Unsur-unsur Kos Produksi TINJAUAN PUSTAKA

Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur kos produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung dan kos overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur kos prduksi berikut. Kos bahan baku Rp xx Kos tenaga kerja Rp xx Kos overhead pabrik varaibel Rp xx Kos overhead pabrik tetap Rp xx Kos produksi Rp xx b. Variable Costing Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan kos produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung dan kos overhead pabrik variabel. Kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur kos produksi berikut. Kos bahan baku Rp xx Kos tenaga kerja Rp xx Kos overhead pabrik variabel Rp xx Kos produksi Rp xx

6. Karakteristik Metode

Job Order Costing Metode pengumpulan kos produksi dengan metode job order costing memiliki karakteristik sebagai berikut Suwardjono, 2003: 331. a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk atas dasar order melalui satu departemen produksi. b. Perusahaan menggunakan metode perpetual untuk merunut aliran kos produksi beserta dokumen pendukungnya. c. Kos diakumulasi untuk tiap pekerjaan secara individual. d. Manajemen berkepentingan untuk memperoleh informasi tentang status tiap pekerjaan setiap saat memerlukannya. e. Manajemen juga membutuhkan laporan kos produksi secara keseluruhan dan perodik untuk kepentingan internal atas dasar kos normal dan eksternal atas dasar kos aktual. f. Penjurnalan transaksi produksi ke buku besar umum akun barang dalam proses dilakukan secara periodik atas dasar rekapitulasi bukti transaksi bon permintaan barang dan kartu jam pekerjaan. g. Digunakan akun antara tenaga kerja langsung. h. Digunakan akun kendali overhead pabrik untuk menggabungkan semua pos-pos overhead pabrik. Dengan karakteristik metode job order costing di atas, manajemen berkepentingan untuk memperoleh informasi kos untuk tiap pekerjaan. Data kos pekerjaan secara individual bermanfaat bagi manajemen untuk Suwardjono, 2003: 330: a. Penetapan harga jual produk pada saat perusahaan menerima sales inquiry atau order khusus. b. Mengajukan proposal tender untuk pekerjaan serupa di masa datang. c. Mengevaluasi ketepatan kos taksiran dengan kos yang sesungguhnya terjadi. d. Membandingkan pekerjaan yang sedang berjalan dengan pekerjaan serupa yang pernah dikerjakan untuk evaluasi kinerja pegawai dan efisiensi. e. Membandingkan kualitas dan kos pekerjaan perusahaan lain untuk pengembangan strategi pemasaran. f. Menganalisis waktu penyelesaian produk untuk penentuan taksiran tanggal selesainya pekerjaan tiap kali ada order serta untuk tujuan perencanaan dan penjadwalan produksi. Setelah diuraikan karakteristik metode job order costing , selanjutnya akan diuraikan penjurnalan pembelian bahan baku, pemakaian bahan baku, kos tenaga kerja, pembayaran gaji dan upah, kos overhead pabrik, kos produk jadi dan kos produk dalam proses.

a. Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong

Persediaan Bahan Baku Rp xxx - Persediaan Bahan Penolong Rp xxx - Utang Dagang - Rp xxx

b. Pencatatan Kos Tenaga Kerja yang Terutang oleh Perusahaan