Kualitas Pelayanan LANDASAN TEORI

commit to user Penguasaan bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya termasuk bahasa China sangat diperlukan oleh staf front office . Hal ini mutlak diperlukan untuk menunjuang kelancaran pelayanan terutama bagi tamu-tamu asing. Berdasarkan 12 dua belas kriteria staf front office di atas, terdapat 5 lima faktor penting yang memenuhi kriteria pada penelitian penulisan tugas akhir ini dalam hal penguasaan bahasa di departemen front office , yaitu : 1. Pengetahuan 2. Ramah dan Sopan 3. Praktis dan Efisien 4. Rasa percaya diri 5. Penguasaan bahasa asing

F. Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono 2002: 60 apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Kualitas pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia pelayanan, melainkan berdasarkan sudut commit to user pandang atau persepsi tamu. Tamulah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa hotel, sehingga tamu juga yang seharusnya menentukan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu. F.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Payne 1993: 221, kualitas pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen dan hasil dari kepuasan konsumen, baik mutu pelayanan dan kepuasan konsumen ini mempengaruhi intensitas pembelian konsumen. Berdasarkan hal ini maka peningkatan kualitas jasa harus berorientasi kepada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan kegagalan banyak perusahaan jasa karena pengukuran kualitasnya hanya berdasarkan pada penyesuaian standar badan usaha saja, bukan pada penyesuaian harapan dan persepsi konsumen. Adapun juga menurut Parasuraman, Zeithmal Berry 1990: 16 definisi kualitas pelayanan, sebagai berikut “ Service qua lity a s perceive by customers, can be defined a sthe extend of discrepa ncy between customers expectations or desires a nd theirperception” . Definisi di atas memiliki pengertian bahwa kualitas pelayanan dapat ditinjau dengan mengukur tingkat perbedaan antara harapan atau keinginan tamu dengan persepsinya. Bila jasa yang diterima tamu ternyata tidak sesuai dengan harapan, commit to user maka tamu tidak akan puas. Para pemberi pelayanan jasa perlu mengidentifikasikan keinginan tamu dalam mutu jasa. Berpedoman pada pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelayanan dapat diperoleh konsumen tamu berdasarkan persepsi yang diterima tamu setelah tamu tersebut mendapatkan pelayanan. Dengan demikian baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada penyedia pelayanan dalam memenuhi harapan tamunya secara konsisten. F.2. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman 1990: 21-22 ada 10 sepuluh faktor yang menjadi penentu suatu pelayanan secara umum, yaitu : a. Berwujud Ta ngibility b. Kecermatan Rea bility c. Tanggapan Responsiveness d. Keterampilan Competence e. Sopan santun Courtesy f. Dapat dipercaya Credibility g. Keamanan Security h. Jangkauan Accessibility i. Komunikasi Communication j. Memahami Pelanggan Understanding The Customer Berdasarkan 10 sepuluh dimensi kualitas pelayanan di atas, terdapat 4 empat faktor penting dari kualitas pelayanan yang commit to user dapat digolongkan ke dalam hal penguasaan bahasa di departemen Front Office , yaitu : a. Komunikasi Communication Yaitu kemampuan dalam menguraikan dan menyampaikan suatu pesan atau informasi secara jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima jasa. Sebagai contoh, staf Front Office menggunakan bahasa yang formal dalam berbicara kepada tamu agar tidak terjadi kesalahpahaman. b. Keterampilan Competence Yaitu kemampuan pemberi pelayanan jasa dalam menguasai pekerjaannya sesuai dengan bidangnya. Untuk meningkatkan keterampilan, seorang pemberi pelayanan harus akrab dengan situasi dan kondisi kerja di bagian mana ditugaskan. Sebagai contoh, semua staf Front Office harus menguasai berbagai bahasa, minimal bahasa Inggris. c. Memahami Pelanggan Understanding The Customer Yaitu kemampuan pemberi pelayanan jasa dalam memahami akan kebutuhan-kebutuhan penerima jasa. Sebagai contoh, Staf Front Office mempersiapkan kesukaan atau permintaan khusus tamu pada kunjungan berikutnya, commit to user seperti kebiasaan tamu yang menginginkan kamar dengan pool view dan lain sebagainya. d. Sopan-santun Courtesy Yaitu kemampuan pemberi pelayanan jasa dalam menunjukkan keramahannya dengan penuh pengertian dan kesabaran kepada penerima jasa. Sebagai contoh tamu kesulitan menggunakan bahasa Inggris. Staf Front Office harus dengan ramah dan perhatian memahami sepatah demi sepatah kata yang diucapkan tamu dengan penuh kesabaran dan pengertian. Maka dengan adanya uraian tersebut di atas, kemampuan staf Front Office termasuk dalam berkomunikasi sangat erat kaitannya dengan kualitas layanan yang diberikan kepada tamu. Dalam hal ini kemampuan staf Front Office untuk menguasaibahasa yang digunakan untuk para tamu hotel sangatlah penting, karena staf Front Office yang secara langsung berkomunikasi dengan tamu hotel dalam menjalankan tugasnyasehari-hari.

G. Kerangka Pemikiran