Keterangan: a.
Pencatatan pada saat terjadinya transaksi pembelian secara tunai. b.
Pencatatan pada saat terjadinya transaksi pembelian secara kredit. c.
Pencatatan pada saat pembayaran gaji dan upah. d.
Pencatatan secara
perpetual
pada saat persediaan bahan baku dimasukkan ke dalam proses atas dasar kuitansi permintaan bahan
baku. e.
Pencatatan secara
perpetual
pada saat pemakaian tenaga kerja atas dasar kartu jam pekerjaan.
f. Pencatatan kos
overhead
pabrik yang dibebankan. g.
Pencatatan secara
perpetual
pada saat satu angkatan produksi selesai dan ditransfer ke gudang barang jadi.
h. Dicatat secara
perpetual
pada saat penjualan. i.
Pencatatan secara
perpetual
untuk setiap biaya yang dikeluarkan secara tunai.
j. Pencatatan
secara
perpetual
utang dagang
pada KOP
Sesungguhnya. k.
Pencatatan secara
perpetual
utang biaya
pada KOP
Sesungguhnya. l.
Pencatatan saat terjadinya selisih dari pembandingan dari KOP Dibebankan dengan KOP Sesungguhnya, kemudian selisih KOP
tersebut ditutup pada kos penjualan.
B. PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
1. Penghitungan Kos Produksi Barang Menurut PT Kusumahadi
Santosa
PT Kusumahadi Santosa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini
memproduksi barang berdasarkan pesanan dari pelanggan, sehingga pengumpulan kos produksinya menggunakan kos pesanan
job order costing
. Penentuan kos produksi dengan metode
job order costing
ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai dikerjakan. PT Kusumahadi
Santosa memiliki dua departemen produksi, yaitu departemen
weaving
dan departemen
printing
. Penelitian ini, terbatas pada satu departemen saja yaitu departemen
weaving,
karena kebijakan perusahaan yang memperbolehkan penelitian hanya pada departemen tersebut. Pada
penelitian ini penulis mengambil contoh pesanan kain
grey
84x8240x40 dengan lebar 1,3 m dan panjang 270.000 m. Kain
grey
yang telah selesai diproduksi ini tidak diproses lebih lanjut melalui departemen
printing
akan tetapi langsung diserahkan kepada konsumen yang memesan. Berikut ini adalah penghitungan kos produksi barang untuk pesanan kain
grey
84x8240x40 dengan lebar 1,3 m dan panjang 270.000 m. Penghitungan kos produksi yang dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa
meliputi:
a. Penghitungan Kos Bahan Baku
Penghitungan kos bahan baku yang dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa adalah dengan mengalikan jumlah bahan baku yang
digunakan dengan harga perolehan bahan baku. Adapun penghitungan kos bahan baku untuk pesanan kain
grey
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II.1 Kos Bahan Baku
PT Kusumahadi Santosa
No.Pesanan : C-101
Pemesan : PT X
Jenis Produk : Kain
Grey
84x8240x40 Sifat Pesanan
: Segera Tgl Pesan
: 2 Maret 2010 Jumlah
: 270.000 m Tgl Selesai
: 22 Maret 2010 Jumlah Harga Satuan
Kos Bahan Baku Kos Bahan Baku per m
Jenis ball
Rp Rp
Rpm a
b axb
Benang 40 210,01
5.000.000 1.050.050.000
3889 Total Kos Bahan
Baku 1.050.050.000
3889
Sumber : Data Sekunder Diolah
Angka 84x8240x40 pada kain
grey
memiliki arti bahwa setiap
inch
sisir terdapat 84 helai benang lusi 40
s
yang membujur dan setiap
inch pick
terdapat 82 helai benang pakan 40
s
yang melintang. PT Kusumahadi Santosa dalam pembelian bahan baku
benang menggunakan satuan
Ball
. Saat memproduksi pesanan, perusahaan membutuhkan benang 210,01
Ball
, sehingga 1
Ball
benang dapat menghasilkan kain sepanjang 1285,65306 meter 270.000210,01
Tabel II.1 menunjukkan bahwa jumlah kos bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi pesanan kain
grey
84x8240x40 dengan lebar 1,3 meter dan panjang 270.000 meter adalah Rp
1.050.050.000,00, yang artinya bahwa setiap meter pesanan kain
grey
84x8240x40 dengan lebar 1,3 meter dan panjang 270.000 meter memerlukan kos bahan baku sebesar Rp 3.889,00.
b. Penghitungan Kos Tenaga Kerja Langsung
Penghitungan kos tenaga kerja langsung yang dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa yaitu berdasarkan kos tenaga kerja
sesungguhnya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dengan proses produksi yang terdiri dari:
1 Tenaga kerja pada bagian
warping
2 Tenaga kerja pengkanjian
3 Tenaga kerja cucuk
4 Tenaga kerja palet
5 Tenaga kerja tenun:
a Operator RRT
b Operator Picanol
c Operator Toyoda
6
Inspecting
7 Pengawas Monitor
8 Pengawas Umum
Penghitungan kos tenaga kerja langsung tersebut diperoleh dengan mengalikan jumlah tenaga kerja langsung dengan hari kerja serta
upah tarif yang ditetapkan. Adapun penghitungan kos tenaga kerja langsung yang penulis sajikan dalam tabel berikut.
Tabel II.2 Kos Tenaga Kerja Langsung
PT Kusumahadi Santosa
No.Pesanan : C-101
Pemesan : PT X
Jenis Produk : Kain
Grey
84x8240x40 Sifat Pesanan
: Segera Tgl Pesan
: 2 Maret 2010 Jumlah
: 270.000 m Tgl Selesai
: 22 Maret 2010 Jumlah
Upah per Jumlah KTKL
KTKL per Karyawan
hari Hari
Rp meter
orang Rp
Kerja axbxc
Rp Bagian
a b
c
Warping
15 28.000
15 6.300.000
23 Pengkanjian
12 28.000
15 5.040.000
19 Cucuk
31 28.000
15 13.020.000
48 Palet
81 28.000
15 34.020.000
126 Tenun:
Operator RRT 54
28.000 15
22.680.000 84
Operator Picanol 36
28.000 15
15.120.000 56
Operator Toyoda 92
28.000 15
38.640.000 143
Inspecting
21 28.000
15 8.820.000
33 Pengawas Monitor
10 28.000
15 4.200.000
16 Pengawas Umum
2 28.000
15 840.000
3 Total KTKL
354 148.680.000
551
Sumber : Data Sekunder Diolah