147
B. Pembahasan
Historoid adalah aplikasi media pembelajaran sejarah untuk siswa SMA yang memiliki fungsi pemetaan cagar budaya di DIY dengan konten berupa
peta , deskripsi, gambar, dan video cagar budaya. Aplikasi ini berbasis
Android
dan menggunakan teknologi
Google Maps API
. Aplikasi ini telah melalui seluruh tahap pengembangan dimulai dari komunikasi
communication
, perencanaan
planning
, pemodelan
modelling ,
konstruksi
construction
, dan penyerahan perangkat lunak kepada pelangganpengguna
deployment
. Tahap komunikasi adalah tahap sebelum aplikasi dibangun dan dikembangkan secara
teknis. Tahap ini dilaksanakan dengan melakukan komunikasi dengan guru pengampu mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Kasihan. Mulai dari menganalisis
permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran sejarah, menentukan produk yang akan dikembangkan, menentukan spesifikasi produk yang akan
dikembangkan, dan analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan. Tahap kedua adalah perencanaan, yaitu pengembang
membuat jadwal
schedule
pengembangan perangkat lunak sehingga proses pengembangan aplikasi ini memiliki target waktu yang jelas. Tahap ketiga
adalah pemodelan, yaitu pengembang membuat desain
UI
dan
UX
berupa model-model
diagram
dan desain
interface
. Tahap keempat, dari model-model tersebut aplikasi Historoid dibangun menjadi sebuah aplikasi
Android
dengan menggunakan
Android Studio.
Setelah menjadi sebuah aplikasi
Android
, aplikasi Historoid diuji berdasarkan
ISOIEC
25010. Pengujian meliputi
functional suitability, compatibility, performance efficiency, dan usability,
serta uji materi untuk
148 menguji kesesuaian materi dalam aplikasi dengan sumber materi yang
digunakan. Secara terperinci, ringkasan hasil pengujian aplikasi Historoid tersaji pada tabel 47 berikut ini.
Tabel 47. Ringkasan Hasil Pengujian Aplikasi Historoid No
Aspek Hasil
Kategori
1 Uji Materi
Materi pengenalan cagar budaya, lokasi cagar budaya, deskripsi
cagar budaya, gambar cagar budaya, dan video cagar budaya
sudah sesuai dengan sumber materi
Sangat Layak
2
Functional Suitability
Seluruh fungsi dalam aplikasi dapat berjalan 100
Sangat Layak
3
Compatibility
Aplikasi Historoid dapat berjalan berdampingan dengan aplikasi lain
tanpa ada salah satu yang dirugikan.
co-existence
Sangat Layak
Aplikasi Historoid dapat berjalan di berbagai versi sistem operasi
Android
Aplikasi Historoid dapat berjalan di berbagai tipe perangkat
Aplikasi Historoid dapat berjalan di berbagai ukuran layar
4
Performance Efficiency
Aplikasi Historoid
berhasil dijalankan di 304 perangkat dari
312 perangkat uji
Layak
Aplikasi Historoid dapat berjalan dengan baik tanpa terjadinya
memory leak
yang mengakibatkan
launch fail
dan
force stop
Aplikasi Historoid memiliki
Time Behaviour
rata-rata 0,022
secondsthread untuk perangkat
Android
dengan
Dalvik Virtual Machine
, dan
0,020 secondsthread untuk perangkat
Android
dengan
Android Run Time
Aplikasi Historoid menggunakan
CPU
rata-rata sebesar 10,71 untuk perangkat
Android
dengan
Dalvik Virtual
Machine
dan 9,918 untuk perangkat
Android
dengan
Android Run Time
149 No
Aspek Hasil
Kategori Aplikasi Historoid menggunakan
memory
rata-rata sebesar 33,11 MB untuk perangkat
Android
dengan
Dalvik Virtual Machine
dan 154,582 MB untuk perangkat
Android
dengan
Android Run Time
5
Usability
Aplikasi Historoid memperoleh skor
usability
sebesar 84,34 setelah diuji oleh 26 siswa kelas X
MIPA 2 SMA N 1 Kasihan.
Sangat Layak
150
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan Aplikasi Historoid sebagai media pembelajaran sejarah untuk siswa SMA yang mampu menampilkan lokasi cagar budaya di
DIY, deskripsi, gambar dan video, dikembangkan pada
platform Android
dengan menggunakan teknologi
Google Maps. Tool
yang digunakan dalam proses pengembangan aplikasi adalah
Android Studio
. 2. Hasil analisis kualitas aplikasi Historoid memperoleh hasil uji
functional suitability
sangat layak karena seluruh fungsi aplikasi berjalan 100. Sedangkan pada aspek
Compatibility
sangat layak karena aplikasi dapat berjalan berdampingan dengan aplikasi lain tanpa ada salah satu yang
dirugikan, dapat berjalan di berbagai versi system operasi
Android
, dan dapat berjalan di berbagai tipe perangkat
Android
. Pada aspek
performance effieciency
dinyatakan layak karena aplikasi dapat berjalan baik di 304 dari 312 perangkat pengujian. Aplikasi juga dapat berjalan dengan baik tanpa
terjadinya
memory leak
. Untuk perangkat
Android
dengan
Dalvik Virtual Machine
memiliki rata-rata
time behavior
0,022 secondsthread, menggunakan CPU rata-rata sebesar 10,71 dan menggunakan
memory
rata-rata sebesar 33,11 MB. Sedangkan untuk perangkat dengan
Android Run Time
memiliki rata-rata
time behavior
0,020 secondsthread,