43
tetapberpikir,berempati mampu membayangkan dan merasakan perasaan oranglain dan berharap Goleman dalam Uswatun Hasanah, 2011: http:paud-
uny.blogspot.com. Kosa kata anak yang berhubungan dengan emosi meningkat secara bertahap, sehingga mereka mengenal lebih banyak variasi ekspresi dari
orang lain. Anak juga belajar mengekspresikan emosi yang dirasakannya. 7. Perkembangan kepribadian
Faktor keturunan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Anak mempelajari berbagai perilaku sosial dari contoh-contoh yang
dilihatnya. Selain itu, pada usia ini anak tidak hanya belajar tingkah laku tang kelihatan jelas, tetapi juga dapat mempelajari gagasan, harapan, dan nilai-nilai.
Anak dapat mempelajari hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh. Berdasarkan karakteristik anak usia 5-6 tahun yang telah dijelaskan di atas,
perkembangan-perkembangan tersebut dapat berbeda pada setiap individu anak karena setiap anak memiliki pertumbuhan dan perkembangannya masing-masing.
Sehingga urutan perkembangannya dapat berbeda. Perkembangan ini juga dapat berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal dan
sekolah sehingga kegiatan dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakteristik anak seperti yang telah dijelaskan.
E. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ismatul Khasanah, Agung Prasetyo, dan
Ellya Rakhmawati 2011 tentang permainan tradisional sebagai media stimulasi
44
perkembangan anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis etnografi. Etnografi menekankan pada proses penelitian
maupun hasil dari proses tersebut. Penelitian ini digunakan untuk mencari permainan tradisional yang cocok untuk anak usia 4-6 tahun dan menstimulasi
perkembangan anak pada usia tersebut. Sehingga peneliti dapat menemukan permainan tradisional apa saja yang bisa menstimulasi perkembangan anak usia 4-
6 tahun. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa permainan tradisional dapat
menjadi stimulasi perkembangan anak usia 4-6 tahun. Perkembangan tersebut antara lain adalah perkembangan kognitif, spiritual, spasial, natural, musikal,
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal, mengembangkan sportivitas, dan mengembangkan kemampuan fisik anak.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah mengkaji tentang manfaat permainan tradisional untuk perkembangan anak usia
dini. Pengumpulan data juga melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
lokasi dan subjek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di TK Tunas Rimba 1 Semarang, sedangkan penelitian yang akan dilakukan berada di TK Bumi Warta
Yogyakarta.
45
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut:
1. Apa saja jenis permainan tradisional yang dimanfaatkan di TK Bumi Warta
Umbulharjo Yogyakarta dalam pembelajaran? 2.
Apa saja alat yang digunakan untuk melakukan permainan tradisional di TK Bumi Warta Umbulharjo Yogyakarta dalam pembelajaran?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan permainan tradisional di TK Bumi Warta
Umbulharjo Yogyakarta? 4.
Apa saja faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan permainan tradisional bagi anak kelompok B di TK Bumi Warta Umbulharjo
Yogyakarta? 5.
Apa saja faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan permainan tradisional bagi anak kelompok B di TK Bumi Warta Umbulharjo
Yogyakarta?
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Zainal Arifin 2012: 140 mengartikan penelitian kualitatif sebagai suatu proses penelitian yang
dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif. Penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan Bogdan dan Taylor dalam Arifin, 2012: 140 adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sejalan dengan kedua teori tersebut, Sugiyono 2010: 283 menyebutkan
bahwa masalah yang terdapat dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Penggunaan pendekatan kualitatif didasarkan pada pertimbangan bahwa pemanfaatan permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran di TK memiliki
banyak aspek yang unik untuk dipelajari dan diajarkan kepada anak usia dini dalam hubungannya sebagai sarana pengembangan aspek perkembangan anak
usia dini sehingga perlu digali lebih mendalam dan komprehensif. Penelitian kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa tertentu Bogdan
dalam Idrus, 2009: 57. Zainal Arifin 2012: 152 menjelaskan bahwa studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Alasan