumming menggunakan asam fosfat pangan sebesar 0,1 - 0,4 dan dipanaskan pada suhu 90-110 o C sekitar 15 menit. Bleaching menggunakan tanah pemucat tergantung pada kualitas minyak sawit, umumnya sebesar 1,0 - 2,0. Deodorisasi vakum dilakukan pada suhu 240-245 O C Siahaan dan Hasrul, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.4 Deodorisasi