Kos
overhead
pabrik merupakan jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam memproduksi barang. Yang
dimasukkan dalam kategori ini biasanya adalah barang dan jasa secara fisik tidak mudah ditentukan kelekatannya terhadap produk.
Barang dan jasa yang masuk sebagai komponen
overhead
pabrik antara lain adalah:
1 Tenaga kerja tidak langsung
2 Depresiasi bangunan
3 Depresiasi mesin dan perlengkapannya
4 Bahan habis pakai pabrik
factory supplies
5 Listrik dan air yang digunakan dalam pabrik
6 Asuransi untuk fasilitas pabrik
7 Bahan Penolong
4. Metode Pengumpulan Kos Produksi Barang
Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, metode pengumpulan kos produksi barang dibagi
menjadi dua Mulyadi, 2009: 17, yaitu: a.
Metode kos pesanan
job order cost
Dalam metode ini kos-kos produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk
memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total kos produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.
b. Metode kos proses
process cost method
Dalam metode ini kos-kos produksi dukimpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam
periode tersebut dihitung dengan cara membagi total kos produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
dalam periode bersangkutan.
5. Metode Penentuan Kos Produksi Barang
Metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur kos ke dalam kos produksi. Terdapat dua metode penentuan
kos produksi barang Mulyadi, 2009: 17-18 yaitu: a.
Full Costing
Full costing
merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur kos produksi ke dalam kos produksi,
yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung dan kos
overhead
pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut metode
full costing
terdiri dari unsur kos prduksi berikut.
Kos bahan baku Rp xx
Kos tenaga kerja Rp xx
Kos
overhead
pabrik varaibel Rp xx
Kos
overhead
pabrik tetap Rp xx
Kos produksi Rp xx
b.
Variable Costing Variable costing
merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan kos produksi yang berperilaku variabel ke
dalam kos produksi, yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung dan kos
overhead
pabrik variabel. Kos produksi menurut metode
variable costing
terdiri dari unsur kos produksi berikut.
Kos bahan baku Rp xx
Kos tenaga kerja Rp xx
Kos
overhead
pabrik variabel Rp xx
Kos produksi Rp xx
6. Karakteristik Metode
Job Order Costing
Metode pengumpulan kos produksi dengan metode
job order costing
memiliki karakteristik sebagai berikut Suwardjono, 2003: 331. a.
Perusahaan memproduksi berbagai macam produk atas dasar order melalui satu departemen produksi.
b. Perusahaan menggunakan metode
perpetual
untuk merunut aliran kos produksi beserta dokumen pendukungnya.
c. Kos diakumulasi untuk tiap pekerjaan secara individual.
d. Manajemen berkepentingan untuk memperoleh informasi tentang
status tiap pekerjaan setiap saat memerlukannya. e.
Manajemen juga membutuhkan laporan kos produksi secara keseluruhan dan perodik untuk kepentingan internal atas dasar kos
normal dan eksternal atas dasar kos aktual.
f. Penjurnalan transaksi produksi ke buku besar umum akun barang
dalam proses dilakukan secara periodik atas dasar rekapitulasi bukti transaksi bon permintaan barang dan kartu jam pekerjaan.
g. Digunakan akun antara tenaga kerja langsung.