Pengolahan Data Analisis Data

3.9 Pengolahan Data

Tahap pengolahan data meliputi: a. Cleaning Data yang telah dikumpulkan dilakukan cleaning data yang berartisebelum data dilakukan pengolahan, terlebih dahulu dilakukanpengecekan agar tidak terdapat data yang tidak perlu. b. Editing Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untukmengecek kelengkapan data, kesinambungan data dankeseragaman data. c. Coding Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor. d. Entry Data Memasukkan data ke program komputer untuk proses analsis data.

3.10 Analisis Data

Pengukuran variabel pada analisis faktor berdasarkan skala interval atau rasio, namun dalam penelitian ini skala berukuran nominal dan ordinal sehingga penskalaan diubah ke dalam bentuk interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI.

3.10.1 Uji Pengolahan Data

Sebelum melakukan analisis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian pada data yang diperoleh agar kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tidak keliru atau tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Karena pada dasarnya penelitian merupakan proses untuk melakukan pengukuran. Adapun alat ukur yang digunakan untuk pengujian terhadap data yaitu uji validitas dan reliabilitas. Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Langkah – langkah Analisis Faktor

a. Membentuk matriks korelasi Matriks korelasi merupakan matrik yang memuat koefisien korelasi dari semua pasangan variabel dalam penelitian ini. b. Perhitungan selanjutnya meneliti ketepatan anlisis faktor yaitu dengan melihat uji Kaiser Mayer Olkin KMO dan uji bartlett’s test of shphericity c. Hasil pengolahan berikutnya adalah Measure of Sampling Adequacy MSA yang menyatakan kecukupan sampel. d. Langkah selanjutnya adalah ekstraksi faktor. Pada penelitian ini metode ekstraksi menggunakan Principal Component Analysis. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel – variabel tersebut dapat direduksi menjadi satu atau lebih faktor dengan memperhatikan nilai varian data asli. e. Penentuan banyaknya faktor dilakukan untuk mencari variabel baru yang disebut faktor yang saling tidak berkorelasi, bebas satu sama lainnya, lebih sedikit jumlahnya daripada variabel aslinya. Penentuan faktor dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu 1 Penentuan berdasarkan eigen value dan 2 Penentuan Berdasarkan Scree Plot f. Setelah faktor terbentuk maka pada tahap selanjutnya, menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk dari matriks korelasi yang dibakukan. Koefisien matriks korelasi disebut factor loading g. Apabila ada beberapa variabel yang berkorelasi dengan lebih dari satu faktor, atau sebaliknya faktor yang berkorelasi dengan banyak variabel maka dilakukan rotasi terhadap variabel – variabel tersebut. Proses rotasi terhadap faktor pada penelitian ini menggunakan metode varimax rotationkarena bertujuan untuk mengekstraksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor. Selain itu metode ini menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan. Metode rotasi orthogonal varimax, melakukan iterasi untuk menghitung nilai communality dengan mencari nilai maksimum. 33 Universitas Sumatera Utara h. Setelah faktor dapat berkorelasi dengan variabelnya maka langkah selanjutnya dengan menjelaskan variabel – variabel dalam faktor yang telah terbentuk. i. Membuat model fitdengan melihat nilai residual. Kriteria residual dengan nilai lebih besar dari 0,05 residual 0,05, berarti model tepat digunakan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Input Data Asli Penelitian