1 Setiap karyawan yang bekerja lebih dari 7 jam per hari atau 40 jam
dalam seminggu, maka kelebihan jam kerja dari batas tersebut diperhitungkan sebagai kerja lembur.
2 Kerja lembur hanya dibenarkan atas perintah atau persetujuan
perusahaan atau pimpinan yang berwenang. Bagi karyawan yang bekerja lembur tanpa perintah atau persetujuan dari pihak yang
berwenang, maka tidak akan mendapat upah lembur. 3
Kerja lembur dilakukan jika terdapat pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam jam kerja normal dan memerlukan
penyelesaian segera untuk kepentingan kelancaran produksi. c.
Pengupahan 1
Dasar Pengupahan Upah yang diberikan pada PT Kusumahadi Santosa telah
disesuaikan dengan standar kerja 7 jam sehari atau 40 jam dalam waktu seminggu sebesar Upah Minimum Regional UMR yang
berlaku. 2
Sistem Pengupahan Sistem yang diterapkan dalam pengupahan karyawan PT
Kusumahadi Santosa adalah menggunakan upah harian yang didasarkan pada perhitungan jumlah hari kerja dalam satu bulan
dan upah bulanan yang dibayarkan kepada staf setelah bekerja satu bulan dan dibayarkan setiap akhir bulan.
3 Kesejahteraan Karyawan
PT Kusumahadi Santosa menyediakan fasilitas dan jaminan untuk para karyawan, staf, dan pimpinan perusahaan, anatara lain:
a Perusahaan menyediakan poliklinik dan dokter di perusahaan.
b Karyawan beserta keluarga dapat berobat ke dokter perusahaan
secara gratis. c
Perusahaan memberikan servis makan gratis waktu jam istirahat.
d Perusahaan menyediakan koperasi karyawan.
e Perusahaan membantu biaya sakit, kelahiran dan pernikahan.
f Perusahaan memberikan pakaian seragam 2 stel setiap tahun
bagi karyawan.
B. Latar Belakang Masalah
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Keseluruhan kos yang dikeluarkan dalam proses produksi tersebut akan membentuk kos produksi.
Kos produksi barang merupakan jumlah rupiah atau kos yang melekat pada barang jadi yang diproduksi dalam satu periode dan
ditransfer ke gudang barang jadi. Kos produksi terdiri atas kos bahan baku, kos tenaga kerja, dan kos
overhead
pabrik.
Dalam perusahaan manufaktur ada dua metode pengumpulan kos produksi yang dapat digunakan, yaitu metode
process costing
dan metode
job order costing
. Metode
process costing
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang memiliki karakteristik serupa
bersifat homogen, sedangkan metode
job order costing
sesuai untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang memiliki spesifikasi
berbeda bersifat heterogen dan atas dasar pesanan. Dalam metode
process costing
, penentuan kos produksinya dilakukan setiap akhir periode dengan cara mengumpulkan semua kos
produksi pada periode tersebut, sedangkan kos produksi per unit dihitung dengan cara membagi total kos produksi dalam periode tersebut. Jika
menggunakan metode
job order costing
, kos produksinya ditentukan dengan cara mengumpulkan semua kos atas pesanan tertentu dan kos
produksi per unit dihitung dengan cara membagi total kos produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan. PT Kusumahadi Santosa adalah perusahaan manufaktur yang
mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah
grey
yang kemudian diolah menjadi kain corak atau biasanya dikenal dengan istilah kain
printing
. Proses produksi pada perusahaan ini melalui dua departemen produksi yaitu departemen
weaving
dan departemen
printing
. PT Kusumahadi Santosa menggunakan metode
job order costing
dalam penentuan kos produksinya karena proses produksinya berdasarkan atas
pesanan yang diterima. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memperkirakan kos produksi suatu produk ketika perusahaan menerima
permintaan atas pesanan produk tertentu. Ketepatan penentuan kos produksi menjadi hal yang penting bagi
perusahaan khususnya jika menggunakan metode
Job Order Costing
, karena ketepatan penentuan kos produksi mempengaruhi ketepatan pada
harga jual yang ditawarkan pada pemesan. Kos produksi yang tepat adalah kos produksi yang tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah. Kos
produksi yang terlalu rendah berakibat pada harga jual yang ditetapkan terlalu rendah dan pengaruhnya terhadap perusahaan adalah adanya risiko
mengalami kerugian karena harga jual yang ditetapkan pada pemesan tidak mampu menutup kos produksi yang telah dikeluarkan dan kesempatan
memperoleh laba menjadi hilang. Sebaliknya, jika kos produksi yang terlalu tinggi menyebabkan harga jual yang ditawarkan menjadi terlalu
tinggi, sehingga perusahaan mengalami risiko kerugian dalam hal persaingan dengan kompetitornya. Oleh karena itu, kos produksi harus
dihitung dan ditetapkan secara tepat sehingga harga jual yang ditawarkan kepada pemesan menjadi tepat pula. Kedua kemungkinan tersebut dapat
diatasi dengan penentuan kos produksi dan harga jual yang tepat. Selain itu, agar kos produksi dapat ditentukan dengan tepat maka pengumpulan
dan penghitungan elemen kos produksi yang meliputi kos bahan baku, kos tenaga kerja, kos
overhead
pabrik harus dilakukan dengan tepat pula.