1.2 Permasalahan
Fungisida kimia banyak digunakan petani untuk mengendalikan cendawan patogen pada famili Cucurbitaceae khususnya pada tanaman timun dan semangka.
Penggunaan fungisida kimia memiliki dampak buruk terhadap lingkungan maupun konsumen, sehingga perlu dikembangkan alternatif dengan menggunakan teknik
pengendalian hayati yaitu bakteri endofit yang berada di dalam jaringan tanaman. Wei et al. 1991 melaporkan bahwa Pseudomonas fluorescens strain 68-4 yang
diaplikasikan pada benih mentimun mampu mengkolonisasi bagian dalam jaringan tanaman dan memicu perlindungan sistemik terhadap penyakit antraknosa oleh
jamur Colletotrichum sp. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis dan kemampuan isolat bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman
dalam menghambat beberapa jamur patogen lainnya.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman semangka dalam menghambat jamur Colletotrichum sp.
penyebab bercak daun pada tanaman semangka Citrullus vulgaris L..
1.4 Hipotesis
Bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman semangka Citrullus vulgaris L., mampu menghambat jamur patogen Colletotrichum sp. penyebab penyakit
bercak daun.
1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi bagi pelaku kegiatan budidaya pertanian semangka untuk mencegah penyakit oleh infeksi jamur patogen yang diharapkan dapat
diaplikasikan dalam kegiatan budidaya pertanian.
BAB 2
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bakteri Endofit dan Peranannya
Hampir semua tanaman vaskular memiliki endofit. Endofit merupakan mikroorganisme yang berasosiasi dengan jaringan tanaman. Tipe asosiasi biologis
antara mikroorganisme endofit dengan tanaman inang bervariasi dari netral, komensalisme, simbiosis, atau dapat juga bersifat patogenik Strobel, 2003.
Endofit awalnya berasal dari lingkungan eksternal dan masuk ke dalam tanaman melalui akar tanaman, stomata, lentisel, luka seperti adanya trichoma yang rusak,
melalui akar lateral dan akar yang berkecambah Carrol, 1988; Clay, 1998; Kaga, 2009.
Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder yang diduga
sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik genetic recombination dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit Tan Zou, 2001. Endofit berada
pada jaringan yang sehat, biji, akar, batang dan daun. Tanaman mendapatkan manfaat dengan kehadiran bakteri endofit ini seperti memacu pertumbuhan
tanaman, dan meningkatkan resistensi tanaman dari berbagai macam patogen dengan memproduksi antibiotik dan metabolit sekunder Bandara et al., 2006.
Endofit juga berperan meningkatkan hormon pertumbuhan seperti auksin Indol Acetic Acid Thakuria et al., 2004, dan sitokinin Khalid et al., 2004.
Keberadaan mikroorganisme endofit dalam jaringan tanaman sehat telah banyak dilaporkan terdapat dalam berbagai spesies tanaman maupun bagian
tanaman yang berbeda dan pada umur yang berbeda. Mikroorganisme endofit telah ditemukan pada tanaman hortikultura antara lain pada batang tanaman buncis dan
tebu Aini Abadi, 2004, batang tanaman kacang kapri, tomat dan umbi kentang White Cole, 1985.
Banyak endofit mampu menghasilkan senyawa bioaktif untuk menghambat pertumbuhan organisme lain. Pada beberapa kasus, mereka mampu mensintesis
senyawa alami yang diproduksi oleh tanaman sebagai alat pertahanan. Chandrashekhara et al., 2007 menyatakan bahwa bakteri endofit dari beberapa
Universitas Sumatera Utara
genera seperti Pseudomonas, Bacillus dan Azospirillum, dilaporkan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, menguraikan dinding sel patogen, dan
menghambat pertumbuhan patogen dengan menghasilkan senyawa antimikroba seperti siderophores.
Antibiotik Cryptocandin dihasilkan oleh mikroba endofit Cryptosporiopsis quercina yang berhasil diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum wilfordii,
berkhasiat sebagai antijamur yang patogen terhadap manusia yaitu Candida albicans dan Trichopyton spp. Talib, 2009; Radji, 2005. Berbagai jenis endofit
telah berhasil diisolasi dari tanaman inangnya, dan telah berhasil dibiakkan dalam media tumbuh yang sesuai. Demikian pula metabolit sekunder yang diproduksi oleh
mikroba endofit tersebut telah berhasil diisolasi dan dimurnikan serta telah dielusidasi struktur molekulnya Talib, 2009
Metabolit sekunder yang dihasilkan akan lebih aktif dan spesifik jika diisolasi dari mikroba yang hidup pada biotop yang spesifik. Mikroba endofit
terutama yang hidup di lingkungan yang spesifik atau bahkan di lingkungan yang tidak umum sering digunakan sebagai sumber penemuan senyawa bioaktif baru.
Beberapa tumbuhan dapat menurunkan senyawa bioaktif yang dikandungnya kepada mikroba endofit yang tumbuh dalam jaringannya, sehingga mikroba endofit
tersebut dapat menghasilkan senyawa yang sama dengan inangnya. Sebagai contoh adalah senyawa taxol, sebagai senyawa antikanker yang dihasilkan oleh tumbuhan
Taxus brevifolia. Pada tahun 1993, senyawa ini ternyata dapat diisolasi dari Taxomyces andreanae, fungi endofit yang tumbuh pada tumbuhan T. brevifolia
Strobel, 2003. Mikroba endofit dapat ditemukan hampir di semua tumbuhan di muka bumi
ini, dan merupakan mikroba yang tumbuh di dalam jaringan tumbuhan. Mikroba endofit dapat diisolasi dari akar, batang dan daun suatu tumbuhan. Bakteri dan fungi
adalah jenis mikroba yang umum ditemukan sebagai mikroba endofit, akan tetapi yang banyak diisolasi adalah golongan fungi. Hubungan antara mikroba endofit dan
inangnya dapat berbentuk simbiosis mutualisma sampai hubungan yang patogenik Strobel, 2003.
2.2 Jamur Patogen pada Semangka