Aspek-aspek fingerspelling Ejaan Jari Fungsi Fingerspelling bagi Tunarungu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a Tangan kanan, tangan kiri, atau kedua tangan. b Telapak tangan dengan jari membuka, menggenggam, atau sebagian jari mencuat. c Posisi jari tangan membentuk huruf A, B, C atau huruf lain. d Jari-jari tangan merapat atau merenggang. e Posisi jari tangan membentuk angka 1, 2, 3 atau angka lain. 2 Posisi, yaitu kedudukan tangan atau kedua tangan terhadap pengisyarat pada waktu berisyarat, antara lain: a Tangan kanan atau kiri tegak, condong, mendatar, mengarah ke kanan, ke kiri, ke depan atau menyerong. b Telapak kanan atau kiri telentang, telungkup menghadap ke kanan, ke kiri, ke depan atau ke pengisyarat. c Kedua tangan berdampingan, berjajar, bersilang, atau bersusun. 3 Tempat, yaitu bagian badan yang menjadi tempat awal isyarat dibentuk atau arah akhir isyarat, antara lain: a Kepala dengan semua bagiannya, seperti pelipis, dahi, dan dagu. b Leher. c Dada kanan, kiri, tengah. d Tangan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 Arah, yaitu gerak penampil ketika isyarat di buat, antara lain: a Menjauhi atau mendekati isyarat. b Ke samping kiri, ke kanan, atau bolak balik. c Lurus, melengkung. 5 Frekuensi, yaitu jumlah gerak yang dilakukan pada waktu isyarat di bentuk. Ada isyarat yang frekuensinya hanya sekali, ada yang dua kali atau lebih, atau ada juga gerakan kecil yang diulang- ulang.

b. Komponen Penunjang

1 Mimik muka, memberikan makna tambahantekanan terhadap pesan syarat yang disampaikan. Pada umumnya melambangkan kesungguhan atau intensitas pesan yang disampaikan, misalnya pada waktu mengisyaratkan rasa senang, sedih atau ceria. 2 Gerak tubuh misalnya bahu, memberikan kesan tambahan atau pesan, misalnya isyarat tidak tahu, ditambah naiknya kedua bahu diartikan benar-benar tidak tahu atau tidak tahu sedikitpun. 3 Kecepatan gerak berfungsi sebagai penambah penekanan makna. Isyarat pergi yang dilakukan dengan cepat, dapat diartikan pergilah dengan segera. 4 Kelenturan gerak menandai intensitas makna isyarat yang disampaikan, isyarat marah yang dilakukan dengan kaku dapat