Isolasi Jamur Patogen dari Tanaman Semangka Karakterisasi Bakteri dan Identifikasi Jamur Endofit Hasil Isolasi Tanaman Uji Antagonisme Isolat Bakteri Endofit Terhadap

3-5 cm dengan air mengalir selama 20 menit. Bagian permukaan akar, batang, dan daun tanaman disterilisasi dengan merendamnya secara berturut-turut dalam larutan etanol 75 selama 2 menit, larutan natrium hipoklorit 5,3 selama 5 menit, dan etanol 75 selama 30 detik. Bahan tanaman dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali dan dikeringkan dengan kertas saring steril. Kedua ujung akar tanaman dibuang 1 cm. Setiap bahan tanaman dipotong menjadi 4 bagian dan diletakkan pada permukaan media NA yang telah dicampurkan dengan antibiotik ketokonazol 0,3 gram100 ml dengan posisi bekas potongan ke arah media. Kultur diinkubasi pada suhu ambien selama 1 hari. Koloni yang muncul dari bagian akar tanaman sebelah dalam disubkulturkan ke media NA yang baru sampai didapat biakan murni.

3.4 Isolasi Jamur Patogen dari Tanaman Semangka

Isolasi jamur patogen menggunakan metode sterilisasi permukaan. Bahan tanaman yang terserang penyakit dipotong menjadi 4 bagian. Bagian tanaman tersebut diletakkan pada permukaan media PDA yang telah dicampurkan dengan antibiotik kloramfenikol 0,3 gram100 ml dengan posisi bekas potongan ke arah media. Kultur diinkubasi pada suhu ambien selama 2 hari. Koloni yang muncul dari bagian akar tanaman sebelah dalam disubkulturkan ke media PDA yang baru sampai didapat biakan murni.

3.5 Karakterisasi Bakteri dan Identifikasi Jamur Endofit Hasil Isolasi Tanaman

Karakterisasi bakteri dilakukan berdasarkan ciri-ciri dan karakter morfologis, secara makroskopis visual maupun mikroskopis. Karakterisasi dan identifikasi secara visual berdasarkan bentuk, tepi, elevasi dan warna koloni. Isolat-isolat yang diperoleh dilakukan karakterisasi sifat morfologi mencakup pewarnaan Gram, bentuk sel, tepi, elevasi dan warna koloni. Pengamatan sifat biokimia mencakup uji sitrat SCA, uji katabolisme gula TSIA, uji hidrolisis pati, uji motilitas SIM, uji gelatin nutrien gelatin, dan uji katalase larutan H 2 O 2 3 Lay, 1994. Identifikasi jamur dilakukan dengan mengamati warna dan bentuk koloni, warna dan bentuk konidia dengan buku identifikasi jamur Alexopoulus Mims 1979. Universitas Sumatera Utara

3.6 Uji Antagonisme Isolat Bakteri Endofit Terhadap

Colletotrichum sp. Uji antagonisme in vitro dalam cawan Petri menggunakan metode difusi cakram. Pertama-tama biakan jamur ditumbuhkan di tengah media PDA + 3 ekstrak khamir dengan jarak 3,5 cm dari tempat inokulum bakteri, diinkubasi selama 48 jam. Suspensi isolat bakteri endofit diambil secukupnya dengan menggunakan ose bengkok, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml larutan NaCl. Suspensi dituang ke dalam cuvet tabung spektrofotometer kemudian diukur absorbansinya untuk mendapatkan OD 600 ≈ 0,5 ≈ 10 8 CFUml pada spektrofotometer. Setelah itu suspensi bakteri endofit tersebut diinokulasikan pada sisi berdampingan dengan jamur dengan diameter 0,6 cm dari bagian tepi media PDA + 3 ekstrak khamir dengan cara merendam kertas cakram dan diletakkan di atas media Gambar 3.6.1. Aktivitas penghambatan ditentukan berdasarkan zona hambat yang terbentuk di sekitar koloni. Pengamatan dimulai dari hari ke-2 sampai hari ke-7, dengan rumus uji antagonis sebagai berikut: Zona Hambat mm = Y- X 2 A B C Gambar 3.6.1 Skema penempatan jamur patogen dengan isolat bakteri endofit dengan metode difusi cakram. A. koloni jamur patogen; B. koloni bakteri endofit; C. Titik tengah pertumbuhan jamur patogen; X. Diameter koloni jamur patogen yang terhambat pertumbuhannya; Y. Diameter koloni jamur patogen normal

3.7 Pengamatan Struktur Hifa Abnormal

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Mentimun

0 78 54

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun

1 51 54

Uji Efektifitas Chitosan Untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Upas (Upasia salmonicolor (B. et Br.) Tjokr.,) Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

5 58 60

Isolasi Dan Uji Kemampuan Antifungal Fungi Endofit Dari Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Fungi Perusak Makanan

5 91 51

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon Iaa (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

3 51 43

Isolasi Dan Uji Kemampuan Antifungal Bakteri Endofit Dari Andaliman (Zanthozylum Acanthopodium dc.) Terhadap Fungi Perusak Makanan

4 74 42

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.)

3 56 50

Kata Kunci: Antraknosa, cabe, Colletotrichum sp, minyak camplong PENDAHULUAN - UJI AKTIVITAS MINYAK CAMPLONG (Callophyllum inophyllum) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum sp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABE

0 0 5

Penapisan dan potensi bakteri endofit asal tanaman Arecaceae sebagai agens pengendali hayati cendawan Pestalotiopsis sp. penyebab penyakit bercak daun pada kelapa kopyor (Cocos nucifera)

0 0 10

Antagonisme beberapa bakteri endofit Arecaceae terhadap Curvularia sp. patogen penyebab bercak daun yang diisolasi dari tanaman kelapa kopyor

0 0 9