Pencatatan Kos Produk Dalam Proses

Selisih KOP - Rp xxx Menurut Mulyadi 2009: 211, perlakuan terhadap selisih kos overhead pabrik pada akhir tahun tergantung dari penyebab terjadinya selisih tersebut. Jika selisih terjadi karena kesalahan penghitungan tarif kos overhead pabrik, atau keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi operasi seperti dikarenakan perubahan harga bahan penolong dan tarif upah tenaga kerja tidak langsung, maka selisih tersebut dibagi rata ke dalam rekening Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Kos Penjualan. Jika selisih kos overhead pabrik dikarenakan ketidakefisiensian pabrik atau kegiatan perusahaan di atas atau di bawah kapasitas normal, maka selisih tersebut harus diperlakukan sebagai penambah atau pengurang rekening Kos Penjualan. Metode perlakuan terhadap selisih kos overhead pabrik adalah sebagai berikut Mulyadi, 2009: 211-213. a. Selisih Kos Overhead Pabrik dibagikan kepada rekening-rekening Persediaan, dan Kos Penjualan. 1 Apabila selisih lebih dibebankan Selisih Kos Overhead Pabrik Rp xxx - Persediaan BDP - Rp xxx Persediaan Produk Jadi - Rp xxx Kos Penjualan - Rp xxx 2 Apabila selisih kurang dibebankan Persediaan Produk Dalam Proses Rp xxx - Persediaan Produk Jadi Rp xxx - Kos Penjualan Rp xxx - Selisih Kos Overhead Pabrik - Rp xxx b. Selisih Kos Overhead Pabrik diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening Kos Penjualan. 1 Apabila selisih lebih dibebankan Selisih Kos Overhead Pabrik Rp xxx - Kos Penjualan - Rp xxx 2 Apabila selisih kurang dibebankan Kos Penjualan Rp xxx - Selisih Kos Overhead Pabrik - Rp xxx

7. Penentuan Tarif Kos

Overhead Pabrik Dasar-dasar dalam menentukan besarnya kos overhead pabrik antara lain Mulyadi, 2009: 200-203: a. Satuan Produk Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan yang langsung membebankan kos overhead pabrik kepada produk. Kos overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut. Taksiran KOP Tarif KOP per satuan = Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan b. Kos Bahan Baku Jika kos overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku misalnya kos asuransi bahan baku, maka dasar yang