Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pesanan yang diterima. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memperkirakan kos produksi suatu produk ketika perusahaan menerima permintaan atas pesanan produk tertentu. Ketepatan penentuan kos produksi menjadi hal yang penting bagi perusahaan khususnya jika menggunakan metode Job Order Costing , karena ketepatan penentuan kos produksi mempengaruhi ketepatan pada harga jual yang ditawarkan pada pemesan. Kos produksi yang tepat adalah kos produksi yang tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah. Kos produksi yang terlalu rendah berakibat pada harga jual yang ditetapkan terlalu rendah dan pengaruhnya terhadap perusahaan adalah adanya risiko mengalami kerugian karena harga jual yang ditetapkan pada pemesan tidak mampu menutup kos produksi yang telah dikeluarkan dan kesempatan memperoleh laba menjadi hilang. Sebaliknya, jika kos produksi yang terlalu tinggi menyebabkan harga jual yang ditawarkan menjadi terlalu tinggi, sehingga perusahaan mengalami risiko kerugian dalam hal persaingan dengan kompetitornya. Oleh karena itu, kos produksi harus dihitung dan ditetapkan secara tepat sehingga harga jual yang ditawarkan kepada pemesan menjadi tepat pula. Kedua kemungkinan tersebut dapat diatasi dengan penentuan kos produksi dan harga jual yang tepat. Selain itu, agar kos produksi dapat ditentukan dengan tepat maka pengumpulan dan penghitungan elemen kos produksi yang meliputi kos bahan baku, kos tenaga kerja, kos overhead pabrik harus dilakukan dengan tepat pula. Atas dasar hal tersebut maka penulis tertarik untuk menjadikan masalah tersebut sebagai fokus penelitian dengan judul “EVALUASI KETEPATAN PENENTUAN KOS PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA”.

C. Perumusan Masalah

Latar belakang masalah di atas, mendasari perumusan masalah dalam penelitian yang dapat dinyatakan seperti berikut ini. 1. Apakah pengumpulan dan penghitungan kos produksi yang meliputi kos bahan baku, kos tenaga kerja dan kos overhead pabrik pada PT Kusumahadi Santosa telah dilakukan dengan tepat? 2. Apakah kos produksi untuk produk kain grey yang dihasilkan pada PT Kusumahadi Santosa telah dihitung dan ditetapkan secara tepat?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini. 1. Mengetahui pengumpulan dan penghitungan kos produksi yang meliputi kos bahan baku, kos tenaga kerja dan kos overhead pabrik pada PT Kusumahadi Santosa. 2. Mengetahui kos produksi untuk produk yang dihasilkan pada PT Kusumahadi Santosa telah dihitung dan ditetapkan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai hubungan antara teori perhitungan kos produksi dengan metode job order costing dalam penerapannya di dunia nyata. b. Mengetahui secara langsung penerapan metode job order costing dalam menentukan kos produksi kain grey pada PT. Kusumahadi Santosa. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan besarnya kos overhead pabrik yang dimasukkan ke kos produksi barang sehingga tingkat kos produksi barang dan harga jual lebih akurat. 3. Bagi Pembaca a. Untuk menambah wawasan mengenai penerapan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produksi pada PT. Kusumahadi Santosa. b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dan acuan didalam melakukan penelitian berikutnya.

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kos dan Akuntansi Kos

Istilah kos cost berarti suatu jumlah rupiah yang diproses diukur dan dicatat, dipecah, digabungkan dengan kos yang lain, dialokasi, diringkas, dan sebagainya yang akhirnya akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan Suwardjono, 2003: 15. Kos dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu, sedangkan kos dalam arti sempit adalah perngorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva Mulyadi, 2009: 8-9. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa kos merupakan sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu kos biasanya diukur dengan jumlah uang yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Akuntansi kos adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi kos