Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Struktur Organisasi

Untuk itulah perusahaan memerlukan suatu sistem akuntansi yang baik terhadap sistem penggajian dan pengupahan yang berguna baik untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan maupun kelangsungan perusahaan. PT Pertamina Persero MOR I Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas migas khususnya diwilayah Sumbagut yang meliputi provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan NAD. Dalam aktivitasnya sehari-hari perusahaan ini tentu saja tidak terlepas dari peran serta karyawannya, maka perusahaan ini harusah memiliki sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang baik. Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk membahas masalah penggajian dan pengupahan pada PT Pertamina Persero MOR I Medan, sehingga dalam tugas akhir ini penulis membuat judul mengenai “ SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT PERTAMINA PERSERO MOR I MEDAN ”.

B. Rumusan Masalah

Untuk meningkatkan kualitas persahaan, PT Pertamina Persero MOR I Medan memerlukan upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Hal itu erat kaitannya dengan masalah penggajian dan pengupahan yang diterapkan pada PT Pertamina Persero MOR I Medan. Berdasarkan hal tersebut penulis menyimpulkan permasalahan dalam tugas akhir ini ialah “Bagaimana Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada PT Pertamina Persero MOR I Medan?” Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana sistem perhitungan gaji dan upah pada karyawan PT Pertamina Persero MOR I Medan. b. Untuk dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem penggajian dan pengupahan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan yang terjadi dalam perusahaan. b. Bagi pimpinan perusahaan sebagai bahan analisa dan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan kebijaksanaan besarnya gaji, menentukan jam kerja normal, upah lembur, bonus, dan fasilitas lainnya untuk dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan serta perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. c. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian dengan judul yang sama.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal SurveiObservasi

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tugas akhir: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tugas Akhir No Kegiatan JUNI JULI II III IV I 1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukkan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi berisi suatu perincian sederhana mengenai isi dari masing-masing bab dalam tugas akhir ini yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah. Untuk itu peneliti membagi pokok pembahasan dalam 4 empat bab yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan. Universitas Sumatera Utara BAB II PT PERTAMINA PERSERO MOR I MEDAN Bab ini membahas tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan. BAB III SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT PERTAMINA PERSERO MOR I MEDAN Bab ini menguraikan topic penelitian mengenai pengertian sistem akuntansi, pengertian gaji dan upah, peranan gaji dan upah, unsure-unsur gaji dan upah, prosedur perhitungan gaji dan upah, prosedur pencatatan dan pembayaran gaji dan upah, dan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. BAB IV PENUTUP Pada bab ini membuat kesimpulan yang dirangkum dari hasil penelitian terhadap PT Pertamina Persero MOR I Medan dan juga saran yang ditujukan bagi perusahaan sebagai upaya untuk menunjang kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II PT PERTAMINA PERSERO MOR I MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883. Sejak era itu, kegiatan ekspolitasi minyak di Indonesia dimulai. Era 1900: Masa Perjuangan Setelah diproduksinya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan Belanda yang dilanjutkan dengan Pendudukan Jepang. Ketika pecah perang Asia Timur Raya produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan produksi minyak terhenti. Universitas Sumatera Utara Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.

1957: Tonggak Sejarah Pertamina

Untuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional pada 10 desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMINA menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang menempatkan Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan Pertamina. Karena itu Pertamina memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama KKS di wilayah kerja WK Pertamina. Sementara disisi lain Pertamina juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya. Era 2000: Perubahan Regulasi Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina Universitas Sumatera Utara beralih bentuk menjadi PT Pertamina Persero dan melepaskan peran gandanya. Peran regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan Pertamina hanya memegang satu peran sebagai operator murni. Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator disektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun setelahnya pada 2004. Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas bumi, pengelolaan transportasi pipa migas, jasa pemboran, dan pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi amanat UU No. 22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina Persero untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai konsekuensi pemisahaan usaha hulu dengan hilir.

2005: Entitas Bisnis Murni

Atas dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT Pertamina Persero telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama KKS dengan BPMIGAS sekarang SKKMIGAS – yang berlaku surut sejak 17 September 2003 – atas seluruh wilayah kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan Universitas Sumatera Utara melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina Persero tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja WK PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS sekarang SKKMIGAS yang berlaku sejak 17 September 2005. Dengan demikian WK PT Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT Pertamina Persero sendiri dan WK yang dikelola PT Pertamina Persero melalui TAC Technical Assistance Contract dan JOB EOR Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery. Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba terbesar PT Pertamina Persero. Keyakinan itu juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah dan masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab dan fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi merupakan wadah dari pelaksanaan kegiatan dan mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian dalam Universitas Sumatera Utara perusahaan yang disusun dengan pertimbangan yang sempurna dengan menempatkan dan menetapkan orang-orang pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Struktur organisasi ini berguna untuk mencegah adanya kesenjangan maupun tumpang tindihnya wewenang dan tanggung jawab serta memudahkan pimpinan perusahaan dalam mengawasi aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Sebaiknya untuk struktur organisasi perusahaan harus disusun sedemikian rupa serta fleksibel untuk memungkinkan diadakan perubahan sesuai dengan perkembangan organisasi dan penentuan struktur organisasi ini harus sesuai dengan sifat dan jenis aktivitas serta kebutuhan perusahaan. PT Pertamina Persero MOR I menyusun struktur organisasinya sedemikian rupa sehingga terlihat jelas pembagian tugas dan wewenangnya serta pertanggungjawaban atas tugas yang didelegasikan dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan ini berbentuk garis dan staff struktur terlampir, artinya disamping pucuk pimpinan yang mempunyai wewenang komando, juga diperlukan staff atau pejabat yang dapat memberikan masukan dan nasehat sesuai dengan bidang keahliannya. Universitas Sumatera Utara

C. Uraian Tugas Job Description