5. Komunikasi efektif merupakan sub bagian dari pola asuh efektif.
Syaratnya sederhana meluangkan waktu untuk berbincang – bincang dengan anak menjadi pendengar yang baik dan tidak meremehkan
pendapat anak. Dalam setiap diskusi orang tua dapat memberikan saran atau meluruskan pendapat anak yang keliru sehingga anak lebih terarah
dan dapat mengembangkan potensi yang maksimal. 6.
Disiplin, penerapannya harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak misalnya dalam kondisi kelelahan jangan lantas diminta
mengerjakan tugas sekolah hanya karena saat itu merupakan waktunya untuk belajar.
7. Orang tua konsisten, bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya anak tak
boleh minum air dingin kalau sedang terserang batuk. Tapi kalau anak dalam keadaan sehat ya boleh-boleh saja. Dari situ ia belajar untuk
konsisten terhadap sesuatu. Yang penting setiap aturan mesti disertai penjelasan yang bisa dipahami anak, kenapa ini tak boleh, kenapa itu
boleh. Lama-lama, anak akan mengerti atau terbiasa mana yang boleh dan tidak. Orang tua juga sebaiknya konsisten. Jangan sampai lain kata dengan
perbuatan. Misalnya, ayah atau ibu malah minum air dingin saat sakit batuk.
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Pola Asuh
Pola asuh yang diberikan orang tua pada anak dapat berbeda-beda dan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Yang termasuk
faktor internal, misalnya latar belakang keluarga, usia, jenis kelamin keluarga dan anak, pendidikan dan wawasan, karakter anak dan konsep peranan orang tua
dalam keluarga. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal, misalnya tradisi yang berlaku dalam lingkungan, sosial ekonomi lingkungan dan semua hal yang berasal
dari luar keluarga tersebut yang bisa mempengaruhi orang tua dalam menerapkan pola asuhnya Afriani, dkk 2012 dalam Yusuf, H 2013. Faktor-faktor tersebut
kemudian dijabarkan ke dalam beberpa poin, antara lain: 1. Usia
Umur merupakan indikator kedewasaan seseorang, semakin bertambah umur semakin bertambah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki mengenai
perilaku yang sesuai untuk mendidik anak.Anak-anak dengan orang tua usia muda akan mendapatkan pengawasan yang lebih longgar karena dalam diri
orang tua usia muda cenderung memiliki sifat toleransi yang tinggi dan memaklumi terhadap anak. Usia ibu muda juga dapat mempengaruhi sumber
daya yang tersedia untuk anak. 2. Jenis kelamin
Perbedaan gender pada keluarga akan ikut berpengaruh dalam cara mereka mengasuh anak, hal ini mungkin disebabkan karena realisasi perbedaan dalam
bagaimana mereka berpikir dan berperilaku. Diantara ayah dan ibu, keduanya memiliki keinginan untuk melakukan apa yang menurut mereka benar untuk
memaksimalkan potensi anak-anak mereka. Misalnya seorang ibu ingin