a. Mengkoordinasi kegiatan pengadaan, penyimpanan, penerimaan,
dan pembekalan BBMNBBM serta pengaturan layanan dan transportasi.
b. Mengkoordinasi kegiatan penerimaan, penimbunan BBM dan
NBBM untuk penyaluran ke depot dan konsumen. c.
Menyusun rencana dan melakukan pengawasan distribusi BBM dan NBBM serta gas untuk kebutuhan di wilayah kerja Pertamina MOR
I.
D. Jaringan UsahaKegiatan
Jaringan usaha PT Pertamina Persero mencakup, antara lain: 1.
PT Nusantara Regas 2.
Dana Pensiun Pertamina DP Pertamina 3.
PT Pertamina Dana Ventura 4.
PT Pertamina Bina Medika 5.
PT Tugu Pratama Indonesia 6.
PT Pertamina Training Consulting 7.
PT Patra Jasa 8.
PT Patra Dok Dumai 9.
PT Pelita Air Service 10.
PT Pertamina Trans Kontinental 11.
PT Pertamina Retail 12.
PT Pertamina Patra Niaga 13.
Pertamina Energy Services PTE LIMITED
Universitas Sumatera Utara
14. PT Usayana
15. PT Pertamina Gas
16. PT Pertamina Drilling Services Indonesia
17. PT Pertamina Geothermal Energy
18. PT Pertamina Hulu Energi
19. PT Pertamina EP Cepu
20. PT Pertamina EP
E. Kinerja Usaha Terkini
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir,
serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan petungan.
Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi
minyak dan gas dilakukan dibeberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu dan
melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda
dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri.
Untuk mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah
diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang
minyak dan gas berupa JOB-EOR Joint Operating Body for Enhanced Oil Recovery, JOB-PSC Joint Operating Body for Production Sharing
Contract, TAC Technical Assistance Contract, BOB Badan Operasi Bersama, Penyertaan berupa IP Indonesian Participation dan PPI
Pertamina Participating Interest, serta proyek pinjaman; sedangkan pengusahaan panas bumi berbentuk JOC Joint Operating Contract.
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 tujuh Daerah Operasi Hulu DOH. Ketujuh daerah operasi tersebut
adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam NAD Sumatera Bagian Utara yang berpusat di Rantau Parapat, DOH Sumatera Bagian Tengah berpusat
di Jambi, DOH Sumatera Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat
di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di Sorong.
Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 4 empat area panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 402 MW. Keempat area
panas bumi tersebut adalah Area Kamojang – Jawa Barat 200 MW,
Universitas Sumatera Utara
Lahendong – Sulawesi Utara 80 MW, Sibayak – Sumatera Utara 12 MW, dan Ulubelu – Lampung 110 MW.
Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-EOR,
15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IPPPI termasuk BOB-CPP, dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.
Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi
strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Services
PDS yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas,
Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.
Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran niaga, dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik didalam maupun
keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut.
Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.
Bidang pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas total 1.041,20 Ribu Barel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan
kilang petrokimia dan memproduksi NBBM. Disamping kilang minyak,
Universitas Sumatera Utara
Pertamina hilir mempunyai kilang LNG di Arun dan di Bontang. Kilang LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train.
Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 18,5 Juta Ton per tahun.
Beberapa kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan
Mundu. Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan
grade HVI- 60, HVI- 95, HVI-160 S, dan HVI-650. Produksi lube base oil ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant LOBP untuk diproduksi
menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.
F. Rencana Usaha