Deskripsi Variabel Kajian Faktor Penyebab Penderita Hipertensi Dengan Menggunakan Analysis Faktor Di Kota Madya Medan (Studi Kasus : RSUP H. Adam Malik Medan)

mungkin banyaknya variabel dengan muatan tinggi high loading pada satu faktor. Supranto,2010

2.6.10 Residuals

Residuals merupakan perbedaan antara korelasi yang terobservasi berdasarkan input correlation matriks dan korelasi hasil reproduksi yang diperkirakan dari matriks faktor. Dengan kriteria nilai residual lebih besar dari 0,05 menyatakan ketetapan model analisis faktor tidak tepat dan sebaliknya.Supranto,2010

2.7 Deskripsi Variabel

2.7.1 Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding – dinding arteri darah tersebut di pompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah merupakan gaya yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah. Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait dan denyut jantung.Kaplan, 1998, dalam Sugiharto,2007 Pada pengukuran tekanan darah di kenal dua istilah, yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik.Tekanan darah sistolik angka yang di atas menunjukkan besarnya tekanan di arteri – arteri pembuluh nadi ketika otot jantung yang berkontraksi dan memompa darah ke dalamnya.Tekanan darah diastolik angka yang di bawah menunjukkan besarnya tekanan di arteri – arteriketika otot jantung relaks setelah berkontraksi. AS, 2010

2.7.2 Definisi Hipertensi Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri pembuluh nadi.Hipertensi juga disebut dengan tekanan darah tinggi, dimana tekanan tersebut dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah 16 Universitas Sumatera Utara sehingga hipertensi ini berkaitan dengan tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Gunawan, 2001, dalam Sugiharto,2007 Ketika jantung memompa darah melewati arteri, darah menekan dinding pembuluh darah.Mereka yang menderita hipertensi mempunyai tinggi tekanan darah yang tidak normal.Penyempitan pembuluh nadi aterosklerosis merupakan gejala awal yang umum terjadi pada hipertensi.Karena arteri-arteri terhalang lempengan kolesterol dalam aterosklerosis, sirkulasi darah melewati pembuluh darah menjadi sulit.Ketika arteri-arteri mengeras dan mengerut dalam aterosklerosis, darah memaksa melewati jalam yang sempit itu, sebagai hasilnya tekanan darah menjadi tinggi. Wirakusumah, 2002, dalam Sugiharto,2007 Tingginya tekanan sistolikberhubungan dengan besarnya curah jantung sedangkan tingginya tekanan diastolik berhubungan dengan besarnya resistensi perifer atau hambatan pembuluh perifer dapat meningkatkan tekanan darah Prodjosudjadi, W, 2000 dalam Rasmaliah,2005

2.7.3 Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah

Berikut ini adalah klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa berdasarkan JNC- VII The Joint National Committee On Prevention, Detection Evaluation, and Treatment Of High Blood Pressure JNC 7 ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 klasifikasi Tekanan Darah Klasifikasi Hipertensi TDSmmHg TDDmmHg Normal 120 80 Pre-hipertensi 120 – 139 80 – 89 Hipertensi derajat 1 140 – 159 90 – 99 Hipertensi derajat 2 160 100 TDS, Tekanan Darah Sistolik TDD, Tekanan darah Diastolik Sumber : Sarasaty,2011 17 Universitas Sumatera Utara

2.7.4 Definisi Variabel Penelitian

1. Usia Pertambahan umur seseorang mengakibatkan pengaturan metabolisme zat kapur kalsium mengalami pengendapan di dinding pembuluh darah arteriosclerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu sehingga banyak kalsium yang beredar bersama darah.Banyaknya kalsium dalam darah hypercalcidemia menyebabkan darah menjadi padat, sehingga tekanan darah menjadi meningkat. AS, 2010 2. Jenis Kelamin Gender Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya hipertensi di mana pria lebih banyak dibandingkan wanita. Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibanding wanita. Wanita terlindung dari penyakit cardiovascular sebelum menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen hormon seks wanita yang yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein HDL. Kadar kolestrol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses terosklerosis. Namun pada masa premenopause wanita mulai kehilangan hormon astogen sehingga prevalensi hipertensi pada wanita menjadi lebih tinggi. kumar, et al.,2005, dalam Syukraini,2009 3. Genetikaketurunan Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga tersebut mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potassium terhadap sodium. Individu dengan orang tua yang hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Rohaendi, 2008, dalam Syukrainin,2009 Universitas Sumatera Utara 4. Obesitas Makan yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.Obesitas adalah meningkatnya massa tubuh karena jaringan lemak yang berlebihan sehingga meningkatkan kebutuhan metabolik dan konsumsi oksigen secara menyeluruh, akibatnya curah jantung bertambah. Rasmaliah,2005 Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. hal ini dikarenakan penyempitan dan penimbunan lemak disepanjang pembuluh darah. Penyempitan dan penyumbatan lemak ini memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan tubuh.Ini berarti volume darah yang beredar melaluipembuluh darah menjadi meningkat sehingga memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri, yang akan menimbulkan terjadinya kenaikan tekanan darah.AS, 2010 Untuk mengetahui seseorang mengalami obesitas atau tidak dapat dilakukan dengan cara mengukur berat badan dengan tinggi badan yang dsebut dengan Indeks Massa Tubuh IMT dengan klasifikasi IMT pada tabel 2.2. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut: AS,2010 Dengan : IMT = Indeks Massa Tubuh BB= Berat badan kg TB = Tinggi Badan m Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Klasifikasi IMT Indeks Massa Tubuh Klasifikasi IMT kgm Kurus I 17 Kurus II 17 – 18,5 Normal 18,5 – 25 Obesitas I 25 – 27 Obesitas II 27 Sumber : Dit. Gizi RI, Jakarta 1994 5. Stres Stres dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatik yang mengatur fungsi saraf dan hormon, sehingga dapat meningkatkan denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan retensi air dan garam.Di samping itu juga stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan menaik.AS, 2010Penentuan tingkat stres dapat dikelompokkan menggunakan kriteria HARS Hamilton Anxiety Rating Scale 6. Meminum Alkohol Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Apabila saraf simpatis akan mengalami gangguan, maka pegaturan tekanan darah akan mengalami gangguan pula. Pada seseorang yang sering mimum minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah dan cenderung meningkat tinggi. Alkohol juga bisa meninngkatkan keasaman darah.Darah menjadi lebih kental.Kekentalan darah ini memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, agar darah dapat sampai ke jaringan yang membutuhkan dengan cukup.Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan darah. AS, 2010 Universitas Sumatera Utara 7. Merokok Rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan juga menyebabkan pengapuran sehinggga volume plasma sarah berkurang karena tercemar nikotin, akibatnya viskositas tingkat kekentalan suatu zat cair darah meningkat sehingga timbul hipertensi. Dekker, E, 1996 dalam Rasmaliah,2005 Selain itu juga, nikotin dan karbonmonoksida yang diisap melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. Nurkhalida,2003, dalam Sugiharto,2007 8. Komplikasi Penyakit Lain Pada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu apabila tekanan darah 130 mmHg atau kenaikan tekanan darah yang mendadak tinggi.Komplikasi dapat berupa terganggunya fungsi atau kerusakan berbagai organ tubuh, ini disebut istilah target hipertensi yaitu kerusakan pada otak, jantung, ginjal, dan mata.Komplikasi yang sering timbul adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung yang ditandai dengan sesak nafas dan pembengkakan pada tungkai.Selain itu kerusakan pembuluh darah otak dan gagal ginjal. Rasmaliah,2005 9. Konsumsi Kafein Kafein merupakan senyawa kimia dalam daun, biji, dan buah-buahan lebih dari 63 spesies tanaman, tetapi paling sering berasal dari kopi dan kakao, kacang cola, dan daun teh. Tapi kopi bukanlah satu-satunya sumber kafein, cola mengandung 45 mg, teh hijau memiliki 30 mg, satu ons coklat memiliki 20 mg, dan bahkan Anacin mengandung 65 mg untuk dua tablet.Rubin A.L.,2007 Kafein dapat memacu kerja jantung dalam memompa darah.Peningkatan tekanan dari jantung ini juga diteruskan pada arteri, Universitas Sumatera Utara sehingga tekanan darah menjadi meningkat.Selain itu, kafein mempunyai sifat antagonis endogenus adenosin, sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi dan peningkatan resistensi pembuluh darah tepi. Namun dosis yang digunakan dapat mempengaruhi efek peningkatan tekanan darah.AS, 2010

2.8 Uji Pengolahan Data