Produksi per Hektar ton Jumlah Anakan per Sampel batang

11. Produksi per Sampel g

Produksi tanaman dihitung dengan menimbang bobot kering, dari masing – masing sample yang ada di setiap plot dengan kadar air 14 setelah pemanenan pada masing-masing plot.

12. Produksi per Petak Ubin g

Produksi tanaman dihitung dengan menimbang keseluruhan dari hasil gabah kering berisi dengan kadar air 14 setelah pemanenan pada masing-masing petak ubin. Jumlah tanaman per petak ubin 64 tanaman.

13. Produksi per Hektar ton

Produksi tanaman dengan mengkonversikan seluruh hasil gabah berisi dari produksi per petak ubin g ke satuan ton hektar dengan kadar air 14. Kemudian dikurangi dengan luas lahan yang tidak terpakai sebanyak 40 dari total luas lahan. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pemberian soil conditioner pembenah tanah berpengaruh nyata terhadap parameter bobot kering tajuk g, luas daun bendera cm², jumlah malai per sampel tangkai, produksi per petak ubin g, bobot seribu butir g dan produksi per hektar ton. Tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman cm, jumlah anakan per sampel batang, bobot kering akar g, jumlah gabah berisi per sampel butir, persentase gabah berisi , indeks panen, dan produksi per sampel g. 1. Tinggi Tanaman cm Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman pada 4, 6, 8 minggu setelah tanam MST dapat dilihat dari Lampiran 5-10. Rataan tinggi tanaman cm pada 4, 6, 8 MST dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman 4, 6, dan 8 MST pada pemberian soil conditioner Perlakuan Tinggi Tanaman 4 MST 6 MST 8 MST T1 47.69 64.47 79.47 T2 48.15 61.33 73.19 T3 47.96 63.46 75.58 T4 48.39 64.36 74.70 T5 48.65 55.60 71.87 T6 48.31 61.61 74.99 T7 46.45 59.64 72.43 Dari Tabel 2 diketahui bahwa parameter tinggi tanaman cm 4 MST rataan tertinggi terdapat pada perlakuan T5 48,65, dan terendah pada T7 46,45. Universitas Sumatera Utara Pada parameter tinggi tanaman cm 6 MST rataan tertinggi terdapat pada T1 64,47 dan terendah pada T5 55,60. Pada parameter tinggi tanaman cm 8 MST rataan tertinggi pada T1 79,47 dan terendah adalah T5 71,87.

2. Jumlah Anakan per Sampel batang

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari jumlah anakan pada 4, 6, dan 8 Minggu Setelah Tanam MST dapat dilihat dari Lampiran 11-16. Rataan jumlah anakan batang pada 4, 6, dan 8 MST dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rataan Jumlah Anakan 4, 6, 8 MST batang pada pemberian soil conditioner Perlakuan Jumlah Anakan 4 MST 6 MST 8 MST T1 10.43 15.68 21.33 T2 10.30 13.65 16.55 T3 10.63 16.10 19.20 T4 12.45 15.60 19.25 T5 12.13 15.18 15.90 T6 11.15 16.48 18.25 T7 8.75 13.28 16.78 Dari Tabel 3 diketahui bahwa rataan jumlah anakan batang 4 MST tertinggi terdapat pada perlakuan T4 12,45 dan terendah pada T7 8,75. Pada rataan jumlah anakan batang 6 MST tertinggi terdapat pada perlakuan T6 16,48 dan terendah pada T7 13,28. Pada rataan jumlah anakan batang 8 MST tertinggi terdapat pada perlakuan T1 21,33 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T5 15,90.

3. Bobot Kering Tajuk g